"Oi, Demias."
"Siapa orang yang tidak sopan memanggilku seperti itu—geh, Sakaki."
"Apa maksudmu sendiri yang menggunakan "Geh" pada saat melihatku itu."
"Kau tidak usah terlalu memikirkan yang satu itu."
Kini, aku tengah berada di depan konter Adventure Guild dan tengah berhadapan dengan si botak macho alias penjaga konter dari Adventure Guild.
Sebenarnya ada konter lainnya yang diisi oleh para gadis muda, tapi aku lebih memilih untuk terus bekerja sama dengan Demias untuk beberapa alasan, salah satunya adalah menghindari tatapan dingin yang akan diberikan oleh gadis macam Shigure dan Leena pada saat kami akan mengambil suatu pekerjaan, selain itu dia adalah orang yang kurang lebih sudah mengerti keadaanku yang bisa dibilang tidak biasa sehingga terus bekerja sama dengannya adalah pilihan yang paling tepat serta strategis.
Untuk alasan mengapa aku datang ke Adventure Guild sepagi ini tentunya bukan untuk mengambil pekerjaan, mengingat keadaan tubuhku yang baru saja pulih setelah kehilangan kesadaran sehingga melakukan tindakan bodoh semacam itu bukanlah pilihan yang pastinya akan dipanggil oleh orang semacam diriku, aku datang kemari untuk satu urusan yang benar-benar khusus.
Tepat di depan Demias, aku mengulurkan tanganku lalu berbicara dengan nada bicara yang terkesan datar.
"Bayaran untuk pembasmian Calon Raja Iblis."
Rasanya sesaat aku bisa melihat kalau si Botak Macho di depan mataku ini mengeluarkan kedutan kesal begitu mendengar perkataanku.
"Ternyata kau datang ke sini setelah berada dalam keadaan seperti kemarin hanya untuk meminta uangmu, haaah…"
Untuk beberapa alasan Demias menghela napasnya sembari memberikan tatapan yang seolah mengatakan kalau diriku ini benar-benar tidak bisa dipercaya.
"Rugi aku khawatir dengan keadaanmu secara habis-habisan."
"Memangnya kau khawatir?"
"Tentu saja aku khawatir, kau ini sekarang adalah Adventurer yang sekarang berada di bawah tanggung jawabku, sudah hal yang wajar bagiku untuk mengkhawatirkanmu, oi Sakaki. Ditambah lagi aku sendiri tidak memiliki banyak Adventurer untuk kuurus, jadi meskipun pertemuan awal kita kurang mengenakan tapi setidaknya aku bisa memperbaikinya dengan memberikan pelayanan terbaik kepadamu sebagai seorang pengawasmu."
Aku tidak tahu harus mengatakan apa setelah mendengarkan perkataan dari Demias.
Aku hanya bisa menggaruk-garuk pipiku sambil mengalihkan pandanganku sebentar, lalu sebuah suara tawa akhirnya bisa keluar dari mulutku.
"Dasar bodoh, untuk apa mengkhawatirkan orang semacamku? Aku ini orang abnormal yang memiliki ribuan Skill yang bahkan sampai membuat hasil pemeriksaan Estimation Stone menunjukkan hasilnya sebagai gulungan."
"Yah, intinya untuk sekarang aku bersyukur kau baik-baik saja, tapi tolong jangan paksakan dirimu saja, kedua nona yang bersamamu itu benar-benar khawatir denganmu soalnya. Kalau kau sampai ambruk lagi aku tidak tahu mereka akan menjadi sepanik atau sehisteris apa."
"Nona? Oh, maksudmu Shigure dan Leena kan. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan membuat mereka kerepotan lagi kok, setidaknya aku berharap seperti itu."
"Kau ini seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, benar-benar tidak bisa dipercaya, tidakkah kau itu bisa bertingkah sedikit diandalkan dengan mengatakan sesuatu yang pasti?"
"Masalahnya kenyataan dan keinginan kita pribadi sering kali tidak bisa terjadi sesuai dengan perkiraan kita itu sendiri."
Aku mengeluarkan senyuman kecut kemudian memandang ke arah Demias yang hanya bisa mengelus-elus kepala botaknya sambil berusaha untuk memaklumi apa yang kukatakan.
