~Happy Reading~
Malam itu mereka habiskan bersama untuk berbagi cerita masa lalu sambil menertertawakan masing-masing bila ada hal lucu yang terjadi. Tak ada kata-kata manis yang mempercantik cerita malah mereka menceritakan secara lugas hingga membuat kedekatan mereka semakin dekat dan timbul rasa pengertian dan pemahaman di hati masing-masing.
Ditemani dengan sinar bulan yang menembus celah kamar penginapan dan suara hewan kecil yang sesekali terdengar, membuat mereka berani mengutarakan isi hati, tak perlu bertatap wajah hanya hati dan hati untuk berbicara di dalam kegelapan malam. Hingga akhirnya tanpa sadar mereka telah tertidur karena kelelahan, malam ini Xiuhuan tidak menggoda Gia lagi dan membiarkannya tidur dengan tenang.
Malam yang tenang dalam dunia kecil mereka menenggelamkan kesadaran dalam bunga tidur yang indah tanpa beban memikirkan masa depan nantinya.
oOo
Gia mengerjapkan matanya dan melihat leher jejang pria yang menyapa pandangannya, ia menguap dan menggeliatkan tubuhnya kemudian melepaskan tubuhnya dari pelukan Xiuhuan.
Xiuhuan yang merasa terganggu mengernyitkan dahinya tidak senang dan mempererat lengannya di pinggang Gia dan dengan malas kembali tidur.
"Bangun... sudah pagi." Suara Gia serak karena kemarin terlalu banyak bicara.
Xiuhuan mengerang tidak senang dan mengabaikan perkataan Gia.
"Aku ada pertandingan pagi ini."
Dengan enggan Xiuhuan melepaskannya dan membuka matanya. "Hmmm... selamat pagi," ucapnya sambil mendaratkan kecupan ringan di dahinya.
Gia mengangguk sembarangan dan turun dari ranjang berjalan menuju pintu.
"Mau kemana?" Xiuhuan menyipitkan matanya antara sadar dan tidak sadar.
"Aku ingin minta air agar dibawakan ke kamarku." Penginapan ini berbeda dengan hotel di dunia asalnya yang biasanya menyediakan kamar mandi di dalam kamar. Disini mereka harus memesan air dan bak mandi pada pegawai penginapan agar mereka bisa mandi, lagipula tidak semua kultivator bisa menggunakan teknik pembersihan diri.
"Tak perlu memanggil mereka, aku bisa membantumu membersihkan diri." Dengan santai Xiuhuan melambaikan tangannya dan pusaran angin kecil terbang ke arah Gia.
Dalam sekejap mata Gia merasakan angin kecil yang membersihkan tubuhnya bahkan menghilangkan jejak-jejak yang di tinggalkan Xiuhuan.
"Sebenarnya aku lebih suka menggunakan air." Gia sudah terbiasa mandi dua atau satu kali dalam sehari untuk membersihkan diri bahkan ia mempertahankan kebiasaannya di dunia ini, ia merasa lebih bersih jika di bilas dengan air daripada menggunakan mantra pembersih.
Xiuhuan menompang kepalanya dengan sebelah tangan. "Terlalu merepotkan."
"Ngomong-ngomong kapan terakhir kali kamu mandi, maksudku dengan air," tanya Gia cukup penasaran.
Xiuhuan terdiam senjenak untuk mengingat. "Hmmm... kurasa lebih sepuluh tahun."
Gia mengernyit jijik dan dengan spontan mundur menjahuinya, ia bergidik ngeri karena ada orang yang tidak menyentuh air selama lebih sepuluh tahun apalagi selama tiga bulan ini mereka tidur bersama.
"Hei! Apa maksud tatapanmu?" Xiuhuan tidak senang melihat tatapan jijik dari Gia.
"Mulai sekarang jangan tidur denganku!" perintah Gia tegas dan mengambil barangnya kemudian berjalan menuju pintu.
"Istri jangan meninggalkanku." Melihat Gia yang hendak pergi Xiuhuan langsung bangkit dari ranjangnya.
Masih dengan tatapan jijik Gia menolak sentuhannya. "Minggir jangan menghalangi jalanku!"
"Jangan beri aku tatapan seperti itu," rengek Xiuhuan. "Aku janji akan mulai mandi menggunakan air." Xiuhuan mencoba menyentuh Gia namun masih ditolak.
