Chapter 23 - 23

"Assalamu'alaikum." Paijo dan Purnomo memberikan salam pada Kamil dan Titah.

"Wa'alaikumussalam." Kamil dan Titah menjawab salam dari Paijo dan Purnomo.

"Ada apa den mas?" tanya Purnomo.

"Kalian berdua jangan panggil saya den mas lagi tapi panggil saya pak Kamil saja ya.." pinta Kamil.

"Inggih pak Kamil.." kata Paijo dan Purnomo patuh.

"Nih satu untuk kamu Paijo, satu nya lagi untuk kamu Purnomo." jawab Kamil memberikan baju untuk Paijo dan Purnomo.

"Apa ini tuan papi?" tanya Paijo.

"Kalian lihat saja sendiri." jawab Kamil.

"Oh jadi di sini aa Kamil tinggal.." kata Siska yang mengikuti mobil aa Yudi.

"Gimana suka gak?" tanya Kamil.

"Suka mas, terimakasih ya mas.." jawab Titah.

"Iya sayang."

"Ini untuk kamu sayang." Fitroh juga memberikan sesuatu untuk mbak Ningrum.

"Terimakasih ya bi." mbak Ningrum mengucapkan terimakasih pada Fitroh.

"Iya mi, ini untuk Arya." sambung Fitroh dan memberikan sesuatu juga untuk Arya.

"Terimakasih ya bi." Arya mengucapkan terimakasih kepada ayahnya karena sudah di belikan oleh-oleh sepulang dari kantor.

"Ini untuk kamu istri ku dan anakku." aa Yudi juga memberikan sesuatu untuk teh Indriani dan anak-anaknya.

"Terimakasih ayah.." Raditya dan Nada mengucapkan terimakasih kepada sang ayah karena sudah di belikan oleh-oleh sepulang dari kantor.

"Sama-sama." sambung Fitroh dan aa Yudi.

Setelah kakak dan kakak iparku pulang ke rumahnya masing-masing barulah aku menceritakan pada istriku bahwa tadi sore aku bertemu dengan Siska mantan pacarku itu.

Titah pun terkejut dan takut, aku pun juga takut dan kita pun sama-sama takut kehilangan, keesokan harinya barulah Titah menceritakan semuanya pada teh Indriani, lalu teh Indriani menceritakan semuanya ke papa.

Siska mulai mendekatiku lagi dengan cara kuliah di kampus yang sama dengan aku dan Titah, Siska juga bekerja sama dengan Bagus orang yang mencintai Titah.

Cobaan demi cobaan aku dan Titah jalani di Prancis bersama, hingga mama dan papa ikut pindah ke Prancis untuk menjaga pernikahan aku dan Titah selama kami menuntut ilmu dan tinggal di Prancis.

Papa juga sabar menghadapi Siska dan Bagus yang ingin menghancurkan pernikahan kami.

Lebaran pun aku dan Titah masih berada di Prancis dan begitu pula dengan Siska.

Lebaran idul Fitri di Prancis, ayah juga pernah menghubungi ayah dan ibu dari Siska, kata ayah Siska, papa di suruh tetap bersabar dan menunggu waktu yang pas atau tanggal main dari ayah Siska yang akan menyusul atau tinggal di Prancis bersama suami Siska juga.

Dan perusahaan papa di Indonesia di ambil alih oleh Reza keponakan dari papa.

Tiga bulan kemudian..

"Mas.."

"Iya sayang, ada apa?" tanya Kamil.

"Sibuk tidak, habis pulang kuliah nanti?" tanya Titah juga.

"Tidak kok sayang, kenapa memangnya?" tanya Kamil lagi setelah menjawab pertanyaan dari Titah.

"Kamu bisa temani aku gak periksa ke rumah sakit sekalian USG melihat perkembangan anak kita."

"Bisa dong sayang, apa sih yang tidak untuk kamu hehe.."

"Alhamdulillah." Titah mengucapkan rasa syukurnya pada Allah kerena suaminya bisa menemaninya ke rumah sakit.

"Itu kan.."

"A, hayuk.." ajak teh Indriani.

"Iya a hayuk.." sambung mbak Ningrum.

"Tunggu, tunggu, tunggu." kata aa Fitroh dan aa Yudi.

"Kenapa sih?" tanya mbak Ningrum.

"Lihat itu deh, tuh siapa?" tanya aa Fitroh juga.

"Siska dan Bagus." jawab teh Indriani.

"Kamu masuk ke dalam rumah duluan ya." pinta aa Yudi.

"Iya kamu masuk duluan saja ya, ajak anak-anak masuk juga, a kita selidiki yuk." pinta Fitroh dan Fitroh mengajak aa Yudi menyelidiki rencana Siska dan Bagus.

