"Tapi… aku hanya tidak ingin membuatmu terbebani," ucap Sheren merasa bantuan Alex sangat membantu, tapi dia takut kalau membebani pria tersebut.
"Aku justru merasa senang bisa membantu kalian berdua," jawab Alex dengan cepat tanpa ada keraguan.
"Terima kasih, Alex. Terima kasih untuk semua bantuanmu," ucap Sheren dengan tersenyum.
"Kak Hayden pasti senang mendengar berita ini. Kita harus memberitahu Kak Hayden," celetuk Fanny sambil memasukkan satu suapan terakhir dari es krim yang ia pesan.
"Hayden? siapa Hayden?" tanya Alex menatap pada Fanny dengan bingung. Kenapa ada nama pria lain yang disebutkan dan dia pun tidak tahu siapa Hayden.
"Iya, Kak Hayden. Dia itu kakak kami dan …" Fanny baru saja ingin menjelaskan, tapi tatapan Fanny justru mengarah pada belakang punggung Sheren.
Dia terkesiap karena melihat sosok yang baru saja dibicarakan.
"Kak Hayden?" ucap Fanny dengan suara keras.