"Selama masih belum mandi menggunakan air jangan pernah berfikir menyentuhku," ancam Gia dan mendorong Xiuhuan yang menghalangi pintu.
Brak~~~
Setelah menutup pintu Gia mengeluarkan sapu tangan dan membersihkan tangan yang ia gunakan untuk mendorong Xiuhuan seolah-olah kumpulan bakteri bersarang pada tangannya.
"Istri jangan meninggalkanku~~~" suara ratapan Xiuhuan terdengar oleh semua penghuni penginapan.
oOo
Gia merengganggakan tubuhnya dan senyum kecil muncul di sudut bibirnya, ia senang telah memberikan pelajaran pada Xiuhuan yang selalu membuatnya jengkel. Sebenarnya dia tidak terlalu keberatan dengan penggunaan teknik pembersihan diri yang praktis, sejujurnya dan juga menginginkan menguasai teknik tersebut sehingga tidak akan membuatnya repot membersihkan diri, apalagi sistem air di dunia ini tidak seperti di dunianya dulu yang menggunakan sistem pipa bawah tanah untuk mengalirkan air dari satu bangunan ke bangunan lain.
Hanya saja memikirkan ada orang yang selama 10 tahun tidak menyentuh air sama sekali membuatnya bergidik membayangkannya, rekor ia tidak mandi hanyalah selama sebulan karena saat itu ia menjalankan misi lapangan di daerah yang kekurangan air, bahkan untuk minum saja dia bersyukur apalagi menikmati kemewahan mandi saat itu.
Setelah menyelesaikan misi ia langsung merendam seluruh tubunya ke dalam kolam kecil selama beberapa jam untuk menghilangkan kotoran dan bau yang sudah menumpuk selama sebulan penuh hingga membuatnya mual ketika mencium tubuhnya sendiri. Sejak saat itu dia jarang mengambil misi di daerah kekeringan air.
Setelah ia datang di dunia ini ia telah mendengar ada teknik pembersihkan diri yang membersihkan kotoran dan bau di tubuh dalam sekejap yang membuatnya iri dan ingin menguasai teknik tersebut. Sayangnya, selama ia di istana kegelapan dia belum mempelajari teknik tersebut dan fokus melatih kemampuannya.
Awuuu~~~ wuuuu~~~
Xiao Bai yang telah lama tidak hadir akhirnya muncul dari balik pakaiannya dan meraung rendah seolah baru saja bangun tidur.
Gia menghentikan langkahnya dan menusuk dahi Xiao Bai dengan telunjuknya. "Kemana saja kamu tidak muncul selama ini?"
Masih bingung karena baru bangun tidur, Xiao Bai menatap Gia dengan bingung.
"Bukankah kamu mengatakan akan melindungiku? Kenapa kamu tidak muncul ketika mastermu menindasku hmm...?" tanyanya dan menusuk dahinya sekali lagi.
Wuuu~~~ wuuuu~~~ wuuuu~~~
Xiao Bai meraung padanya seolah berkata ini adalah masternya yang membuatnya tertidur agar tidak mengganggunya.
Gia mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Bicara bahasa manusia."
Xiao Bai memutar matanya ketika mendengar perkataannya, dia adalah naga dan harus belajar bahasa manusia apalagi mempelajari karakter huruf yang memusingkan. Namun, Xiao Bai tetap menulis di lengan Gia dan mengatakan yang sebenarnya.
Gia mengela nafas dan mengembalikan Xiao Bai di pergelangan tangannya. "Dasar tidak berguna."
Xiao Bai meraung tidak senang dan mengibaskan ekornya seolah berkata bahwa ia sangat kuat dan bisa melakukan apapun.
"Kau bisa melawan Xiuhuan?"
Wuuuu~~~ wuuu~~~
"Menghajarnya hingga wajahnya seperti babi?"
Wuuuu~~~ wuuu~~~
"Mematahkan tulang-tulangnya hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur?"
Wuuuu~~~ wuuu~~~
"Yah artinya kamu tidak berguna," ucap Gia dengan santai.
Xiao Bai meraung keras tidak mensetujuinya dan berkata dia sangat berguna untuk Gia.
Gia meliriknya dengan mata nakal dan menggodanya. "Yah kegunaanmu hanya untuk menjual meng."