"Pokoknya punuk saat ini biarkan aku mengambil hadiah uangmu."
Setelah berujar demikian, si Botak Macho menghilang ke bagian belakang konter, menuju ruangan yang hanya bisa disentuh oleh mereka yang merupakan anggota resmi dari supervisor Adventure Guild, aku sendiri bahkan belum pernah memasuki bagian dalam dari ruangan tersebut.
Sambil menunggu Demias, aku pun mulai berpikir kepada diriku sendiri setelah akhirnya ada waktu untuk melakukannya….
Sebagai orang yang berkecipung dalam pekerjaan yang memiliki hubungan dengan petualangan dan bahaya, pastinya dia bisa mengerti apa maksud dariku yang mengatakan hal semacam ini.
Aku sendiri memilih pekerjaan ini bukan berarti aku menikmati saat-saat bahaya itu atau apa, bahkan dari segi keuangan sebenarnya pekerjaan sebagai seorang Adventurer itu tidak terlalu menguntungkan bagi mereka yang baru saja memulai karir, tentunya sebagai seorang Adventurer.
Aku memilih pekerjaan ini karena dengan mengambil pekerjaan berbahaya serta penuh akan kendala dan berbagai kejadian yang tak terduga akan memberikan keuntungan besar pada saat kami, aku dan Shigure, harus menjalankan tugas kami sebagai Pahlawan Legendaris yang harus membasmi para Calon Raja Iblis.
Kami bisa menangani, mengatasi, dan mengakhiri suatu situasi dalam pertempuran dengan pengalaman sebagai seorang Adventurer, itulah apa yang ingin kuberikan sebagai pelajaran kepada Shigure yang tidak memiliki pengalaman sama sekali.
Setidaknya itu adalah apa yang kurencanakan.
Dulu aku bisa menjadi kuat dengan cara ini.
Tetapi seperti apa kata orang.
Beda orang, beda hasil.
Aku tidak akan tahu apakah cara yang sama juga akan bisa bekerja untuk Shigure karena dia sepertinya benar-benar tidak memiliki pengalaman apapun dalam bertarung.
Mengingat hal ini membuatku mau tidak mau harus menggelengkan kepala sebentar karena baru saja sadar kalau aku baru saja terlalu memikirkan suatu hal secara berlebihan.
Untuk saat ini aku hanya perlu untuk melihat bagaimana jalannya berjalan pertumbuhan Shigure, tidak perlu memikirkan hal yang terlalu jauh terlebih dahulu.
Selain itu aku juga harus memikirkan apa yang Leena bisa lakukan untuk membantu kami.
Ahh, lebih baik aku memikirkannya nanti saja, hari ini akan kugunakan untuk menyantaikan pikiranku setelah berbagai macam kejadian yang terjadi dalam jangka waktu beberapa hari terakhir.
Datang kembali ke Eos lalu langsung harus melawan Naga dan membangkitkan kekuatan milikku yang lama telah terpendam, tidak diterima oleh sang Tuan Putri sendiri pada saat akan bertemu dengan sang Raja alias Ougon…
Harus menjalani kehidupan sebagai seorang Adventurer, mengambil Quest atau pekerjaan yang kemudian berubah menjadi suatu perlawanan besar melawan Calon Raja Iblis dan berakhir dengan bergabungnya seorang gadis yang bahkan sama sekali tidak kukenal sebelumnya ke dalam kelompok kami….
Sudah ada terlalu banyak kejadian yang tidak terduga bagiku.
Aku akan menjadi semakin stress dan kecapekan kalau sampai ada sederet kejadian tidak terduga terus menyerangku secara beruntun.
Tapi… jujur hal semacam itu tidak terlalu buruk juga.
Dibandingkan dengan kehidupan yang kujalankan setelah berhasil menyelamatkan Eos sebelumnya, jujur kehidupan semacam ini terasa jauh lebih menyenangkan serta lebih bebas.
Mengingat kehidupan sebagai seorang pekerja kantoran itu sudah membuatku merasa agak kesal.
Memang aku masih memiliki orang yang kuanggap sebagai teman pada saat masih menjalani kehidupan itu tetapi… apakah mereka yang belum melihat pemandangan yang sama dan pernah menjalani kehidupan serta petualangan yang sama dengan dirimu bisa kau panggil sebagai teman?
