Tak terasa waktu telah berlalu dan pertandingan bulan merah akan segera berlangsung. Gia telah menyelesaikan latihannya dengan Xiuhuan dan tengah membereskan barang-barangnya untuk pergi ke Kekaisaran Xue Ying dan menjalani seleksi agar ia bisa menjadi peserta resmi dalam pertandingan.
"Kau akan pergi?" Xiuhuan menyenderkan tubuhnya di pintu sambil menatap Gia yang merapikan ranjangnya.
Gia sedikit menoleh dan mengangguk. "Seleksi akan dilakukan sebentar lagi dan aku harus pergi sebelum melewatkannya."
"Kalau begitu berhati-hatilah dalam perjalanan."
"Kau... tidak akan ikut?" Selama ini Xiuhuan selalu berada di dekatnya dan Gia sudah merasa nyaman dengannya.
"Ada hal yang harus aku lakukan." Xiuhuan berjalan mendekati Gia.
"Oh," respon Gia singkat tak bersemangat.
"Aku akan melihatmu saat final," ujar Xiuhuan sambil menepuk kepala Gia.
"Bawalah Xiao Bai denganmu, dia akan membantumu." Xiuhuan merasa tenang jika Xiao Bai menemani Gia karena ia memiliki ikatan batin dengan binatang kontraknya, jika Gia kenapa-kenapa maka dia bisa langsung mengetahuinya dari Xiao Bai.
"Bukankah tubuh Xiao Bai terlalu mencolok?" Tubuh Xiao Bai terlalu besar dan dia adalah naga legendaris yang sangat langka.
"Dia bisa mengecilkan tubuhnya dengan bantuanku." Setelah menetas dari telur, Xiao Bai sangat bergantung dengan energinya untuk tumbuh sehingga ia bisa mengendalikan laju pertumbuhannya. "Aku memiliki caranya."
"Sebenarnya kamu ingin kemana?" Gia selalu mengiranya sangat menganggur menjadi Raja Hantu dan dia sangat penasaran kenapa kali ini ia memiliki kesibukan.
"Aku akan menyelamatkan dunia," jawabnya dengan senyum konyol.
Gia memutar matanya jengkel, dia tidak berubah dan tetap saja konyol.
oOo
Gia datang menuju kolam yang berada di belakang istana kegelapan untuk menemukan Xiao Bai, beberapa hari ini Xiao Bai menghindarinya apalagi ketika melihat kumisnya yang ia jadikan senar biola. Sebenarnya Gia sudah mencoba meminta maaf sambil memberikan energinya agar ia makan, namun Xiao Bai malah bersembunyi dan membuat kekacauan dengan anak buah Raja Hantu lain.
Namun, kali ini Xiuhuan menyakinkannya bahwa Xiao Bai tidak akan bersembunyi darinya ketika membawa bola energi yang dibuat Xiuhuan khusus untuknya. Energi tersebut berasal dari dekat datiannya yang menjadi makanan favorite Xiao Bai dan dia tidak bisa menolaknya.
"Xiao Bai."
"Xiao Bai."
"Aku membawa makanan enak untukmu."
"Jika kau tidak muncul makanan ini akan hilang."
Gia mengangkat tangannya ke atas supaya energi yang terpancar dari bola dapat terdeteksi Xiao Bai dan dia segera muncul.
Suara gemercik terdengar dari kolam, Gia dapat melihat tubuh putih yang keluar dari air dengan kepala yang mengarah kepadanya lebih tepatnya pada bola energi. Gia mendekati kolam tersebut sambil meletakan bola energi di atas air agar Xiao Bai dapat memakannya.
"Kemarilah anak baik," bujuknya sambil menggodanya dengan bola energi. "Ada makanan enak untukmu."
Xiao Bai dengan ragu mendekati Gia karena dia masih mengingat perbuatannya yang mencabut kumisnya dengan paksa, rasanya menyakitkan dan dia tidak menyukainya.
