Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 85 - Chapter 84 - Baja vs Besi

Chapter 85 - Chapter 84 - Baja vs Besi

~Happy Reading~

"Kalian bebas bertarung." 

Pada babak semi final dan final, para peserta tidak dibatasi sehingga mereka bisa mengunakan segala teknik maupun senjata apapun walaupun tidak seimbang dengan lawan mereka. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penghalang yang akan melindungi para penonton dari dampak pertempuran yang ditimbulkan. 

Pada 4 titik setiap mata angin, sudah ada para master array yang mulai mendirikan pelindung, mereka menggunakan array tingkat 4 yang dirasa cukup untuk pertarungan kultivator dibawah King Realm. Lagipula dampak pertarungan mereka tidak terlalu besar dibandingkan  kultivator King Realm maupun Emperor Realm.

Setelah wasit pergi diantara mereka, Gia menatap Rongfei dan bisa merasakan kebencian yang dipancarkannya. Gia telah melihat pertandingan Rongfei dan telah mengevaluasinya, dia seorang kultivator elemen es dan pengendaliannya terhadap elemen tersebut cukup hebat, selain itu ia menebak kemungkinan besar Rongfei masih memiliki trik dilengan baju yang belum dia munculkan.

(Trik dilengan baju = kartu as/rencana cadangan)

Gia harus berhati-hati dan tidak bisa ceroboh melawannya, untung saja dia telah mengantisipasinya dan membawa korek api yang bisa ia gunakan untuk membuat api, dengan dibantu dengan oksigen dan hidrogen dia bisa membuat api tersebut membesar sehingga bisa ia gunakan dalam serangan. Juga ia bisa memanfaatkan nitrogen untuk mengambil alih kendali esnya, lagipula unsur kimia tersebut biasa digunakan sebagai bahan pendingin dan dia bisa bereksperimen.

"Namaku Gia dari Kekaisaran Xue Ying." Gia menangkupkan tangannya memperkenalkan diri.

Rongfei hanya menatapnya dan tidak berniat memperkenalkan diri, ia merasa tidak layak memperkenalkan diri pada Gia. "Kau bisa menggunakan semua trikmu untuk melawanku, aku tidak perduli kau akan menyanyi, menari ataupun menggunakan alat musik anehmu karena aku akan mengalahkanmu!"

Gia memang sudah diizinkan menggunakan alat musiknya dan berencana mengunakan dalam pertandingan tetapi setelah mendengar perkataan Rongfei dia mengurungkan niatnya dan tak akan menggunakannya. Mendengar perkataannya sangat memprovokasinya dan dia tidak menyukainya.

"Tidak perlu, aku tidak akan mengunakan alat musikku untuk melawanmu," ujar Gia sambil melipat tangan di depan dada.

"Aku sarankan kau tidak menjadi sombong setelah memenangkan beberapa pertandingan, kau tidak beruntung bertemu denganku pada babak ini," kata Rongfei sambil mengangkat dahunya.

"Beruntung atau tidak bukanlah penentu pada pertandingan ini, hanya orang dengan kemampuan yang bisa menang." Gia mengeluarkan pedangnya lalu menyeringai.

"Kau pikir bisa menang melawanku menggunakan trik kecilmu? Dengar kau hanyalah orang biasa yang tidak memiliki dukungan apapun." Rongfei telah menyelidiki Gia dan tidak menemukan pendukung kuat dibelakangnya, ia menebak mungkin saja ia hanyalah orang beruntung yang menemukan buku atau manual kultivasi yang hebat. Di bandingkan latar belakangnya dia bukanlah apa-apa dan Rongfei tidak takut menyinggungnya.

"Yah aku memang orang biasa tetapi orang biasa ini akan mengalahkanmu." Gia berlari ke arah Rongfei sambil menodongkan pedangnya.

Rongfei hanya mendengus remeh menatap pedang yang digunakannya, dibandingkan dengan senjatanya itu hanyalah sepotong besi tua dimata Rongfei. "Sampah," ejeknya kemudian menggunakan pedangnya untuk memotong serangan Gia.

Gia segera mundur kemudian menatap pedangnya yang telah terpotong menjadi dua, ia mengakui bahwa pedang yang di gunakan Rongfei memliki kualitas yang sama dengan pedangnya yang terbuat dari besi Daolu, namun sayangnya itu masihlah pedang besi biasa dan akan kalah jika bertarung menggunakan pedang baja miliknya.

