~Happy Reading~
***Ensembel***
Woah...
Woah...
Woah...
Beberapa pemain mulai mengeluarkan suara mereka untuk menyanyi, suara serentak mereka membuat semua orang mengalihkan pandangan ke arah pemain musik.
***Baojia***
Hadirin sekalian, ini adalah momen yang kalian tunggu-tunggu. (Whoaaa~~~)
(Kau) telah mencari di dalam gelap, keringatmu telah membasahi lantai. (Whoaaa~~~)
Dan terkubur di dalam tulang-tulangmu, sebuah sakit yang tidak bisa kau kesampingkan.
Seorang pemuda berjubah hitam dan mengenakan topi keluar, dan menuju panggung yang telah membeku mengenakan sepatu seperti Putri Jialin.
Inilah api, inilah kebebasan, inilah banjir yang terbuka.
Inilah seorang pengkhotbah di mimbar dan kau akan menemukan ketaatan.
Ada sesuatu yang mematahkan batu di setiap dinding, inilah pegangan, aku akan membiarkan kau sekarang, jadi, katakan padaku, apa kau ingin pergi?
Pemuda itu membuka topinya dan membuat semua orang akhirnya tahu siapa dia sebenarnya. Alangkah terkejutnya mereka melihat bahwa pemuda itu adalah Pangeran Kedua, Rong Baojia.
****Baojia & Ensemble***
Dimana saja tertutup dengan semua cahaya yang berwarna.
Dimana saja pelarian, berlari di malam hari.
Hal yang tidak mungkin menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Oh, ini adalah pertunjukan termegah.
Kami menyalakannya, kami tidak akan mematikannya.
Dan matahari tidak bisa menghentikan kami sekarang.
Menyaksikan ini menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Oh, ini adalah pertunjukan termegah*.
Baojia melemparkan jubahnya dan memberi isyarat dengan tangannya agar Jialin bergabung dengannya, tentu saja Gia dengan senang hati bergabung bersama saudara kembarnya untuk tampil.
***Baojia***
Inilah yang kau inginkan.
Inilah yang kau butuhkan.
Dan ini di sini tepat di depanmu.
Di sinilah kau ingin berada.
Baojia tersenyum saat melakukan gerakan bersama saudara kembarnya, ia memegang tangan Jialin ketika Jialin berputar beberapa kali.
***Jialin***
Inilah yang kau inginkan.
Inilah yang kau butuhkan.
Dan ini di sini tepat di depanmu.
Di sinilah kau ingin berada.
Di sinilah kau ingin beradaaaaaaa....
Gia memegang tangan Baojia dan mereka berputar bersama dengan diiringi musik. Mereka berdua terus menari dan bernyanyi dengan baik, dan disambut tepuk tangan dan sorakan dari semua orang.
***Ensemble, Baojia & Jialin***
Dimana saja tertutup dengan semua cahaya yang berwarna.
Dimana saja pelarian, berlari di malam hari.
Hal yang tidak mungkin menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Oh, ini adalah pertunjukan termegah.
Kami menyalakannya, kami tidak akan mematikannya.
Dan matahari tidak bisa menghentikan kami sekarang.
Menyaksikan ini menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Ini adalah pertunjukan termegahhhhhh.....
Mereka berdua mengangkat tangan dan menepuknya seolah mengajak penonton mengikuti nyanyian mereka. Penonton pun ikut terhanyut dan mengangkat tangan lalu bertepuk dan mengikuti lagu yang dinyanyikan Putri Jialin dan Pengeran Baojia.
Dimana saja tertutup dengan semua cahaya yang berwarna.
Dimana saja pelarian, berlari di malam hari.
Hal yang tidak mungkin menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Oh, ini adalah pertunjukan termegah.
Kami menyalakannya, kami tidak akan mematikannya.
Dan matahari tidak bisa menghentikan kami sekarang.
Menyaksikan ini menjadi nyata, ini mengambil alih dirimu.
Ini adalah pertunjukan termegah.
Mereka terus menari dan menyanyi, sesekali mereka melakukan aktrasi kecil yang disambut sorak sorak penonton.
***Baojia & Jialin***
Karena semua yang kau inginkan, ada tepat di depanmu.
Dan kau melihat hal yang tidak mungkin menjadi nyata.
Dan dinding-dinding tidak bisa menghentikan kami sekarang.
***Ensemble, Baojia & Jialin***
Ini adalah pertunjukan termegah. (9x)
(The Greatest Show - OST Film The Greatest Showman)
Setelah menyelesaikan penampilan mereka, mereka saling melemparkan senyum dan tertawa bahagia, tawa mereka terdengar dan membuat semua orang merasa hangat melihat interaksi antara saudara kembar itu.
Gia lantas melompat kepelukan Baojia. "Kamu kembali Baojia" Ucap Gia senang.
Baojia membalas pelukan Gia dan memeluknya erat. "Ya aku kembali."
