"Terus?"
Jawaban Aldy yang singkat itu kini menyulut sedikit emosi Beto.
"Saya gak tahu dari mana kesombonganmu itu berasal. Tapi yang jelas, saya harap kamu gak akan dendam karena saya membawa pasukan seperti ini. Biar bagaimanapun, gak ada yang namanya pertarungan yang bersih dalam sebuah peperangan. Dan itu adalah satu hal yang harus kamu tahu, bahwa di Dunia Bawah, sekuat apapun kamu, orang yang pertama kali mati adalah orang kuat yang naif sepertimu."
Aldy tersenyum lebar, masih menatap tajam ke arah Beto. "Kalau lo bilang gue kuat dan naif, berarti lo apa? Lemah dan pengecut?"
Beto juga menyunggingkan senyuman kepada Aldy. "Hinaan lawan adalah pujian bagi seorang pejuang."
"Pejuang? Maksud lo peju? Hati lo emang mirip peju. Lembek dan menjijikan."
Kini Beto membuang senyuman di wajahnya dan menunjukkan ekspresi penuh keseriusan kepada Aldy. "Serang."