Di Taman Rumah Sakit.
"Mil.."
"Ngapain anjeun di dieu?" tanya Kamil.
"Abdi wungkul hayang menghibur anjeun bolehkan?" tanya Siska juga.
"Abdi.." kata Kamil yang terpotong oleh bu Prameswari.
"Siska, rasakan ini em.." bu Prameswari menampar Siska.
"Tante kok menampar saya, salah saya apa tante?" tanya Siska.
"Ya memang seharusnya kamu itu di tampar dan kamu pantas untuk di tampar.." jawab bu Prameswari.
"Mah ini ada apa sih?" tanya Kamil.
"Dia memfitnah istrimu dan kakakmu yang katanya kakakmu dan istrimu punya hubungan atau selingkuh, eh Siska jujur tidak kamu, jangan bohong kamu, sekarang mana handphone nya Raditya, handphone nya Raditya kamu ambil kan, mana sini handphone nya cucu saya." jawab bu Prameswari yang marah dan meminta handphone Raditya.
"Apa!!, jadi kamu yang merencanakan semua ini termasuk kamu yang menghasut saya sehingga saya membentak istriku dan kakakku." Kamil marah saat mendengar semua yang di katakan oleh bu Prameswari.
"Iya semua itu benar, saya yang melakukan semua itu mil, kamu tau kenapa, saya mencintai anda mil, saya akan terus membuat hubungan kalian berdua retak dan kalian akan berpisah, saya yang mencintaimu tapi dia yang kamu pilih, sakit hatiku mil, sakit." Siska menjelaskan semuanya pada Kamil, bu Prameswari, dan ibunya.
"Siska.." bu Dona Siska menampar Siska.
"Haduh mama, kenapa?" tanya Siska.
"Why does Mama slapping me that you mean Siska?" tanya bu Dona juga.
"Mah.." Siska ingin menjelaskan semuanya pada ibunya dan di potong oleh ibunya.
"You are aware that you are not what you do is wrong, now you are going home, mama Kamil, forgive my daughter and later I will come here again, excuse me, assalamu'alaikum." bu Dona dan Siska meninggalkan rumah sakit.
"Wa'alaikumussalam." bu Prameswari dan Kamil menjawab salam dari bu Dona.
"Mil yuk kembali ke ruang bersalin." ajak bu Prameswari.
"Muhun mah.." sambung Kamil.
Di Luar Ruang Bersalin.
"Nurse how is my wife in is it time to give birth?" tanya Kamil.
"Not yet sir, only the eighth opening." jawab suster.
"Can I accompany my wife giving birth inside?"
"Yes of course can be sir, please"
"Thank you"
Di Rumah Siska.
"Mama is not thinking of you why you still love the husband and people you are also the way his wife has a dark relationship with her brother, outrageous you are Siska, you already have a husband and soon will give birth to your husband and also give birth to my grandson, why do not you change-tiny, now?" tanya bu Dona.
"Which is what ma?" tanya Siska.
"Which is your mobile." jawab bu Dona yang meminta hpnya Siska.
"What is Ma?"
"Mama wants to confiscate your phone, here." bu Dona merebut hpnya Siska dari Siska dan kemudian mengurungnya di kamar.
"Ma do not ma, ma open ma, open the door of ma." Siska meminta di buka pintu kamarnya.
Keesokan harinya, pukul 04.00 pagi..
Di Dalam Ruang Bersalin.
"Alhamdulillah sir, the children are twins, a girl and a boy, congratulations, sir." kata dokter.
"Thank you doctor, thank god my child has been born." kata Kamil yang mengucapkan rasa syukurnya pada Allah.
"Excuse me sir, sorry I want to bathe your children so that you can call to prayer later." kata suster yang akan memandikan anak-anak Kamil dan Titah.
"Yes, please." Kamil memberikan anak-anaknya pada suster untuk di mandikan.
"Well, excuse me sir."
" Titah masih belum sadarkan diri, sebelum aku mengazankan anak-anak ku, aku harus minta maaf terlebih dahulu pada a Fitroh. " kata Kamil dalam hati.
Di Luar Ruang Bersalin.
"Mah.."
"Muhun mil, emm tadi mama ningal aya dua bayi, eta.." tanya bu Prameswari yang terpotong oleh Kamil.
"Iya mah, eta anak Kamil, anak Kamil kembar, anu hiji awewe jeung anu hiji na deui lalaki." Kamil memberitahu mama.
