Ye Qiao pun seakan mengenang kehidupan masa lalunya. Bila ini di kehidupan sebelumnya serta anak Ye Qiao dan Lu Beixiao tidak keguguran, kurang lebih usianya sama dengan Ye Zhenzhen.
"Tidak! Kau... bagaimana mungkin kau gadis udik itu?!" Ye Zhenzhen mundur dua langkah. Ia menatap penuh emosi pada gadis yang lebih cantik darinya itu.
"Kakakmu ini hanya ganti baju, melepas kacamata dan mengikat rambut seperti ini, kenapa kau langsung tidak mengenaliku?" Ye Qiao tersenyum, lalu berbalik badan untuk pergi meninggalkan Ye Zhenzhen dan Chen Ya. Suasana pagi seperti ini akan baik untuk tubuhnya bila melakukan jogging beberapa meter.
Memberi ekspresi sombong pada gadis 16 tahun ini di depan orang tuanya, bisa membuatnya kesal sampai menghentakkan kaki. Ye Qiao sangat bangga bisa melakukan itu.
Sekarang, Ye Qiao bukan lagi gadis udik yang rendah diri dan mau berlutut pada Ye Zhenzhen!
Lalu Chen Ya, ia masih terpesona oleh aura Ye Qiao, sampai tidak bisa berkata sepatah katapun. Ia masih ternganga melihat seorang gadis yang lebih mulia dari angsa putih, sampai bayangan gadis itu menjauh.
*****
Saat ini musim panas yang paling panas. Baru saja pukul enam, tapi udara sudah panas jika dihirup. Tapi, di lapangan ini sudah terlihat para pasukan pengawal sedang berlari. Mendengar slogan mereka yang diucapkan saat berlari secara kompak, Ye Qiao merasa sel-sel dalam seluruh tubuhnya bersemangat!
Bisa hidup lagi seperti ini rasanya indah sekali!
Langit tampak biru cerah, burung dan serangga saling bersahutan, pepohonan kayu merah fajar menjulang dengan tegapnya, bangunan berbatu bata merah bersembunyi di balik rimbunnya semak belukar, rumput-rumput dibasahi embun, dan semuanya tampak indah.
Dulu, Ye Qiao tidak perlu mengeluarkan kartu identitas untuk keluar dari komplek ini. Tapi karena sekarang penampilannya berubah, penjaga keamanan pun menghentikannya. Ketika Ye Qiao menyebutkan nama, mereka tidak percaya. Akhirnya Ye Qiao mengeluarkan kartu identitas yang membuat wajah serius si penjaga itu terkejut.
Sungguh? Ini sungguh cucu Kakek Ye? Gadis yang setiap hari tidak peduli musim tetap saja memakai seragam sekolah biru putih, rambut dikepang dua, udik, dan selalu memakai kacamata yang hampir menutupi seluruh wajahnya?
Ye Qiao pun menggerakkan rambut ikat kudanya, kemudian berjalan dengan sigap. Ia sungguh muda dan energik. Ketika ia menoleh ke belakang untuk memberi senyuman, para penjaga yang sedang berdiri langsung terpesona oleh penampilannya saat ini!
******
"Kakek, gula darah kakek menurun, kakek makan dulu saja, aku menunggu kakak." Ekspresi dan sikap Ye Zhenzhen berubah. Karena belum sarapan, Ye Qiao pasti tidak akan terlambat pulang untuk makan.
Ye Zhenzhen merasa bangga dalam hatinya karena bisa bercengkrama akrab dengan kakeknya. Namun, melihat Ye Qiao keluar untuk olahraga, Ye Zhenzhen terus saja tidak tenang.
Ia tidak pernah tahu gadis udik itu ternyata bisa berubah menjadi secantik itu.
"Tunggu sebentar lagi. Katanya kakakmu pergi olahraga? Bagus itu, bagus!" Kakek bersyukur karena Ye Qiao tidak bermalas-malasan lagi.
"Kakek, aku takut kakek menunggu sampai satu jam..." Ujar Ye Zhenzhen perlahan.
Baru saja kata itu terucap, masuklah bayangan seseorang yang sedang bergembira.
Kaos warna merah membuat kulit Ye Qiao tampak lebih putih dan sehat. Kakek Ye terkejut melihat penampilan Ye Qiao. Ia bertanya-tanya, 'Datang dari mana gadis cantik yang sehat dan energik ini?'
"Kakek! Maaf, telah membuat kakek menunggu! Susah sekali membeli kue wijen ini. Besok, aku akan bangun lebih pagi!" Ye Qiao berjalan mendekat untuk meletakkan dua kantong plastik di atas meja. Di dalam kantong itu ada kue wijen yang masih hangat dan renyah, rasanya manis dan asin!
Roti itu adalah kue kesukaan kakeknya!
Ternyata, Ye Qiao berlari dua kilometer demi membelikan kakeknya kue wijen itu!
"Ye Qiao?!" Akhirnya Kakek Ye mengenali Ye Qiao setelah dari tadi hanya memandang dengan rasa tidak kenal.
Melihat cucunya yang di pagi hari membelikannya kue wijen untuknya secara tiba-tiba, Kakek Ye merasa terkejut sekaligus tersanjung!