Awuuuuuu~~~ wuuuuu~~~
Suara ratapan Xiao Bai terdengar mengeluh karena merasa tertindas oleh Gia dan meminta pertolongan pada masternya.
Gia berjalan riang sambil bersenandung senang karena menindas master dan hewan kontraknya.
(Menjual meng = Mengandalkan kelucuan)
oOo
"Hari ini adalah pertandingan final jadi perkuatlah pelindung area agar tidak berdampak pada penonton," perintah Pangeran Wenxiao pada ketua panitia yang bertanggung jawab pada pertandingan bulan merah.
"Baik pangeran,"
"Pangeran Wen serahkan saja pengaturan pada panitia, jangan terlalu menyibukan dirimu sendiri," kata Elder Feng saat memasuki ruangan.
Ketua panitia yang menyadari kedatangan para juri memohon mundur pada Pangeran Wenxiao. "Pangeran anda tidak perlu khawatir dengan pertandingan final, kami telah memperkuat pelindung dan pihak medis telah siap sedia ketika peserta terluka, jadi saya mohon undur diri terlebih dahulu."
Pangeran Wenxia mengangguk dan membiarkannya pergi.
"Pertandingan final nanti berbeda dengan babak sebelumnya, aka nada 3 ronde dengan masing-masing jeda 10 menit untuk istirahat sebelum melanjutkan ronde berikutnya, menurut kalian siapa yang akan menang?" Ketua Shi menarik kursinya dan menuangkan teh.
"Kuda hitam dalam pertandingan ini adalah Gia yang mengejutkan kita semua dengan kemampuan uniknya tetapi kita tidak bisa melupakan Yu Ren yang belum mengeluarkan semua kemampuannya," komentar Elder Feng.
Pangeran Wenxiao mengangguk setuju. "Kita belum tahu siapa yang akan menang diantara mereka, teknik unik atau kemampuan yang di sembunyikan kita akan mengetahuinya di pertandingan nanti."
"Ngomong-ngomong Elder Yu, kenapa kemarin Yu Shen menyerah? Menurutku kemampuannya cukup hebat dan bisa masuk 3 besar dengan mudah." Ketua Shi sangat bingung dengan perilaku Yu Shen kemarin karena dengan mudah menyerah, padahal menurutnya kemampuannya bisa membawanya ke tiga besar atau malah memenangkan pertandingan.
Elder Yu menundukan kepalanya dan menyesap tehnya dengan pelan. "Yu Shen menyadari kemampuannya sendiri dan memberikan kesempatan untuk Yu Ren tampil."
Diantara cucu-cucunya hingga murid klan Yu yang paling membuatnya bangga adalah Yu Ren karena hanya dia satu-satunya yang memiliki 'kemampuan' tersebut. Walaupun ketrampilan Yu Shen juga baik dan sangat cocok sebagai penerus klan Yu tetapi matanya tertuju pada Yu Ren yang bisa mewujudkan 'harapan' klan Yu.
"Hooo~~~ kau menyembunyikan permata dengan sangat rahasia," timpal Elder Feng. "Aku mendengar dia akan bertunangan dengan pangeran Kekaisaran Shi Huang setelah pertandingan ini selesai, aku ucapkan selamat atas acara yang membahagiakan ini." Elder Feng menangkupkan tangannya mengucapkan selamat. Ia telah mendengar berita tersebut dari laporan mata-mata yang ditempatkan Kekaisaran Zheng Yi.
"Benarkah? Kalau begitu selama Elder Yu mendapatkan menantu dari keluarga kekaisaran, jangan lupa mengundangku dalam acara tersebut." Ketua Shi mengikuti elder Feng dan mengucapkan selamat kepadanya.
Elder Yu mengerutkan dahinya mendengar hal tersebut, dia tidak pernah mendengar mengenai pertunangan Yu Ren yang disebutkan oleh elder Feng. Namun, dalam permukaan dia harus menampilkan fasad baik dan membalas mereka dengan senyum kecil dan menganggukan kepala. Setelah ia kembali dia harus menanyai anaknya mengenai hal tersebut, dia tidak bisa membiarkan hal tersebut terjadi yang akan menghentikan jalan masa depan Yu Ren.