"Sorry, exclude Kamil Kidi's son can already be in prayer." kata suster memberitahu Kamil kalau anak-anaknya sudah bisa di azankan.
"Oh yes nurse, thanks." sambung Kamil.
"Thank you for the sigiosur of sir Kamil, excuse."
"Mah, aa mana?" tanya Kamil.
"Eta mil." jawab bu Prameswari.
"A.."
"Muhun mil." jawab Fitroh.
"Kamil mau minta maaf karena sudah salah sangka pada aa mengenai Titah dan aa yang mempunyai hubungan atau selingkuh, ternyata itu adalah akal-akalan dari Siska saja." kata Kamil meminta maaf pada Fitroh.
"Oh iya mil, sudah aa maafkan." Fitroh memaafkan Kamil.
"Alhamdulillah, a, mah, pah.."
"Muhun mil." jawab Fitroh, bu Prameswari dan pak Galih.
"Titip Titah ya."
"Muhun mil." jawab pak Galih.
Di Ruang Bayi.
"Excuse me." kata Kamil.
"Sorry Are you sir Kamil?" tanya suster.
"Yes i am Kamil." jawab Kamil.
"Please sir."
"Thank you." sambung Kamil.
"You are welcome sir."
Di Rumah Siska.
"Ma we want where?" tanya Siska.
"Not us, but you." jawab bu Dona.
"Meaning mama?"
"You will mama send back to Australia and you will live there with your child and your husband later."
"But ma.." kata Siska.
"There is no word but, now you siska quickly enter the car." pinta bu Dona.
"Yes ma.." kata Siska patuh.
Di Ruang Bayi.
"Nurse, it's done I pray for my twins and I want to go back to my wife's space, excuse." kata Kamil memberitahu suster.
"Oh yes, well sir Kamil please, oh yes sorry sir Kamil, I want to tell me a while again I will bring the twins to the host to the host room's wife to drink milk." sambung suster.
"Good nurse, I will wait for it, excuse me."
"Yes sir.."
Di Ruang Inap Titah..
"Mah, mas Kamil mana?" tanya Titah.
"Sedang mengazankan anak kembar kalian." jawab bu Prameswari.
"Oh.." seru Titah.
Di Bandara..
"Siska Wait." kata bu Dona menghentikan langkah Siska.
" Surely mama wants to stop i go. " kata Siska dalam hati yang kesenangan karena ibunya menghentikan langkahnya untuk naik pesawat dan pergi dari Prancis.
"Yes ma, what's up?" tanya Siska.
"This is your mobile." jawab bu Dona dan pergi meninggalkan Siska.
Di Parkiran Mobil Bandara.
" Untung saja aku sempat membeli handphone yang sama seperti handphone Siska, jadi Siska tidak curiga deh, kalau handphone nya sudah saya tukar, agar dia tidak menganggu Kamil dan keluarganya lagi. " kata bu Dona di dalam mobil.
Di Ruang Inap Titah.
"Excuse me mr. and mrs, now it's time to give the mr. and mrs drink milk." kata suster memberitahu Kamil dan keluarga.
"Oh yes nurse, please." sambung Kamil.
"It's the midst of the twins of the mad, now I live yes, excuse."
"Yes nurse, thanks." kata Titah.
"Nah sayang sekarang kamu susui dulu anak-anak kita ya." kata Kamil.
"Iya mas.." sambung Titah.
"Oh ya mil, tah, kira-kira mau kasih nama siapa untuk anak kalian?" tanya pak Galih.
"Kalau Kamil sih ya papa.." jawab Kamil yang di potong oleh Titah.
"Eemm mas.." kata Titah yang memotong jawaban Kamil.
"Iya sayang kenapa?" tanya Kamil.
"Boleh gak kalau Titah saja yang kasih nama untuk anak kembar kita?" tanya Titah juga.
"Boleh dong sayang." jawab Kamil.
"Memangnya mau kamu kasih nama siapa tah?" tanya Fitroh.
"Untuk yang laki-laki mau aku kasih nama Kaamil Sayhan Thabrani yang memiliki arti Anak laki-laki yang memiliki pemahaman agama baik dan selalu mengamalkannya dengan penuh kebaikan, yang perempuan mau aku kasih nama Sucitra Titah Irdina yang memiliki arti Anak perempuan yang mempunyai hati bersih serta mengamalkan segala perintah atau aturan agamanya dengan kebaikan." jawab Titah.
"Nama yang bagus itu sayang, boleh, boleh aku setuju."