Chereads / ME & MY KNIGHT / Chapter 14 - KLIEN YANG MEMBUATKU MERINDING (1)

Chapter 14 - KLIEN YANG MEMBUATKU MERINDING (1)

Setelah mandi, aku naik ke lantai 5 untuk menemui Febrian. Dan, aku langsung pamit berangkat dengan Febrian karena waktunya sudah mulai siang. Ketika ingin ke luar rumah, kami melewati ruang kerja Opa, dan Febrian di panggil Opa. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi setelah keluar raut wajah Febrian agak berbeda, tapi aku tidak ingin menanyakannya, karena bisa jadi itu bukan urusanku. Terlalu banyak tahu juga tidak baik.

Kami segera berangkat dan Febrian pun akhirnya buka suara.

"Tadi Opa pesan, kalau kita harus berhati-hati di luar sana, karena keberadaan kamu masih di sembunyikan oleh pak Alex. Jadi aku mungkin aku akan memperkenalkan kamu sebagai Nana, asisten baru aku, kamu tidak apa-apa kan?"

"Oh.... aku fikir tadi Opa marahin kamu, mungkin Opa punya rencananya sendiri, jadi aku tidak apa-apa kok. Yang penting, project kamu yang ini harus bisa kita menangkan."

"Kamu tenang saja, kita pasti bisa memenangkan project ini. Aku mau nanti kamu yang menjelaskan pendapat kamu tentang rumah yang akan kita buat untuk klien, dan kamu bebas berinspirasi seperti apapun yang kamu inginkan, tenang saja. apapun ide kamu, aku akan berusaha mewujudkannya. Kalau memang tidak bisa, baru akan kita cari ide lain."

"Tapi kamu yakin aku bisa?"

"Kamu pasti bisa. Dari awal aku lihat kamu begitu teliti dan telaten saat membahas tentang panti asuhan itu, aku yakin kamu pasti bisa."

Febrian sudah memesan salah satu VIP room di western restaurant milik tante Suzane untuk lokasinya, karena selain klien kita suka dengan western food, VIP roomnya, yang benar-benar kedap suara membuat suasana makan dan meeting akan lebih tenang. Untunglah kami tiba lebih dahulu, tepat 5 menit sebelum klien sampai. Penampilan pertama klien Febrian saja sudah membuat tubuh terasa terintimidasi, aroma parfum mahal dan berkelas, serta pakaian yang fashionable dan glamour.

"Selamat datang, Miss Mona. How is your trip?"

"Halo Febrian, Nice trip to here. Saya baru tahu ada western restaurant di sini."

"Ini adalah Restaurant western favorit saya, restaurant ini di bangun oleh Ibu Suzane Arthawijaya, dan untuk room VIP yang kita duduki saat ini, sangat kedap suara, baik dari luar maupun dari dalam, dan menggunakan teknologi temperature consentrate device untuk mengatur suhu dan kelembapan ruangan, dan panel kaca yang anda lihat mengelilingi sebagian ruangan ini adalah panel kaca berkualitas tinggi, dan juga restaurant ini adalah restaurant pertama yang di bangun dengan teknologi tinggi dan, anti disaster."

"Cukup menarik, shall we talk it first?"

"Boleh, boleh miss. Oh ya perkenalkan ini Nana, asisten baru saya. Beliau yang akan membantu pembangunan rumahnya miss Mona nanti." Aku memperkenalkan diriku di depan Miss Mona.

"Well, let see how talented she is, sampai pak Febrian memilih asisten baru untuk menangani project ini."

"Sebelumnya saya minta maaf, karena mungkin saya akan bertanya beberapa hal yang sedikit pribadi. Saya ingin bertanya sama Miss. Rumah seperti apa yang miss inginkan?"

"Saya ingin rumah yang bagian depannya akan tampak biasa saja, tapi akan terasa luar biasa jika berada di dalamnya."

"Maaf sebelumnya nih miss, tapi Nana ingin tahu beberapa hal tentang keluarga Miss. Boleh miss ceritakan tentang keluarga miss?"

"Oh no problem. Saya ini single parent dengan 1 anak perempuan berumur 15 tahun dan dua anak kembar laki-laki yang berumur 12 tahun. Suami saya sudah meninggal 5 tahun yang lalu, saya tinggal dengan orang tua saya dan mertua. Is it enought?"

"Ok, suasana rumah seperti apa yang Miss inginkan?"

"Saya ingin rumah yang selalu bisa membuat semua penghuninya berasa nyaman, dan anak-anak lebih suka stay at home dari pada keluar-keluar terus, dan saya ingin rumah yang aman dan tenang untuk orang tua."

"Apa harapan Miss untuk rumah ini?"

"Harapan saya? Saya berharap rumah ini dapat menjadi tempat yang paling nyaman and save untuk semua anggota keluarga dari yang muda hingga tua, and I want this house can be the star for all of the family members, my colleague, my friend and all the guest that coming."

"The Star?"

"Yes, maksud saya, saya ingin rumah ini menjadi tempat yang berkesan untuk mereka."

"Apakah ada rumah impian atau style rumah yang miss suka?"

"Ada, saya benar-benar menyukai style rumah-rumah yang ada di beverly hill sana, dan saya ingin rumah saya bergaya amerika karena mertua saya dari L.A. Dan saya juga suka rumah yang berkonsep seperti di alam dan memanfaatkan semua ruang yang ada. Also, saya juga suka dengan style seperti rumah keluarga Arthawijaya, walaupun saya baru 2 kali masuk kesana, tapi sangat berkesan dan rasanya saya tidak ingin meninggalkan rumah tersebut."

