Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 84 - Chapter 83 - Rasa Sakit

Chapter 84 - Chapter 83 - Rasa Sakit

~Happy Reading~

Gia meringkuk di atas ranjang ketika merasakan rasa sakit yang tiba-tiba mendera dirinya, ia merasa jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya terasa sakit seolah-olah tersayat sebilah pisau. Ia tidak tahu mengapa hal ini terjadi, tepat ketika ia kembali ke penginapan dia langsung merasakan rasa sakit ini.

Xiao Bai yang di sampingnya sangat khawatir dengannya, bahkan dia menggunakan darahnya untuk mengobati Gia namun itu tidak berguna seolah-olah Gia tidak mengalami luka fisik tetapi luka batin.

Nafas Gia tersenggal-senggal dan ia mencoba mengatur nafasnya, rasa sakitnya perlahan memudar dan dia bisa merilekskan tubuhnya sejenak. Gia menutup matanya dengan tangan dan mencoba memikirkan apa yang terjadi dengannya.

Apakah ini berhubungan dengan Xiuhuan?

Ia tidak tahu bagaimana pikiran ini muncul, ia hanya teringat Xiuhuan ketika rasa sakit itu muncul, apakah Xiuhuan tengah terluka? Apa yang sebenarnya ia lakukan? Dan mengapa ia merasakan rasa sakit ini?

oOo

"Master keadaan anda belum benar-benar membaik." Meifu mencoba mencegah masternya agar tidak pergi menuju Kekaisaran Xue Ying.

"Jangan menghalangi jalanku!" Xiuhuan menatapnya tajam agar dia menyingkir.

"Master, Meifu benar, tubuh anda belum pulih dan tidak baik untuk melakukan perjalanan jauh." Guangli ikut menasehatinya.

Yo Guan yang duduk di sana ikut berkomentar. "Sebenarnya kamu ingin kemana hingga tidak memperdulikan kondisi tubuhmu?"

"Istriku sedang menungguku." Xiuhuan tersenyum ketika memikirkan Gia.

Yo Guan menghentikan tangannya yang hendak meraih cangkir teh. "Istri? Kau sudah beristri?"

Xiuhuan mengangguk lalu tersenyum. "Aku berjanji untuk kembali."

Pandangan Yo Guan menjadi kosong dan ia mengepalkan tangannya. "Kalau begitu pergilah! Jangan buat dia menunggu."

Bukannya pergi Xiuhuan malah duduk di depan Yo Guan. "Mereka mengejarmu hingga ke dunia lain?" Mereka yang ia maksud tentunya orang dari dunia atas.

Yo Guan menggertakan giginya dan menjelaskan. "Setelah kehancuran sukuku, aku dan istriku melarikan diri menggunakan portal kuno yang tersegel di ruang rahasia kuil dewa. Kami tidak tahu kemana portal itu membawa kami, kami kira itu masih termasuk dunia bawah namun ternyata dunia itu sangat aneh karena memiliki sedikit energi qi dan juga kami tidak bisa menggunakan energi sesuka hati."

"Dunia itu?"

Yo Guan mengambil cangkir tehnya kemudian menyesapnya pelan. "Dunia itu sangat berbeda seolah terpisah dengan dunia bawah, tengah maupun atas, orang-orang disana tidak memiliki kekuatan dan banyak gedung pecakar langit serta kendaraan yang bergerak sendiri. Awalnya kami kesulitan beradaptasi tapi untungnya ada benda yang bernama tv dan smartphone yang sangat membantu kami memahami dunia itu."

"Singkat cerita kami mencoba hidup damai di dunia itu, tetapi aku tidak menyangka mereka berhasil sampai di dunia itu." Yo Guan membanting cangkirnya dengan keras. "Kami melarikan diri dan saat itu aku terpisah dengan istri dan anakku, aku tidak tahu bagaimana keadaan mereka, aku sangat merindukannya." Yo Guan meneteskan airmata ketika mengingat perpisahan keluarganya.

"Cukup, aku sudah mengerti." Xiuhuan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauhinya.

"Kurasa kau mengenalnya."

"Siapa?" Yo Guan menatapnya bingung.