"Yuk.." sambung aa Yudi.

"Bagus.."

"Iya, gimana soal rencana kita yang kemarin supaya Kamil bisa pergi denganku dan kamu bisa mengantarkan Titah ke rumah sakit sekaligus mengaku kalau kamu adalah suaminya, pasti berjalan lancar kan hari ini?" tanya Siska.

"Kamu tenang saja Siska, pasti berjalan lancar sama seperti apa yang kita rencanakan kemarin, anak buahku sudah menaruh paku di jalan menuju rumah sakit dan tinggal tunggu saja langkah selanjutnya." jawab Bagus.

"Oke.." seru Siska.

"Gimana troh sudah kamu rekam belum?" tanya aa Yudi.

"Sudah a, yuk sekarang kita masuk ke dalam", jawab aa Fitroh dan aa Fitroh mengajak aa Yudi ke dalam rumah.

"Yuk.." sambung aa Yudi.

"Assalamu'alaikum." teh Indriani, mbak Ningrum, Arya, Nada dan Raditya memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di meja makan menjawab salam dari teh Indriani, mbak Ningrum, Arya, Nada dan Raditya.

"Baru datang kalian, loh Fitroh dan Yudi mana?" tanya bu Prameswari.

"Di depan mah.." jawab teh Indriani.

"Ya sudah yuk sarapan biar Fitroh dan Yudi menyusul untuk sarapan." ajak pak Galih.

"Iya pah.." sambung teh Indriani dan mbak Ningrum.

"Assalamu'alaikum." Fitroh dan aa Yudi memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Fitroh dan aa Yudi.

Dan setelah sarapan aku di beritahu kalau Siska dan Bagus sedang merencanakan sesuatu untuk aku dan Titah oleh kakak dan kakak ipar ku.

Siska dan Bagus pun gagal menjalankan rencananya karena kakak ipar ku punya rencana juga untuk mereka berdua.

Di depan rumah lagi..

"Mil.."

"Iya a.."

"Kamu harus lihat ini.." kata Fitroh.

"Lihat apa?" tanya Kamil.

"Ini.." jawab Fitroh memberikan hp dan rekaman kepada Kamil.

"Apa!!, jadi.." Kamil kaget melihat isi rekaman yang di berikan oleh Fitroh.

"Kamu tenang saja Kamil, Aa punya rencana untuk menggagalkan rencana mereka." kata aa Yudi.

"Oke, caranya gimana?"

"Caranya seperti ini.."

"Mas.."

"Iya sayang.."

"Kamu lagi apa?" tanya Titah.

"Lagi diskusi sayang." jawab Kamil.

"Haa, diskusi.." kata Titah yang bingung.

"Iya sayang, ya sudah kamu ke mobil duluan ya." pinta Kamil.

"Iya mas.." kata Titah patuh.

Dua jam kemudian..

"Mas Kamil kok kita berhenti sih?" tanya Titah.

"Sudah kamu lihat saja." jawab Kamil.

"Iya mas.." kata Titah patuh.

"Satu, dua, tiga." Kamil, Fitroh dan aa Yudi mulai menghitung.

Lima menit kemudian..

"Yes berhasil.., Alhamdulillah.." Kamil, Yudi dan Fitroh bersorak dan bersyukur karena rencananya berhasil.

"Saya masih tidak mengerti apa maksudnya sih mas Kamil?" tanya Titah lagi yang masih bingung.

"Jadi seperti ini loh Tah.." aa Yudi menceritakan semuanya pada Titah.

"Oh.." seru Titah.

"Paham gak?" tanya Fitroh.

"Iya paham a.." jawab Titah.

"Alhamdulillah." Yudi dan Fitroh bersyukur karena Titah paham apa yang di maksud.

"Ya sudah ke rumah sakit sekarang.." pinta Titah.

"Siap.." seru aa Yudi.

"Berangkat.." seru Fitroh juga.

Di Ruang USG..

"Alhamdulillah, père en bonne santé et père de jumeaux." kata dokter.

"Sorry doctor I don't understand what you mean can use English only." pinta Kamil.

"Of course you can, your child is healthy in the belly of your wife's healthy and father of twins." kata dokter lagi.

"Alhamdulillah, who is the right child of my twin doctor?" tanya Kamil.

"Yes right sir Kamil.., congratulations, sir Kamil and Mrs. Kamil her twin." jawab dokter.

"Thank you for a doctor, another question is a doctor, can a doctor?"

"Of course, what is Mr. Kamil?" tanya dokter juga.

"If for my sex my twins are male or female?"

"Your twin kids pair."

"I mean my twin doctor is a male and female sex?"

"Est-il vrai que mon mari, mon docteur?" tanya Titah juga.