"Kemarilah aku tidak akan menyakitimu," bujuknya sekali lagi.
Akhirnya Xiao Bai berenang di tepi kolam dan melahap bola energi di tangan Gia.
"Anak baik." Gia mengelus kepala Xiao Bai karena dia tahu Xiao Bai sangat menyukai jika kepalanya di elus.
Mungkin karena Xiao Bai masih kecil dia dengan mudah memaafkan Gia saat di beri makan dan kepalanya di elus, ia bahkan semakin mendekatkan kepalanya agar Gia terus mengelusnya.
"Kau sungguh menggemaskan." Mungkin hanya Gia yang berani menyebutnya menggemaskan, dia tidak tahu saja bahwa Xiao Bai sering berbuat ulah dan menakuti semua anak buah Raja Hantu karena mengira akan di makan padahal Xiao Bai hanya mengajak mereka bermain.
Siapa juga tidak takut pada Xiao Bai, tubuhnya cukup besar untuk menelan tubuh mereka apalagi dia sering muncul tiba-tiba sambil membuka mulutnya lebar-lebar, untung saja anak buah Raja Hantu tidak ada yang memiliki riwayat sakit jantung, jika tidak mungkin sudah lama nyawa mereka melayang.
"Kau ingin ikut denganku?"
Xiao Bai mendongakkan kepalanya dan menatap Gia bingung.
Gia terkekeh dan mengulurkan tangannya agar menarik Xiao Bai dari air. "Ayo ikut denganku ke Kekaisaran Xue Ying."
Xiao Bai keluar dari dalam air dan Gia mengenakan kalung manik-manik pada lehernya sehingga membuat tubuhnya mengecil seperti anak ular.
"Tentu saja aku akan memberimu makan."
Xiao Bai mendesis senang dan terbang menuju kepala Gia dan duduk di atas kepalanya, asalkan ia dapat merasakan energi tersebut Xiao Bai akan senang hati mengikutinya.
oOo
"Master kamu tidak ingin mengatakannya pada nona Gia?" Guangli berdiri di belakang Raja Hantu yang tengah berdiri di dekat jendela.
"Tidak." Xiuhuan mengakat sudut bibirnya melihat interaksi Gia dan Xiao Bai.
"Lebih baik dia hidup tenang." Walaupun ia tidak mengetahui masa lalu Gia yang sebenarnya, ia menduga bahwa hidupnya pasti berat dan dia tidak ingin membebaninya.
"Apakah semua pasukan sudah siap?" Xiuhuan mengibaskan lengan bajunya dan menyebabkan jendela seketika tertutup.
"Semua kultivator di King Realm atau hampir mencapai Emperor Realm telah saya perintahkan menuju kota Zi Yu," lapor Guangli serius.
"Tidak ada kan yang sudah mencapai Emperor Realm?" Xiuhuan mengerutkan dahinya tidak senang karena belum ada yang mencapai Emperor Realm selain dirinya dan Guangli.
"Tidak ada Master." Sebenarnya Meifu hampir naik ke Emperor Realm namun ia mengambil energi saat berkultivasi ganda.
"Sial," umpat Xiuhuan kesal.
"Perintahkan pasukan yang sudah ada di sana untuk menjauhkan para penduduk!"
Dia harus memastikan kota Zi Yu bebas dari penduduk sebelum pasukannya bertempur dengan mereka!
oOo
"Ge kapan kita berangkat?"
Yu Shen menghentikan latihannya ketika melihat adiknya datang ke halamannya.
"Kita akan berangkat besok," jawabnya sambil melanjutkan latihannya.
Yu Ren berjalan menuju meja yang tidak jauh dari kakaknya dan menuangkan teko teh yang biasanya selalu disiapkan oleh pelayan saat kakaknya berlatih. "Siapa tetua dari klan kita yang akan datang?"
Biasanya tetua klan Yu akan datang sebagai perwakilan dari Kekaisaran Huang Shi dan 10 tahun yang lalu yang datang adalah tetua Mo.