Alasannya tidak menggunakan pedang Daolu pada awal pertandingan adalah untuk menyimpan kekuatan untuk mengejutkan lawan, tidak menyenangkan jika dia langsung menggunakan senjata terbaik pada bagian awal.

"Berani-beraninya kau menodongkan pedang pada Putri Kekaisaran ini." Seumur hidupnya Rongfei tidak pernah melihat ada orang yang berani menodongkan senjata kepadanya. Dengan latar belakang sebagai putri dari Kekaisaran Zhen Yi membuat semua orang membungkuk hormat kepadanya tentu saja kecuali fuhuangnya atau saudara kekaisarannya.

(Fuhuang = Ayah kekaisaran)

"Putri Kekaisaran?" Gia hanya mendengus mendengarnya. "Tuan Putri ini bukanlah wilayahmu dan aku sarankan untuk menjaga sikapmu," ujarnya mengejek.

Rongfei menggertakan giginya dan mengeluarkan tekniknya. "Sword skill – Rose ice."

Gia membelalakan matanya dan menghindari pecahan es yang berbentuk kelopak mawar yang menghujaninya, terpaksa ia harus mengeluarkan pedang Daolunya karena ternyata es tersebut sulit dihancurkan dengan cara biasa.

Sring~~~ Sring~~~ Sring~~~

Suara detingan pedang yang menghancurkan es terdengar nyaring, ditengah fokus Gia yang menghancurkan serangan, Rongfei segera menyelinap kearahnya untuk menyerangnya. Dengan pedang yang terselimuti es ia segera mengayunkannya ke arah Gia.

"Ice Technique - Snow Fang."

Bang! Bang! Bang!

Asap tebal tiba-tiba muncul dan membuat pandangan semua orang tidak bisa melihat pertarungan, asap yang muncul tidak berbau terbakar tetapi lebih seperti kabut atau uap yang dihasilkan ketika air dipanaskan. Perlahan namun pasti kabut tersebut mulai tersebar dan terlihatlah keadaan pertarungan yang sebenarnya. Gia dengan pedang Daolu yang terselimuti api berhasil menghalau pedang es milik Rongfei hingga menyebabkan es meleleh dan air menguap. Untung saja pada waktu yang sempit itu Gia berhasil mengeluarkan korek api untuk menciptakan api.

"Pedang apa milikmu?" tanya Rongfei sambil mendesis.

Pedang miliknya berasal dari besi xue bing yang sangat cocok untuk kultivator elemen es, besi ini adalah besi elemen es terbaik yang diincar banyak orang karena menjadi bahan terbaik untuk membuat senjata. Besi ini ditambang di gunung es pada kedalaman ratusan hingga ribuan kilometer, banyak penambang yang mati karena kondisi yang ekstrim sebab suhu dingin bisa membekukan hingga ke tulang.

Senjata yang berasal dari besi ini sulit dikalahkan walaupun memiliki kualitas sama sebab besi ini memiliki keistimewaan yang dapat menggabungkan energi penggunanya menjadi satu dalam tubuh senjata.

Rongfei sangat terkejut melihat pedang Gia berhasil menghalang pedang xue bingnya.

"Ini hanyalah pedang biasa yang terbuat dari besi Daolu," kata Gia kemudian memukul mundur Rongfei. "Bukan hanya kau yang memiliki senjata terbaik."

oOo

"Besi Daolu memang termasuk kualitas terbaik dan berada diperingkat yang sama dengan besi xue bing," ujar ketua Shi mengomentari.

"Namun, sayangnya besi ini masih dibawah besi xue bing dalam hal kekerasan dan daya tahan jika dibandingkan," tambah Pangeran Wenxiao.

"Kau benar." Elder Feng mengangguk setuju. "Elder Yu bagaimana pedang Daolu milik Gia ini?" Elder Feng ingin tahu pendapatnya karena diantara mereka dia lah satu-satunya ahli pembuat senjata.

"Perkataan Pangeran Wenxiao benar, walaupun berada ditingkat yang sama tetapi dalam ketahanannya, pedang yang terbuat dari besi daolu masih kalah dengan besi xue bing," kata Elder Yu sambil mengelus jenggotnya. "Tapi ada hal yang aneh." Mata tajam Elder Yu menangkap retakan kecil dipedang milik Rongfei.

"Hal aneh?"

"Lihat." Elder Yu menunjuk pada pedang Rongfei. "Ada retakan kecil pada pedangnya."