Mereka berdua tertawa bahagia menikmati hari ulang tahun mereka yang ke 18 tahun, Baojia mengenang masa kecil mereka ketika menyanyi dan menari bersama untuk menemani Jialin, walaupun awalnya Baojia engga melakukan kegiatan seperti itu namun akhirnya dengan rayuan Jialin, Baojia mau melakukannya. Sebenarnya Baojia sangat menyukai kegiatan tersebut karena ia dapat bersama dengan saudara kembarnya namun tubuhnya tidak sefleksibel Jialin dan suaranya tidak seindah dia oleh karena itu dia dulu sedikit malu untuk melakukannya apalagi sampai dilihat oleh banyak orang.
Namun, hari ini adalah hari ulang tahun mereka, Baojia ingin melakukan hal yang sangat disukai saudaranya walaupun dia sedikit malu, ia ingin dengan melakukannya ingatan Jialin akan masa lalu akan teringat lagi. Walaupun banyak yang berkata perubahan Jialin yang sekarang adalah baik, Baojia masih merasa saudaranya di masa lalu masih lah yang terbaik.
Namun, Baojia tidak tahu bahwa Jialin yang asli telah tiada dan sekarang tubuhnya telah didiami sebuah jiwa dari dunia lain, seberusaha keras pun dia Jialin yang asli tidak akan kembali, dan lebih baik Baojia tidak mengetahuinya.
Kaisar yang melihat penampilan kedua anak kembarnya merasa terharu, karena ia jarang melihat mereka bersama dihadapannya. Walaupun Kaisar di masa lalu keras terhadap Jialin dan bahkan memisahkan kedua saudara kembar itu ia terpaksa melakukannya karena sebuah alasan yang tidak bisa ia katakan. Sekeras apapun dia terhadap Jialin dia tetaplah darah dagingnya sendiri, bahkan dia menutup mata ketika Baojia sering menyelinap ke paviliun Jialin.
Plok~~~ Plok~~~ Plok~~~
Suara tepuk tangan terdengar meriah di Taman Bunga istana Kekaisaran, mereka sangat menikmati penampilan saudara kembar dari Kekaisaran Xue Ying yang menakjubkan.
"Benar benar penampilan yang menakjubkan."
"Kamu lihat saat Pangeran Kedua memutar Putri Jialin tadi? Itu sangat hebat!"
"Kamu benar, kukira penampilan Putri Jialin tadi sudah hebat tapi penampilan mereka sekarang adalah yang paling hebat!"
"Aku tidak menyesal datang!"
"Sungguh penampilan yang menakjubkan"
"Aku baru tahu Pangeran Kedua juga bisa menyanyi dan menari, kapan kedua saudara kembar ini begitu menakubkan."
Gia dan Baojia menghiraukan semua penonton yang mengomentari penampilan mereka, mereka masih terhanyut dalam pelukan rindu yang enggan mereka lepaskan, karena sudah lama tidak berjumpa.
Namun dengan enggan Baojia melepaskan pelukannya dan bertanya tentang kondisi Jialin. "Jia bagaimana keadaanmu, kudengar dari Junzhi kamu hilang ingatan." Baojia sangat khawatir setelah mendengar dari Junzhi bahwa perubahan Jialin sekarang karena hilang ingatan.
"Aku tidak apa-apa, kurasa hilang ingatanku malah berdampak baik untukku, lihat sekarang aku semakin percaya diri dan berani." Gia memutar tubuhnya membuktikan pada Baojia bahwa ia semakin baik. Ia harus bisa berpura-pura sebagai Jialin sebab ia melihat ke dalam mata Baojia yang sangat menyayangi saudarinya, ia tidak tega mengatakan yang sebenarnya bahwa Jialin yang asli telah tiada.
Baojia yang mendengarnya menghela nafas lega, setidaknya hilang ingatannya sedikit berdampak baik pada Jialin. "Syukurlah bahwa itu berdampak baik untukmu, tapi kamu lupa semua kenangan kita" Baojia sedih karena Jialin melupakan kenangan mereka saat kecil.
Gia menepuk bahu Baojia dan berkata. "Walaupun aku melupakan kenangan kita, tapi itu tidak merubah fakta bahwa kita adalah saudara kembar yang terikat batin yang dalam." Ya mulai sekarang dia akan memperlakukan Baojia sebagai saudaranya, ini adalah hal kecil yang sangat ia inginkan dikehidupan masa lalunya yang tak akan pernah terwujud.
"Meskipun aku melupakannya aku akan mengingat semua kasih sayangmu ketika mendengar kisah kita dari Junzhi, dan aku senang masih ada yang peduli padaku."
"Kau tahu tidak penting apakah aku ingat kenangan kita dulu atau tidak, yang terpenting adalah kasih sayang tulus dari hati kita." Gia tersenyum ketika mengatakannya, sejak dulu ia selalu sendiri dan tak ada yang memperdulikannya namun sekarang ia senang memiliki saudara walaupun tidak memiliki kenangan dengannya, cukup hatinya saja yang menerimanya tulus.
