"Ya Tuhan!! wanita ini benar-benar sakit dan gila! Kenapa aku merasa wanita ini sangat berbahaya, aku harus berhati-hati." ucap Hayden tanpa berani membantah perkataan Viona. Yang Hayden pikirkan hanyalah keselamatan keluarganya terutama keselamatan Sheren.
"Aku saja berani menantang maut, apalagi menantang seorang wanita seperti Sheren. Aku pikir… aku bisa melakukan hal lebih buruk padanya," ucap Viona menatap serius pada Hayden.
"VIONA! Kamu tidak boleh menyakiti …" Hayden tidak meneruskan ucapannya saat Viona menyela ucapannya.
"Sstt.. Hayden. Aku bahkan belum selesai berbicara. Dengarkan aku dulu." ucap Viona dengan tatapan mata yang sangat keji.
Hayden menurut dan menutup rapat mulutnya, meskipun kedua tangannya sudah mengepal karena amarahnya yang tidak bisa ia luapkan.
Viona menurunkan kedua kakinya dan duduk pada tepi tempat tidur. Tiba-tiba saja dia memberikan pelukan pada Hayden yang berdiri di dekatnya.
