"Tenang saja Shefa. Jangankan segelas kopi, apa perlu aku membeli seisi kedai kopi untukmu?" balas Sheren dengan nada bercanda.
"Astaga, sombong sekali wanita ini," sahut Shefa sambil berjalan kearah pintu keluar.
"Ada kedai kopi baru yang letaknya amat dekat dengan gedung ini. Kemarin aku hanya lewat dan belum sempat untuk mampir, tapi aku lihat pelayannya masih muda dan tampan. Bagaimana kalau kita kesana sambil cuci mata," ucap Shefa sambil mengedipkan matanya.
"Huh? Kamu kan sudah punya Frans, bagaimana kamu masih bisa memuji pria muda tampan," ucap Sheren sambil mengikuti langkah kaki Shefa, dan keduanya keluar bersamaan sambil berbincang seru.
"Ini kan hanya acara cuci mata saja, bukan berarti aku tidak setia dengannya. Ayolah, Sheren. Memangnya pria tampan yang di dunia ini hanya Hayden?" tanya Shefa dengan tersenyum saat menggoda Sheren.