Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 1 - Bentuknya Sedikit Kecil, Namun Masih Bisa Diterima

Ketika Tak Bertemu

Mencuri Hati Tuan Su
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 182.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bentuknya Sedikit Kecil, Namun Masih Bisa Diterima

Sinar matahari dengan cerah memasuki ruangan kamar dari celah gorden ini. Seiring berjalannya waktu, cahaya pagi itu langsung menyebar di sekitar bantal yang berwarna gelap. Dengan perlahan-lahan, sinar mentari itu menyinari wajah seorang gadis yang cantik.

Sinar matahari yang silau membuat Yun Jianyue merasa sedikit tidak nyaman. Sambil mengangkat tangannya dan menggosok matanya, ia langsung terbangun dan menguap lemas sambil mengumpulkan semangat pagi hari ini.

Yun Jianyue membuka matanya dan melihat ke seluruh dekorasi kamar yang sangat asing ini, ia pun termenung, 'Hmmm Ini di mana...?'

Kepalanya yang masih sangat pusing belum bisa bereaksi dengan tepat. Seketika sebuah suara yang rendah sudah terdengar duluan di telinga Yun Jianyue, "Sudah bangun?"

Yun Jianyue mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah suara tadi. Saat ia melihat pria yang sedang duduk di sofa itu, pria itu tampak menundukkan kepala sambil membaca beberapa dokumen. Dengan sangat terkejut Yun Jianyue memanggil, "Kak, Kakak Ipar…!!!"

Hah! Kenapa ia bisa sekamar dengan kakak iparnya?

Gu Zhishen menjawab rasa keterkejutan adik iparnya itu dengan sebuah nada rendah, "Hum!" Ia pun mengangkat matanya dari dokumen dan melihat ke arah Yun Jianyue, ia berkata lagi, "Kepalamu masih sakit?"

'Ah…' Otak Yun Jianyue sekarang tidak bisa berpikir sama sekali. Dengan lamban ia menggelengkan kepalanya.

Sakit kepala? Kenapa ia bisa sakit kepala?

Mata Gu Zhishen yang menawan dan jernih menatap ke Yun Jianyue dengan tajam selama beberapa detik. Sekejap kemudian ia pun kembali menundukkan kepalanya dan membaca dokumen di tangannya dengan serius.

Sebaliknya, Yun Jianyue merasa sangat heran dan aneh mengenai penyebab dirinya bisa berada satu kamar dengan kakak iparnya.

Kemudian Yun Jianyue pun duduk.

Sekejap kemudian terdengar sebuah jeritan yang kuat dan mengerikan memecahkan keheningan yang ada di kamar ini, "Aaa...!!!"

Teriakan Yun Jianyue memang bukan tanpa alasan. Ia bangun tanpa ada pakaian formal apapun. Benda yang menutupi tubuhnya hanyalah sebuah handuk mandi yang sudah longgar dan akan mudah terbuka bila bergerak sedikit saja.

Ia bahkan bisa merasakan bahwa dirinya tidak memakai celana dalam.

Yun Jianyue dengan tatapan yang panik menatap ke arah Gu Zhishen. Dengan sigap kedua tangan menutup badannya dengan selimut tipis tempat tidur ini. Yun Jianyue berbicara dengan gagap karena terlalu kaget dengan situasi ini, "Kamu…, Kamu… aku, Aku… kita, semalam, apa yang telah terjadi?"

Gu Zhishen mengangkat kepalanya, menatap dengan dingin dan memberikan pertanyaan yang membingungkan, "Menurutmu?"

"Aku… aku…" Yun Jianyue sangat gugup seakan lidahnya mau tergigit putus oleh dirinya sendiri.

Yun Jianyue sama sekali tidak ingat mengenai peristiwa semalam. Sial, ia tidak bisa mengingatnya sama sekali.

Gigi Yun Jianyue yang putih menggigit bibir bawahnya yang lembut dengan kuat. Ia menghadapi tatapan mata Gu Zhishen dengan rasa tertekan. Ia pun ingin menggerakkan badannya untuk dan membuat jarak lebih jauh dengan Gu Zhishen.

