Fanny baru saja mengantar kepergian Hanny yang sudah dengan cepat berlalu.
Dia baru saja menutup rapat pintu masuk, dan berniat untuk memeriksa keadaan Sheren yang sedang berisitirahat di kamar.
"Aku harus menyiapkan obat untuk siang nanti, tidak lupa makan siang Kak Sheren, dan… apa lagi ya?" dia mencoba mengingat semua perkataan Hanny yang begitu panjang memberikan ceramah.
"Ah… hampir saja lupa. Vitamin! Ya, vitamin untuk Kak Sheren," serunya menyeringai lebar dan sudah dekat dengan anak tangga.
Baru saja Fanny akan menaiki anak tangga dan berniat memeriksa keadaan Sheren, tapi terdengar suara bel pintu yang membuatnya menoleh kearah pintu masuk.
"Siapa yang berkunjung sepagi ini. Dan dimana pelayan yang bekerja?" pikir Fanny dan seperti enggan untuk membukakan pintu masuk.