Baojia ikut tersenyum mendengar perkataan Jialin satu hal yang tidak berubah dari Jialin adalah hati tulus yang ia miliki. "Aku juga ikut senang."
"Oh ya kapan kamu datang?" Gia menyipitkan matanya curiga. "Dan kudengar kamu tahu hilang ingatanku dari Junzhi."
Baojia gelagapan mendapati Jialin yang mengetahuinya.
Gia yang melihatnya gugup semakin yakin dengan pendapatnya. "Kamu menemui Junzhi dulu ya?"
Baojia semakin gugup dengan pernyataan Jialin. "Ti...tidak... tidak... aku hanya ingin membuat kejutan untukmu, jadi aku tidak menunjukan diriku dulu"
"Benarkah?" Gia memicingkan matanya curiga melihat Baojia.
"Benar" Dengan cepat Baojia menjawab Jialin.
Gia mengedikan bahunya. "Sudahlah ayo kita ke tepi panggung!"
Baojia mengajak Jialin meluncur ke tepi panggung tempat dimana Kaisar berada. Mereka meluncur beriringan hingga sampai ke tepi.
"Bagus bagus penampilan yang menakjubkan, ini baru anak Kaisar ini" Mereka disambut dengan suara Kaisar yang memuji penampilan mereka.
Gia membalasanya dengan tersenyum namun Baojia hanya meliriknya sebentar dan mengacuhkan Kaisar.
Kaisar yang melihat Baojia yang mengacuhkannya hanya tersenyum kecut, sungguh perbuatannya dulu yang memisahkan mereka membuat Baojia sangat membencinya, dan ia menyesali perbuatannya.
"Bagaiman penampilan kami?" Gia dengan semangat bertanya pada Kaisar tanpa menyadari masalah antara Kaisar dan Baojia.
"Sangat menakjubkan, Fuhuang sangat senang melihat penampilan kalian." Kaisar bergerak dan memeluk Jialin.
(Fuhuang = Ayah Kekaisaran)
Dengan senang hati Gia menerima pelukan Kaisar dan membalas pelukannya.
Baojia yang melihat interaksi mereka menyipitkan matanya, ia tahu bahwa sejak dulu Jialin mengharapkan kasih sayang dari Kaisar. Namun, ketika ia mengingat ketidakpedulian Kaisar dulu ia menggeram marah, sudah terlambat jika Kaisar memberikan kasih sayang pada Jialin dan dirinya, karena mereka sudah tidak memperlukannya!
Kaisar mengalihkan pandangannya dan melihat Baojia, ia melihat kilatan benci di matanya ketika melihat pelukannya dengan Jialin, ia hanya menghela nafas menghadapi salah satu putranya. Ia merasa menyesal telah mengabaikan mereka, Kaisar berharap mereka dapat memperbaiki hubungan mereka yang telah retak.
oOo
Di salah satu pohon yang rimbun di Taman Bunga Kekaisaran, Banzhou tengah bersembunyi dan mengamati semua aktivitas Putri Jialin seperti yang diperintahkan Masternya.
Ditengah fokusnya ia tiba tiba merasakan aura dingin yang membuat punggungnya menggigil ketakutan, ia perlahan menolehkan kepalanya dan melihat spirit Masternya berada dibelakangnya dengan aura gelap melingkupinya. Ia hampir melopat ketakutan ketika melihat wajah Sang Master yang sangat gelap dan mencengkam.
"Siapa pemuda itu?" Suaranya yang menyeramkan terdengar hingga membuat Banzhou ingin kencing ditempat.
"Di...dia adalah saudara kembar Putri Jialin Master, namanya adalah Rong Baojia" Walaupun sudah lama berada disamping masternya Banzhou masih tidak bisa menahan rasa takut akan kehadirannya yang mencengkam.
"Huh saudara kembar?" Sosok itu mendengus kesal. "Berani-benarinya dia berpelukan dengan pria lain, dengar Banzhou ketika dia berada dalam bahaya jangan pernah menolongnya, kau cukup mengawasinya saja! Biarkan saja dia menderita!"
"Master?" Banzhou mengerutkan dahinya bingung, bukankah Master memerintahkannya untuk melindungi Putri Jialin ketika berada dalam bahaya, namun mengapa sekarang ia berubah pikiran?
"Itu akibat mengkhianati Raja ini! Dan berani memeluk pria lain apalagi dihadapan Raja ini. Sungguh keberanian yang besar!" Sosok itu menggepalkan tangannya hingga menghancurkan mutiara cahaya ditangannya hingga menjadi debu, kemudian sosok itu menghilang.
Banzhou yang melihat kepergian masternya menggaruk lehernya bingung, bukankah Putri Jialin hanya memeluk saudara kembarnya saja dan mereka terikat darah, namun kenapa masternya seperti minum cuka? bahkan mereka tidak pernah bertemu secara resmi!
(Cuka = Cemburu)
-TBC-