Xiuhuan membalikan tubuhnya dan tersenyum misterius. "Istriku."

oOo

"Ge."

Yu Shen menghentikan latihannya ketika melihat adiknya datang menghampiri. "Ada apa Yu Ren."

Yu Ren duduk di kursi yang tidak terlalu jauh dari kakaknya. "Ada yang ingin aku bicarakan."

Yu Shen berjalan mendekatinya kemudian duduk dan menuangkan air dari teko. "Ada apa?" tanyanya setelah meneguk air.

Yu Ren memainkan jarinya pertanda gugup dan tak yakin harus mengutarakan keinginannya.

Melihat keraguan adiknya, Yu Shen mencoba menenangkannya. "Jangan khawatir, katakan saja apa keinginanmu."

Yu Ren menghembuskan nafasnya perlahan dan memperkuat tekadnya. "Besok adalah babak semi final, jika gege melawan Gia bisa ... bisakah ... kamu menyerah?"

"Kau ingin melawannya?" tanya Yu Shen tenang dan menuangkan air lagi. "Kamu seharusnya sadar dengan kekuatan Gia, apakah kamu bisa melawannya?"

"Aku tahu." Yu Ren menghela nafas. "Tapi aku ingin melawannya, aku tidak pernah bertemu orang sepertinya."

Yu Shen hanya menggelengkan kepalanya melihatnya keras kepala. "Lalu bagaimana pembuktianmu pada ayah? Bukankah kau ingin membatalkan perjodohan itu."

Ucapanya telak mengenai Yu Ren dan membuatnya terdiam, ia memang ingin menggunakan pertandingan ini sebagai kesempatan untuk membatalkan perjoddohannya tetapi rasa bersaing melawan Gia sangat besar dan dia sangat ingin bertarung melawannya.

"Yu Ren pikirkan sekali lagi, Gia bukanlah lawan yang mudah dikalahkan, dia memiliki banyak trik di lengan baju yang belum ditunjukan. Jika aku melawannya, aku masih memiliki kesempatan menang darinya tetapi kau akan kesulitan melawannya." Yu Shen mencoba menasehati adiknya.

"Aku bukan orang lemah!" Yu Ren menggebrak meja dengan marah. "Gege sama saja dengan ayah yang selalu memandang remeh aku karena perempuan, aku akan membuktikan pada kalian bahwa aku bisa mencapai hal yang dicapai laki-laki sekalipun!" Setelah mengucapkan seperti itu Yu Ren langsung meninggalkan Yu Shen.

Yu Shen menghela nafas menatap kepergian adiknya, ia tidak bermaksud mengatakan seperti itu dan hanya mengingatkannya bahwa Gia bukanlah lawan yang mudah dikalahkan, berdasarkan kekuatan Yu Ren saat ini, ia memiliki kemungkinan kecil untuk menang darinya. Padahal jika dia bertemu dengan Gia di semifinal besok, dia akan mengalahkannya untuk Yu Ren dan ketika final dia bisa menyerah agar Yu Ren menang sehingga kesempatan ini bisa ia gunakan untuk membatalkan perjodohannya.

oOo

Xiuhuan menghentikan langkahnya ketika mengingat sesuatu, ia mengeluarkan batu komunikasi dan menghubungi Banzhou untuk datang menemuinya.

Tak berselang lama akhirnya Banzhou datang dan menghadap padanya.

"Ada apa master?"

Xiuhuan menyerahkan gulungan pada Banzhou lalu memberi perintah. "Kembalilah ke istana kegelapan untuk mengambil kotak no 13 di area terlarang lantai terakhir gudang penyimpanan, gunakan array pada gulungan ini untuk membuka pintu disana."

"Baik master."

"Cepatlah kembali sebelum final pertandingan bulan merah." Xiuhuan menatap langit kemudian tersenyum. "Aku akan menggunakannya sebagai hadiah untuk pemenang pertandingan itu."

"Baik master." Banzhou langsung mematuhinya dan meminta izin untuk pergi.

Xiuhuan mengulurkan tangannya untuk menghentikan Banzhou ketika mengingat kata sandi. "Oh ya aku hampir lupa, kata sandinya adalah 'Xiuhuan yang selalu mencintai istrinya dan ingin papapapa setiap kali bertemu.'"