Pangeran Wenxiao yang menyadari keanehan elder Yu dan tidak mengikuti mereka berdua untuk mengucapkan selamat, pasti ada hal lain di belakangnya yang membuat elder Yu bersikap aneh.
"Kalian menikmati makanan dengan baik."
Keempat orang tersebut yang tengah menikmati makanan dan saling mengobrol berhenti bergerak ketika mendengar suara yang tiba-tiba muncul tanpa mereka menyadarinya sama sekali.
"Bolehkan aku bergabung?"
Tanpa menunggu jawaban dari mereka sosok asing tersebut mengeluarkan kursi dan duduk di antara elder Yu dan Pangeran Wenxiao kemudian dengan santai mengambil makanan untuk mencicipinya.
"Hmmm... makanannya cukup enak," komentarnya memuji.
Mereka berempat menatap sosok asing berpakaian putih dengan rambut putih panjang yang di hiasi dengan permata penglai yang berkilau dan topeng perak yang menutupi setengah wajahnya. Penampilannya yang malas ketika mengambil makanan membuat mereka waspada karena orang ini bisa masuk tanpa mereka sadari sama sekali.
Dengan spontan mereka memegang senjata masing-masing dan bersiap bertempur ketika dia bergerak.
"Raja Hantu?" Tanya elder Feng sambil menggertakan giginya.
Raja Hantu mengeluarkan cangkir tehnya sendiri dan menuangkan teh. "Benar," jawabnya setelah meminum teh. "Tidak buruk."
Dengan marah elder Feng mengeluarkan cambuknya dan mengarahkan padanya. Raja Hantu tidak tinggal diam dan mengeluarkan tombaknya kemudian menghindar dan membuat cambuk tersebut mendarat di meja dan menghancurkannya.
Ketiga orang yang tersisa mengeluarkan senjata mereka dan menatap waspada pada Raja Hantu.
Mereka telah mendengar kehebatannya beberapa tahun lalu yang mengguncang seluruh benua dan menghancurkan sebuah kota di Kekaisaran Zheng Yi beserta membunuh penduduk kota tersebut yang menimbulkan kerugian besar pada Kekaisaran Zheng Yi, apalagi Kaisar yang bertahta saat itu ikut terbunuh bersama permaisuri barunya.
Hal tersebut membuat murka seluruh negeri dan Kekaisaran Zheng Yi mengangkat Kaisar baru yang merupakan saudaranya dan beliau menurunkan perintah untuk menangkap Raja Hantu baik hidup ataupun mati dan akan diberikan hadiah jutaan koin mas beserta gelar bangsawan. Semua orang mengutuknya iblis tidak berperasaan yang meminum darah dan memakan daging manusia karena membunuh seluruh penduduk kota yang tidak bersalah.
Banyak kultivator bergegas menuju hutan terlarang untuk memburunya demi hadiah yang diberikan kekaisaran. Ada sakte, perguruan, bahkan tentara bayaran yang memasuki hutan terlarang namun tidak ada satupun dari mereka yang kembali. Hal tersebut berlangsung selama sebulan karena tidak ada satupun kabar yang keluar dari hutan terlarang dan membuat mereka menyerah.
Patroli disiagakan di sekitar hutan terlarang dan menunggu jika ada seseorang keluar dari sana, namun nihil tak ada satupun yang keluar sehingga membuat Kekaisaran Zheng Yi frustasi. Bertahun-tahun kemudian tetap tidak ada kabar dan semua orang mengira bahwa Raja Hantu telah mati di dalam hutan terlarang karena penyimpangan kultivasi atau di makan magical beast di area tengah.
Namun sosok di depan mereka mematahkan asumsi mereka dan membuat mereka waspada sekaligus takut, beberapa tahun lalu dia bisa membunuh Kaisar Zheng Yi beserta penjaga elitnya dan sekarang seberapa besar kekuatannya setelah beberapa tahun mengasingkan diri?
"Iblis berani-beraninya kau muncul disini! Terima kematianmu!" Kebencian keluarga kekaisaran terhadap Raja Hantu cukup besar karena selain kematian kaisar terdahulu juga mengakibatkan kerugian material dari kehancuran kota itu karena disana memasok garam utama di kekaisaran dan jalur perdagangan dengan benua tetangga yang menghasilkan banyak keuntungan.