Pandangan semua orang mengarah pada Rongfei dan menyadari bahwa ada retakan kecil pada pedangnya, mereka sangat terkejut karena hal tersebut padahal sudah diketahui besi daoulu berada dibawah besi xue bing.

"Bagaimana bisa?" teriak Elder Feng sambil menggebrak meja. "Ini tidak mungkin pedang Rongfei adalah salah satu senjata terbaik dari Kekaisaran Zheng Yi yang memiliki ketahanan hebat, bagaimana bisa itu retak???"

"Elder Yu apakah ada teknik pengolah besi yang bisa meningkatkan kekuatan besi daoulu?" tanya Elder Feng sambil menggeram.

Elder Yu terdiam sejenak, klannya terkenal sebagai ahli senjata terbaik di Benua Tianzi dan tak ada tandingannya, tetapi dia belum pernah mendengar ada teknik yang meningkatkan ketahanan besi daoulu. "Aku tidak tahu."

"Tidak tahu?" Mendengar perkataannya Elder Feng tercengang tidak percaya, dia adalah ahli senjata terbaik tetapi tidak tahu mengenai hal tersebut.

"Siapa sebenarnya gadis ini?!?!?"

oOo

Rongfei tidak menyadari keanehan yang terjadi pada pedangnya,  ia terus melancarkan serangan ke arah Gia berharap agar dia mengakui kekalahannya. Namun, sayangnya Gia tidak tinggal diam dan membalas serangan Rongfei dan memanipulasi karbon untuk membuat pedangnya semakin kuat.

Seperti yang sudah diketahui baja adalah logam terbaik dibandingkan dengan besi, perbedaan diantara keduanya adalah kandungan karbon yang ada. Jika Gia memanipulasi karbon diudara dan menambahkannya pada pedangnya maka akan membuat kekuatan dan ketahanan pedangnya bertambah berkali lipat.

"Hehehehehe ....." Gia terkekeh melihat Rongfei terdesak, membandingkan pertarungan jarak dekat dengannya berarti dia melawan orang yang salah. Selama ia menjadi agen bayaran dia terkenal dengan pertarungan jarak dekatnya.

Gia mengangkat kakinya dan menendang perut Rongfei hingga membuatnya terseret beberapa meter darinya, sayangnya batas area sudah tidak digunakan pada babak ini karena jika tidak pasti Rongfei pasti kalah.

"Sialan," umpat Rongfei sambil menyeka darah dibibirnya.

"Yoooo ..... dimana kepercayaanmu tadi Tuan. Putri. Rongfei." Gia memberinya senyum mengejek membalas perbuatannya diawal. 

"Ka-kau!" Rongfei sangat marah dan berlari ke arahnya dengan cepat.

Gia menyeringai dan tidak berniat berpindah dari tempatnya, tangan kanannya dengan mudah berayun dan membuat pedang Rongfei terpotong menjadi dua.

"Sekarang kita impas."

"TIDAK MUNGIKIN!" Rongfei menatap tidak percaya pada pedangnya yang terbelah menjadi dua.

oOo

"Bagaimana bisa?!?!" Elder Feng berdiri dari tempatnya dan menatap tak percaya ke area pertandingan.

Semua orang yang menonton sangat terkejut melihat pemandangan tersebut, mereka tahu kedua pedang itu terbuat dari besi terbaik tetapi tetap saja melihat pedang daolu memotong pedang xue bing dengan mudah seolah memotong tahu membuat semua orang tidak percaya. Kalaupun pedang daolu memotong pedang xue bing harusnya diperlukan banyak bentrokan sengit namun apa yang ada di depan mereka sungguh tidak bisa dipercaya sama sekali.

"Ini ...." Pangeran Wenxiao mengerutkan dahinya. "Apakah itu bukan pedang dari besi daolu?"

"Apakah kau berfikir besi kulin," sahut Ketua Shi.

Pangeran Wenxiao mengangguk.

"Bukan." Elder Yu menyela diantara mereka. "Itu adalah besi daoulu." Ia sangat yakin hal tersebut karena dia sangat familiar dengan besi daoulu.

"Lalu bagaimana bisa besi daoulu mengalahkan besi xue bing dengan mudah?" Elder Feng sangat marah sambil menunjuk ke arah Gia.

Elder Yu menggelengkan kepalanya sedikit malu, sebagai ahli senjata dia tidak mengerti bagaimana hal tersebut terjadi. Gadis itu sangat misterius dan membuat rasa penasarannya bertambah.

"Sebenarnya siapa dia????"

-TBC-