Yun Jianyue pun bergerak perlahan dan sedikit menjauhinya lagi. Ia pun bergerak lagi dan menjauhinya sedikit lagi. Ia bergerak lagi dan… 

"Aaa….!!!" Sebuah jeritan sekali lagi terdengar di dalam kamar disertai dengan suara jatuhnya sebuah barang yang berat. Ternyata ketika Yun Jianyue sedang memundur, ia tidak menyadari bahwa dirinya telah mencapai ujung tempat tidur. Alhasil ia pun langsung terjatuh dari tempat tidur.

Bersamaan saat melihat Yun Jianyue mundur, sebenarnya Gu Zhishen langsung bangun dari sofa dan berjalan dengan langkah sigap menuju Yun Jianyue. Sayangnya, usahanya sudah terlambat.

Yun Jianyue jatuh dengan posisi mukanya diatas, dengan panik ia mau mengambil selimut namun tidak berhasil. Ketika pantatnya membentur di lantai kamar, handuk mandi yang longgar itu, setengah bagian dari handuknya itu terbelit dengan selimut dan setengahnya lagi terbentang di atas pahanya yang putih itu. Handuk itu setidaknya berhasil menutupi kemaluan Yun Jianyue.

Sayangnya, bagian atas badannya justru tidak tertutup apapun.

"Aaa!" Yun Jianyue menjerit ketiga kalinya sambil menutup dadanya dengan kedua tangannya.

Dalam situasi saat ini, ia merasa ingin mati saja. Gu Zhishen mengerutkan alisnya dan tatapan matanya langsung menoleh ke arah lain.

Yun Jianyue memiliki tinggi badan sekitar 168 centimeter, kulitnya sangat putih, tangan dan kakinya sangat ramping serta lurus. Tidak ada jejak lemak pada bagian pinggangnya dan bahkan ada garis rompi yang seksi.

Sayangnya, bagian dadanya sedikit kecil.

Tanpa menyadarinya, Gu Zhishen diam-diam menelan ludahnya. Jakunnya yang seksi bergerak dari atas ke bawah. Ia memikirkannya lagi, 'Bentuknya kecil sih. Hmmm, mungkin sedikit kecil. Namun, masih bisa diterima.'

Wajah Yun Jianyue memerah pekat, melihat tatapan Gu Zhishen melanda pada dirinya, dengan panik ia membentak, "Jangan lihat!"

Dengan segera Yun Jianyue menarik selimut tipis dan menutupi seluruh badannya dan hanya menunjukkan matanya saja. Dalam keadaannya sekarang ini, ia lebih ingin menjadi seekor semut dan segera masuk ke lubang persembunyian. Bila tidak, ia juga bisa menjadi seekor nyamuk dan langsung terbang pergi dari kamar ini.

Gu Zhishen kembali menatapnya, kemudian dengan tenang ia melihat jam tangannya sembari berkata, "Masih ada lima menit buatmu untuk membersihkan diri. Setelah lima menit langsung turun untuk sarapan!"

"Eh?" Sebelum Yun Jianyue merespon, Gu Zhishen sudah berjalan keluar kamar ini.

Saat memasuki kamar mandi, baju Yun Jianyue sudah tersusun rapi di rak kamar mandi. Ia dengan cepat membersihkan dirinya, mengganti baju dan langsung turun ke lantai bawah. Di dalam hatinya, ia sudah tahu bahwa tempat ini adalah rumah Gu Zhishen.

Gu Zhishen saat itu sedang duduk di depan meja, jarinya yang panjang sedang memegang sebuah cangkir. Lelaki itu seakan memperlihatkan emosinya yang begitu mulia dan elegan.

Sinar matahari menembus melalui jendela kaca di sampingnya, sehingga sisi wajah Gu Zhishen tampak lebih bening. Sinar yang menyilaukan itu dalam sejenak melampaui semua yang ada di sekitarnya, dan hanya Gu Zhishen yang menjadi bintang paling menarik di ruang makan ini.

Hati Yun Jianyue berdebar dengan tidak jelas. Sejujurnya, ia belum pernah melihat pria yang lebih ganteng dan lebih elegan dari Gu Zhishen, bahkan lebih tampan dari Su Xu yang paling disukainya.

