"Aku begitu menginginkanmu, Hayden. Tolong jangan tinggalkan aku," ucap Viona dengan air mata yang sudah berhasil lolos dari kedua pelupuk matanya.
Viona masih berada di atas tubuh Hayden, tatapannya masih lekat mengarah pada wajah Hayden. Tapi wajah merah itu sudah seperti buah tomat,
"Aku… aku ingin bersama denganmu malam ini. Jangan tinggalkan aku, Hayden," ucap Viona yang sudah menangis.
Sejenak Hayden merasa sedih dengan wanita yang ada dihadapannya. Bukan karena dia merasakan sayang ataupun cinta, tapi justru sebaliknya. Karena dia tahu kalau dia tidak akan bisa membuka hatinya untuk Viona.
"Jangan bersikap seperti ini, Viona. Kamu hanya mabuk dan dalam keadaan baik-baik saja. Aku harus pergi malam ini," ucap Hayden berusaha menurunkan Viona dari pangkuannya, tapi kedua tangan Viona masih melingkar erat pada leher Hayden.
"Tidak Hayden!! kamu tidak boleh pergi..!" ucap Viona sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.