"Kalau tidak salah kakek akan ikut dan menjadi juri di pertandingan sedangkan ayah akan ikut sebagai utusan Kekaisaran Huang Shi," katanya sambil tidak berhenti menebaskan pedangnya.
"Kakek dan ayah?" Yu Ren tersedak tehnya karena terkejut mendengar 2 anggota penting di klan Yu akan datang ke pertandingan bulan merah.
"Iya." Yu Shen menghentikan latihannya dan berjalan mendekati Yu Ren.
"Kamu harus menunjukan yang terbaik saat pertandingan nanti." Yu Shen mengelus kepala adiknya dengan sayang karena ini adalah kesempatannya.
"Iya." Yu Ren tersenyum senang dan akan menunjukan hasil latihannya kepada ayah dan kakeknya.
oOo
Gia keluar dari bangunan yang dijadikan seleksi peserta pertandingan bulan merah, ia telah selesai mengikuti seleksi dan terpilih menjadi 25 peserta tambahan yang akan ikut serta dalam pertandingan. Seleksinya cukup ketat karena banyak orang dari seluruh kekaisaran yang tidak terpilih mengikuti seleksi ini agar diterima.
Tentu saja Gia terpilih menjadi peserta berkat latihannya bersama Huang Xiuhuan dan elemen uniknya, kebanyakan peserta lain tidak menyadari kekalahan mereka sebenarnya karena Gia memanipulasi unsur kimia di sekitar mereka sehingga dapat membatalkan teknik yang mereka gunakan untuk menyerangnya.
Dan Xiao Bai ikut membantunya ketika ia lengah dengan menjambat rambutnya untuk memperingatinya, Gia sangat berterima kasih atas bantuan Xiao Bai dan akan memberikannya karbondioksida sebagai hadiah, dia sangat menyukai unsur kimia itu.
"Akhhh..." Gia mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya.
Sebenarnya sejak ia berkultivasi ganda dengan Xiuhuan dan melepaskan segelnya dia telah merasakan rasa sakit di kepala dan melihat sekelebat ingatan yang bukan miliknya tiba-tiba muncul. Dia tidak tahu ingatan siapa ini karena dia sangat yakin bahwa ini bukanlah ingatan Jialin, sebab yang muncul adalah seorang wanita dewasa.
Ia tidak pernah memberitahukan hal ini pada Xiuhuan karena tidak ingin membuatnya khawatir, lagipula saat itu hanya terjadi sebentar dan dia mengabaikannya. Namun, akhir-akhir ini ingatan tersebut sering muncul dan sangat mengganggunya.
Xiao Bai keluar dari balik rambut Gia dan terbang tepat di depannya karena khawatir.
"Jangan keluar!" Gia mengambil Xiao Bai dan menyembunyikannya di rambutnya sambil melihat kanan kiri karena khawatir jika ada yang melihatnya.
"Kamu tidak bisa seenaknya keluar dan terbang di depanku." Jika orang lain tau ia adalah seekor naga maka Xiao Bai akan di buru dan dia tidak menginginkan hal tersebut.
"Nanti kamu bisa keluar saat kita telah menemukan penginapan." Gia menepuk kepala Xiao Bai pelan sambil memberinya makan energinya.
Gia berjalan mengambil kudanya dan langsung menunggangnya untuk menemukan sebuah penginapan yang bisa ia sewa.
"Siapa dia?"
Seorang pria yang berdiri di samping pilar menatap kepergian Gia. Penampilannya sangat anggun seperti krisan yang mekar sempurna, bahkan jika tubuhnya hanya mengenakan pakaian sederhana, tetap saja tidak bisa menyembunyikan pesonanya yang luar biasa.
"Lapor pangeran, gadis itu bernama Gia dan dia salah satu peserta teratas dalam seleksi tambahan."
Pria itu menaikan sebelah alisnya mendengar nama yang tidak asing. "Jia?"
-TBC-