Banzhou. "...."

Mata Banzhou berkedut ketika mendengar kata sandi tak senonoh yang digunakan masternya, pasti dia sudah diracun oleh Meifu dan Zhouming dengan buku kuning.

(Buku kuning = Buku porno)

oOo

Rongfei berjalan di lorong dan melihat Gia dan Yu Ren berjalan berdampingan, ia mengepalkan tangannya dan berjalan mendekati mereka berdua.

Buk

Rongfei dengan sengaja menabrak bahunya dengan keras kemudian memberikan tatapan tajam. "Aku akan mengalahkanmu!" Setelah mengucapkan itu ia langsung pergi.

"Hei! Kau tidak minta maaf?" Yu Ren sangat kesal dan ingin mengejarnya tetapi Gia segera menghentikannya.

"Biarkan saja." Gia memegang bahu yang ditabraknya dan sedikit meringis kesakitan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Yu Ren sambil mengecek bahu Gia.

"Aku tidak apa-apa." Gia tersenyum menenangkannya. "Sebenarnya siapa dia?"

Yu Ren terdiam sejenak mengingat siapa gadis itu. "Kalau tidak salah dia adalah Feng Rongfei putri dari Kekaisaran Zheng Yi."

"Kekaisaran Zheng Yi?"

Yu Ren mengangguk dan menjelaskan. "Dia adalah putri ketiga dari Kaisar Zheng Yi dan ibunya juga seorang putri dari Kekaisaran Bai Ming."

"Bukankah itu kekaisaran yang ada di benua Tian Ming?"

Yu Ren mengangguk dan menjelaskan. "Kekaisaran Zheng Yi dan Kekaisaran Bai Ming cukup dekat dan sering melakukan kerja sama, sudah lama kedua kekaisaran tersebut mengirimkan anak mereka untuk pernikahan politik agar memperkuat hubungan."

Gia menatap kepergiannya. "Jadi dia adalah putri kekaisaran yang dihormati."

"Aku pernah mendengar dia adalah putri yang sangat dimanjakan dan apapun keinginannya harus dipenuhi, jika kau bertemu dengannya di pertandingan kau harus berhati-hati," saran Yu Ren.

Gia mengangguk mengerti. "Aku mengerti."

oOo

Gia berjalan menuju area pertandingan dari arah utara, sekarang sudah babak semifinal dan hanya 4 peserta yang tersisa yaitu, Yu Ren, Yu Shen, Rong Fei dan dia. Karena hanya tinggal mereka berempat maka aturan pertandingan sedikit di longgarkan dan mereka bebas bertarung menggunakan senjata atau teknik terlarang sekalipun, jangkauan serangan pun diperluas dan mereka bisa menggunakan seluruh area.

Mereka berempat bertemu ditengah area dan mengambil nomor pertandingan mereka.

"Tunjukan nomor kalian," perintah wasit.

Mereka secara bersamaan menunjukan nomor sehingga semua orang sudah menebak lawan bertarungnya. Gia mendapatkan nomor satu dan Rongfei mendapatkan nomor dua, berarti mereka akan bertemu dalam pertandingan untuk saling bertarung. Sedangkan Yu Shen dan Yu Ren masing-masing mendapatkan nomor tiga dan empat.

"Aku akhirnya akan melawanmu," ucap Rongfei sambil menyeringai.

"Aku juga tidak sabar bertarung denganmu." Gia sadar dengan permusuhan Rongfei karena dia mengalahkan rekannya, pasti dia ingin balas dendam terhadapnya.

Yu Ren mengepalkan tangannya karena tidak mengira akan melawan kakaknya pada babak semifinal, ia kira akan melawan Rongfei atau Gia pada babak ini.

"Untuk nomor tiga dan empat kalian bisa kembali dulu," kata wasit.

-TBC-

Yeayyyy Raja Hantu bakal kembali ke sisi Gia

Xiuhuan : Istriku~~~ Suamimu datang kepadamu~~~ 😘😘😘

Gia : Hachiiiiiii~~~~~ *menggigil kedinginan