Raja Hantu menyeringai dan menggambar lingkaran array dengan kakinya yang menghentikan pergerakan mereka dan mengeluarkan kursinya kembali. "Aku tidak datang untuk berkelahi." Ia mengeluarkan teh dan menyesapnya pelan.
"Bolehkan aku menjadi juri tambahan di pertandingan final nanti?"
Elder Feng hendak membantahnya karena tidak mensetujuinya namun di hentikan oleh Raja Hantu. "Aku akan memberikan hadiah untuk pemenangnya." Ia mengeluarkan mahkota dan bunga merah dari penyimpanan dimensinya.
"Bunga lily darah naga?!?!?"
Semua orang terkejut ketika melihat bunga merah yang bersinar redup di depan mereka, itu adalah bunga lily yang sangat langka dan memiliki manfaat untuk merekontruksi tulang dan daging sehingga membuat tubuh semakin kuat dengan efektifitas hampir 100% tanpa efek samping dan bisa digunakan oleh kultivator diberbagai tingkat.
Bunga lily darah naga memiliki ciri khas berdaun merah gelap dengan bintik hitam kecil dan bunganya bersinar redup. Konon katanya bunga ini tumbuh di area tengah hutan terlarang yang dipenuhi magical beast yang sangat ganas menjaga bunga ini. Tak pernah dalam benak mereka akan melihat bunga lengendaris tersebut.
Sebenarnya bunga lily darah naga legendaris menurut mereka adalah bunga lily yuelin yang tumbuh liar di belakang istananya yang sering dia gunakan sebagai obat dan plester untuk Xiao Bai karena tingkahnya yang sangat aktif sehingga sering terluka saat bermain. Saat darah Xiao Bai jatuh di atas kelopak bunga itu membuat energi yang terkandung di dalam bunga meningkat dan berevolusi menjadi bunga lily darah naga seperti ini.
Xiuhuan menyeringai melihat tampang terkejut mereka hanya bunga kecil sudah membuat mereka terkejut dan bagaimana jika mereka mengetahui kekuatan mahkota ditangannya. "Dan hadiah utamanya adalah mahkota ini, terbuat dari batu alam suezhi yang berasal dari bongkahan es berusia ribuan tahun di laut kosong yang memiliki manfaat memelihara jiwa dan mengisi ulang kekuatan jiwa yang berkurang?"
oOo
"Yu Ren berhenti!"
Yu Ren menghentikan langkahnya dan melihat kakeknya menghampirinya dengan wajah serius.
"Ada apa kakek?"Kakeknya jarang memasang wajah seserius itu dan hanya jika ada situasi serius yang mengharuskannya turun tangan.
Elder Yu memberikan sebuah gelang dan memasangkannya langsung pada pergelangan Yu Ren. "Dalam pertandingan nanti bagaimanapun juga kamu harus menang," katanya sambil memegang kedua bahunya.
"Kakek ada apa? Apa yang kamu berikan padaku?" Yu Ren sangat bingung dengan tingkah kakeknya.
Elder Yu mengantur nafasnya yang berantakan setelah mendengar hadiah utama dari Raja Hantu yang sangat bermanfaat untuk perkembangan Yu Ren. "Aku memberikan set armor yang kurancang selama hidupku agar kamu bisa menang dari pertandingan ini, kakek percaya dengan kemampuanmu dan ditambah set armor ini akan menambah kekuatanmu."
Dengan serius Elder Yu mengatakan sesuatu padanya. "Dengar kamu adalah satu-satunya yang bisa mewujudkan 'harapan' klan dan kamu lebih baik dari kakakmu bahkan semua murid di klan Yu. Kakek menyelesaikan set armor yang telah aku kembangkan dan memberikannya padamu karena aku percaya suatu saat kamu akan terbang bebas dan mencapai hal hebat."
Mata Yu Ren memerah mendengar perkataan kakeknya, selain ibu dan kakaknya yang mendukungnya kakeknya lah yang selalu menyemangatinya untuk mencapai hal yang diinginkan. Beliau selalu percaya bahwa ia akan mencapai hal besar yang bahkan ayahnya sendiri tidak percaya padanya.
Yu Ren menghapus airmatanya dan menatap kakeknya serius. "Aku berjanji tidak akan mengecewakan kakek."
-TBC-