Meski Aldy tak mengatakan apapun, Rania mengerti apa maksud Aldy. Gadis itu berdiri dan mendekat ke arah Aldy.
Perlahan ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Aldy dan mulai mendekapnya dengan erat. Ia juga menyandarkan kepalanya pada dada Aldy.
Aldy, dengan dagu yang tepat berada di atas kepala Rania pun membalas pelukan Rania dan menepuk-nepuk belakang kepala Rania dengan lembut.
"Jadi ini yang dirasain Maureen setiap kali dipeluk sama lo ... Gue iri."
Aldy hanya diam mendengarkan apa yang Rania katakan.
"Jujur, sebenernya gue masih takut sama lo. Ini pertama kalinya gue ngeliat lo ngebunuh orang di depan mata gue, dan lo gak terlihat gentar sedikitpun. Gue bisa inget semuanya. Bahkan gue sama tatapan mata lo."
Aldy terus mendengarkan sambil menepuk-nepuk lembut kepala Rania.