Sheren menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke arah rumah sakit di mana Ayah mertuanya masih di rawat di sana.
"Semoga saja Ayah dan Ibu masih belum di beritahu oleh pihak rumah sakit tentang tagihan itu." ucap Sheren dengan wajah cemas memikirkan keadaan mertuanya.
Tidak membutuhkan waktu lama, Sheren sudah sampai di rumah sakit. Segera Sheren keluar dari mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah sakit.
Sambil melihat jam tangannya, Sheren semakin mempercepat langkahnya.
"Aku harus membagi waktu dengan cepat. Kalau tidak aku pasti tidak akan bertemu dengan Hayden." ucap Sheren sambil mengatur napasnya setelah sampai di depan kamar inap Ayah mertuanya.
"Tok...Tok...Tok."
Sheren mengetuk pintu dengan pelan kemudian membuka pintu kamar dengan hati-hati.
Di dalam kamar, Sheren melihat Ibu mertuanya sedang menyuapi suaminya.
"Ibu? Ayah?" panggil Sheren saat Ibu dan Ayah mertuanya sudah melihatnya.