"Tidak terjadi sesuatu apa pun padaku. Aku ingin menelponmu karena ada yang ingin aku sampaikan padamu," ucap Hayden sambil menatap Viona yang menatapnya dengan tatapan serius.
Sheren mengganti letak ponselnya pada sisi kanan ke sisi kiri telinganya. Dia pun berjalan kearah sofa dan duduk cemas sambil menggigit bibir bawahnya.
"Katakan, Hayden. Ada apa? Kamu membuatku menjadi takut," ucap Sheren mulai merasa gugup.
"Mulai saat ini aku akan sangat sulit untuk dihubungi," ucap Hayden tapi tidak serta-merta membuat Sheren paham dengan perkataannya barusan.
"Aku tahu kamu sibuk karena pekerjaanmu, kan? Bukankah itu hal yang biasa, lalu untuk apa kamu menyampaikan hal ini padaku?" tanya Sheren semakin dibuat bingung.
"Maksudku adalah… kita harus menjaga jarak, Sheren. Mulai sekarang jangan pernah untuk menghubungiku lagi. Kalau memang ada suatu hal yang penting kamu bisa menghubungi Viona," ucap Hayden dengan perasaan sakit saat mengatakan hal itu pada wanita yang ia cintai.