Namun sebaik-baiknya Gu Zhishen, Yun Jianyue juga sama sekali tidak pernah berpikir ingin memiliki hubungan khusus dengannya. Apalagi, pria ini juga akan menjadi kakak ipar laki-lakinya di masa depan.

Apakah mereka semalam benar-benar telah melakukan hal itu? Kenapa ia tidak memiliki ingatan tentang hal ini sama sekali!

Seingatnya, semalam adalah hari pertunangan kakak perempuannya dengan Gu Zhishen, namun juga merupakan hari yang tidak terlupakan bagi Yun Jianyue.

Terutama semalam, Su Xu, pacarnya selama tiga tahun ini telah memutuskan hubungannya dengannya. Su Xu memutuskannya tanpa memberi alasan dan tidak ada masalah apapun.

Yun Jianyue tidak seperti gadis lain yang ingin tahu alasan kenapa ia diputuskan pacarnya. Hal-hal seperti menjerit, menangis, ataupun harus meminta alasan putus darinya, ia juga tidak mempermasalahkannya. Ia bahkan tidak bertanya mengenai adanya orang ketiga dibalik permintaan putus Su Xu. Yun Jianyue bertanya dengan tenang, "Kamu benar-benar sudah menentukan mau putus denganku?"

Wajah Su Xu yang tampan menampilkan ekspresi yang meyakinkan, "Betul."

Yun Jianyue memandangi pacarnya yang telah menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun ini. Ia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik, kita putus. Kedepannya kita bukan lagi teman tetapi orang asing!"

Setelah berkata seperti itu, Yun Jianyue langsung membalikkan badan dan berjalan menjauh.

Secara mental Yun Jianyue merasa bahwa hal terakhir yang tersisa dalam sebuah percintaan adalah martabat seseorang. Hal itu tentu sangat penting untuk mentalnya sendiri. Kini Su Xu telah berterus-terang untuk meminta putus dengannya, maka ia juga tidak akan memintanya kembali dengan menangis-nangis atau menjerit-jerit. 

Dalam situasi seperti itu, Yun Jianyue juga tidak berencana menghubunginya lagi untuk meminta Su Xu kembali kepadanya. Hal ini bukan hanya akan membuat Su Xu semakin tidak menyukainya, namun juga memperlihatkan hal yang diputuskan Su Xu adalah tidak bermartabat dan memalukan.

Pada awalnya, Yun Jianyue masih bisa bertahan. Setelah beberapa saat dirinya hanya sendiri, ia tidak bisa menahan perasaannya lagi. Ia menangis dengan kuat di dalam mobil.

Yun Jianyue sangat mencintai Su Xu. Kalau tidak, ia juga tidak akan berpacaran dengannya selama tiga tahun. Di dalam hatinya, Su Xu sudah merupakan suaminya, ia selalu berpikir suatu saat nanti mereka berdua akan menikah. Sayangnya, hal yang tidak disangkanya terjadi, Su Xu telah memutuskan hubungan dengannya. Di depan Su Xu, ia masih bisa berpura-pura tidak peduli dan bersikap acuh. Berbeda di dalam hatinya, ia sebenarnya merasa sangat sedih dan sakit hati.

Yun Jianyue menangis cukup lama di dalam mobil. Ia tidak ingin menghadiri acara pertunangan kakaknya dalam kondisi seperti ini. Ia takut bila keluarganya akan khawatir padanya di saat bahagia ini. Ia pun mengirimkan pesan kepada ibunya bahwa ia sedang ada urusan dan tidak bisa menghadiri acara tersebut.

Hal ini hanyalah acara pertunangan, bukan pernikahan. Walaupun ia tidak menghadiri acaranya, kakaknya mungkin tidak akan marah.

Setelah mengirim pesan, ia mematikan ponselnya. Yun Jianyue menyetir tanpa tujuan di jalan, ia menyetir mengikuti sembarang arah sesuai hatinya, kemudian ia melihat sebuah bar.

Yun Jianyue pun menghentikan mobilnya di depan bar itu dan masuk ke dalam bar tersebut. Setelah duduk di meja bar, ia pun memesan wine kepada bartender di bar tersebut.

Selama ada di sana, tidak terhitung jumlah wine yang sudah diminumnya. Ia hanya bisa mengingat sepertinya ada yang memanggil namanya, kemudian… 

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.