Fanny seperti terhipnotis oleh perkataan Dimas, dia terus saja memandangi wajah Dimas yang begitu dekat dengannya.
"Aku… Uhmm, maksudku, apa sungguh aku terlihat cantik?" tanya Fanny yang tiba-tiba saja tidak percaya diri.
Wajah Dimas memerah, dia sedikit memalingkan wajahnya dan melangkah mundur. "Astaga Dimas? Apa sih yang kau pikirkan? Kenapa kau tadi berkata seperti itu, pasti Fanny merasa ada yang aneh dengan sikapmu barusan," pikir Dimas yang tampak kesal pada dirinya sendiri.
"Kak Dimas?" panggil Fanny.
"Ya?" Dimas sudah memunculkan seringainya yang justru mencurigakan.
"Kamu memang terlihat cantik dan sangat pantas mengenakan dress ini," Dimas kembali memuji, tapi mimik wajahnya terlihat berbeda dari perkataan yang sebelumnya.
"Ah, jadi seperti itu," ucap Fanny dan tampak kecewa. "Baiklah, aku akan pilih baju yang ini saja," Fanny berjalan kembali ke arah bilik.