"Lalu, bagaimana dengan fasilitas? Fasilitas seperti apa yang Miss inginkan di rumah yang akan dibangun ini?"

"Saya ingin entertainment room, office, play room untuk anak-anak, swimming pool, garage, guest room, rooftop ground dan gym room. Untuk biaya bukan masalah untuk saya."

"Ok, saya mengerti, dan sepertinya, saya sudah punya gambarannya untuk Miss."

"Hanya dengan beberapa pertanyaan, kamu sudah punya bentuknya? sepertinya Pak Febrian tidak salah memilih asisten. Berapa umurmu Nana? Kamu lulusan Universitas mana?"

"Umur saya 17 tahun Oktober nanti Miss. Dan Nana belum lulus SMA Miss."

"Belum lulus SMA? tapi bagaimana bisa? Pak Febrian, saya ingin tahu, ada apa ini?"

"Maaf Miss, sebelumnya, tapi Nana ini adalah adik sahabat saya, karena saat ini masih libur sekolah, maka saya meminta menjadi asisten saya, hitung-hitung untuk menambah wawasannya."

"Ini penghinaan untuk saya! Bagaimana bisa anda seorang profesional membawa seorang bocah sebagai asisten kamu, bahkan kamu membiarkan dia yang merancang rumah saya. Sebaiknya projek ini saya cari orang lain saja. Saya permisi dulu." Miss Mona merasa tersinggung dan sangat marah setelah tahu aku hanyalah anak umur 17 tahun yang bahkan belum lulus sekolah dan tidak punya pengalaman sama sekali di bidang arsitektur.

"Saya minta maaf jika Miss Mona merasa tersinggung, tapi saya punya alasannya mengapa saya memilih Nana untuk membantu saya membuat project ini, jadi saya mohon Miss Mona untuk tenang, dan coba dengarkan dulu ide dan pendapat Nana tentang project ini. Jika Miss Mona tidak suka atau tidak puas dengan apa yang Nana berikan, Miss Mona boleh mencari yang lain, setuju? lagi pula, Miss juga sudah meluangkan waktu di tengah kesibukannya Miss, bukan begitu?"

"Baiklah, saya akan coba mendengarkan apa yang akan dikatakan bocah ingusan ini. Tapi jika tidak memuaskan, maka saya akan membatalkan semua kerjasama kita dengan alasan bahwa pihak anda tidak profesional." Untung saja Febrian dapat meredam amarah Miss Mona, dan beliau juga mengijinkan aku untuk menyampaikan ide dan pendapatku.

"Baiklah, sambil makan siang, saya akan dengarkan ide kamu."

"Terima kasih Miss, terima kasih."

"Waitress, saya mau pesan!" setelah memesan makan siang. Kami mulai membahas ideku sambil menunggu makanan yang akan di sajikan.

"Jadi, apa ide dan cerita kamu, untuk rumah saya."

"Saya hanya ingin mewujudkan harapan dan keinginan Miss Mona untuk rumahnya Miss. Untuk penampilan depan rumah yang sederhana, maka rumahnya miss akan saya bagi menjadi sisi kiri dan sisi kanan. Jadi tampilan depan rumahnya, akan tampak seperti rumah mewah yang biasa-biasa saja, dengan pintu utama di sisi kiri dan sisi kanannya adalah garasi yang bisa muat 2-4 mobil."

"Garasi seperti itu tidak akan cukup untuk 5 mobil yang saya punya."

"Pintu utama dan garasinya berada di lantai satu, dan akan ada basement. Jadi kita akan menggunakan hidrolik untuk mengangkat mobil dari basement ke garasi. Jadi mobil yang jarang digunakan bisa di simpan di basement. dan di mesin hidroliknya akan kami pasang sensor untuk keamanannya, jadi jika ada orang atau benda yang menghalangi ruang hidroliknya, maka hidroliknya tidak akan berfungsi. basement juga akan dibagi menjadi 2, dimana sisi kanan yang akan menjadi ruang parkir hidroliknya, dan sisi kirinya akan digunakan sebagai kamar pembantu, dan ruang cuci."

"Lalu, ada apa di lantai 1?"

"Di lantai satu, untuk bagian depannya begitu pintu masuk akan ada ruang tamu inti dengan pajangan sebagai pembatas antara ruang umum dan ruang rumah yang pribadi atau yang tidak bisa dilihat oleh sembarang orang. Di sisi kanannya, akan menjadi Officenya Miss Mona dan akan ada toilet juga untuk tamu umum. lalu untuk bagian belakangnya, akan ada ruang makan keluarga dan dapur. Lalu untuk bagian belakangnya, akan dibuat kolam renang yang akan kita design, dimana kolam renangnya dapat berubah menjadi lantai kayu yang dapat digunakan untuk yoga dan meditasi jika Miss Mona suka dengan yoga dan meditasi, jadi jika kolam renangnya tidak terpakai, bisa di tutup dengan lantai kayu tersebut, jadi anak-anak tidak akan jatuh ke kolam renang dan aman juga untuk orang tua yang ingin bersantai di taman. Dan di bagian ujung kolam renang, akan di buat kolam kecil lainnya yang dangkal dan di lengkapi dengan air terjun buatan dan beberapa tanaman merambat agar terlihat seperti di alam. Untuk di bagian belakang rumah, selain ada kolam renang, juga akan ada gym room yang miss inginkan, dan kolam renangnya akan di kelilingi oleh taman dan akan ada gazebo kecil dan juga meja santai untuk minum kopi." Saat tengah membahas ideku, makanan yang kami pesan datang, dan kami memutuskan untuk menyantap makan siang kami sebelum melanjutkan pembahasannya.