Setidaknya, mungkin aku sendiri yang merasa seperti itu.
Karena aku berbeda dengan mereka, karena aku pernah menjalani suatu kehidupan dimana setiap harinya dipenuhi dengan pertaruhan nyawa, bukannya duduk di suatu ruangan dan memperhatikan pelajaran yang diberikan.
Sepertinya aku sendiri yang terlalu banyak memikirkan hal ini.
Begitu aku kembali ke kenyataan, aku sudah melihat Demias yang membawakan satu kantong kulit.
Aku bisa mendengarkan suara 'cring' dan 'crang' setiap kali kantong itu bergerak, tak salah lagi kalau kantong kulit itu berisikan uang yang akan diberikan kepadaku sebagai hadiah karena berhasil mengalahkan Calon Raja Iblis.
Sebuah seringai menghiasi wajah milik Demias pada saat dia membawa kantong kulit tersebut.
"Ahh, sebenarnya dan biasanya akan ada hukuman yang diberikan kepada seseorang yang gagal menjalankan Quest yang sudah diterimanya tetapi karena kalian berdua berada dalam keadaan yang bisa dibilang genting dan pada akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan yang dianggap paling tepat untuk menenangani keadaan tersebut serta dianggap benar, kalian sama sekali tidak mendapatkan hukuman bahkan justru mendapatkan hadiah lebih."
Demias akhirnya menyerahkan kantong kulit yang penuh dengan uang tersebut dengan cara melemparkannya ke arahku, memangnya benda semacam itu tidak berat ya? Aku yang melihatnya saja sudah bisa mengatakan kalau berat benda itu saja sudah mengatakan supaya tidak untuk dilempar-lempar, pasti juga isinya amat berharga.
"Jumlah uang di dalamnya seharusnya adalah 20 Koin White Platinum jadi jumlah uang yang kau miliki sama dengan sekitar 200 Koin Emas, jaga baik-baik kantong kulit itu."
Aku langsung menerimanya dengan tangkas dan mendengarkan penjelasannya yang masih berjalan.
"Selain itu, Sakaki. Kau baru saja mendapatkan kenaikkan Rank Adventurer, awalnya Rank F yang paling rendah kini berada di Rank D."
"Hah, cuma naik dua tingkat ya."
"Bersyukur saja, memang ada yang sampai naik lima tingkat atau bahkan enam tingkat, tapi kau sendiri sepertinya sudah tahu kalau kejadian semacam itu benar-benar langka."
"Yah, memang kau ada benarnya. Untuk saat ini sampai jumpa dan terima kasih atas bantuannya, Demias."
"Ouh, tentu saja. Sakaki, ngomong-ngomong kau akan menggunakan uang itu untuk apa?"
"Memenuhi kebutuhan kecil seperti makanan dan pakaian juga semacamnya, kau tahu kan, hal kecil."
"Memangnya ada apa dengan rumahmu? Bukankah benda-benda semacam itu sudah disediakan?"
Enak sekali dia bilang kalau makanan dan pakaian telah disediakan.
"Makanan di sana kebanyakan sudah busuk dan aku ingin menjahitkan jubah hitam milikku yang kemarin kugunakan."
"Sekarang aku paham."
Demias memandangiku dari atas ke bawah.
Dia melakukannya sambil membuat suara, "Hmm," seolah dia tengah menginspeksiku.
"Pakaian yang kau kenakan sekarang entah mengapa membuatmu terlihat benar-benar seperti seorang penduduk biasa, memang terkadang ada orang macam dirimu ya, yang bisa terlihat menarik tergantung pakaian yang dikenakannya."
"Berisik. Pokoknya untuk hari ini itu saja dulu, sampai jumpa."
Aku berjalan menuju pintu keluar dari Adventure Guild sambil melambaikan tanganku.
Kunjungan ke Adventure Guild untuk mendapatkan uang hasil pekerjaan telah selesai, sekarang untuk kunjungan selanjutnya kah.
Antara mendapatkan bahan makanan atau pergi ke tempat penjahit pakaian terlebih dahulu.
Sepertinya yang kedua lebih pantas untuk mendapatkan prioritas terlebih dahulu.
Baiklah ayo pergi ke tempat penjahit pakaian!