Sesampainya didepan pintu kamar Viona, dia melihat pintu kamar Viona tertutup tidak dengan dengan sempurna. Ada sebuah celah sehingga Ronald bisa mengintip dari balik pintu.
"Viona?!" teriak Ronald segera masuk kedalam kamar, dia melihat Viona duduk di atas lantai dengan punggungnya yang bersandar pada sisi tempat tidur. Belum lagi ada darah pada baju yang dikenakan Viona.
"Apa yang terjadi denganmu, Viona. Kau terluka? apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Ronald seraya membungkuk dan melihat luka pada telapak tangan Viona.
"Apa Hayden yang melakukan ini padamu?" tanya Ronald, sesaat dia sedikit takut kalau Hayden benar-benar melukai Viona.
"Bukan. Bukan dia yang melakukannya," ucap Viona sambil menggelengkan kepalanya perlahan.
"Kalau bukan dia, lalu siapa yang melukaimu. Astaga, kamu berdarah, Viona. Kita harus ke Dokter," ucap Ronald berpura-pura panik dengan luka Viona.