Ye Juemo membalikkan posisi Yan Xiruo dan melempar gadis itu ke dinding yang dingin. Badannya yang tinggi besar menunduk dan mendekatinya. Meski terlihat kasar, namun mukanya yang tampan bagaikan karya seni mendekati mukanya dan matanya yang misterius mengeluarkan tatapan mata yang tidak bisa dibaca Yan Xiruo. Ye Juemo pun berkata, "Belum ada orang yang bisa melarikan diri dari saya setelah membuat masalah denganku."
Aura arogan dan liar yang dikeluarkan oleh pria ini bagaikan seorang raja, membuat orang yang melihatnya merasa sesak tidak berani bernafas dengan panjang. Yan Xiruo bermaksud mendorong pria ini dengan kedua tangannya tetapi badan pria ini bagaikan sebuah gunung, sama sekali tidak digerakkannya.
Sekarang, jarak kedua orang ini sudah semakin dekat, melihat bulu matanya yang padat dan panjang yang lebih cantik dari bulu mata perempuan manapun, nafas Yan Xiruo terasa tidak teratur. Di dunia ini, selalu ada sejenis pria yang walau hanya dengan sebuah pandangan mata juga bisa mengalirkan aura hormon pria yang kuat, aura yang bisa dengan mudah membuat detak jantung manusia tidak beraturan.
Yan Xiruo mengerti, hal ini sama sekali tidak berkaitan dengan yang namanya cinta, ini cuma sekedar terpesona oleh seseorang yang cantik.
Walaupun tidak tahu identitas pria tersebut, tetapi dari kepala sampai kakinya mengeluarkan auranya yang elegan, mulia dan anggun.
Keluarga Lu merupakan keluarga ternama di kawasan penduduk kelas atas di kota An, jikalau pria ini juga berstatus tinggi di kalangan atas, Yan Xiruo berpikir harus menjaga jarak dengan pria ini agar kejadian pada malam pernikahan itu tidak menyebar ke seluruh kota An.
Memutuskan untuk menjaga jarak dengan Ye Juemo, Yan Xiruo berkata sambil memberikan sedikit perlawanan pada tangan pria ini, "Semalam kamu mengambil keuntungan dari aku, tadi aku cuma merasa panik untuk memanfaatkanmu. Kalau mau dihitung, saya masih rugi. Saya juga tidak berniat kamu mau menanggung masalah atas kejadian itu..."
Ia menghentikan perkataannya sebentar, mengangkat bulu matanya yang panjang, menatap lurus ke mata Ye Juemo yang bagaikan pisau yang tajam. Setelahnya, ia baru melanjutkan perkataannya, "Lain kali kalau kita dengan tidak sengaja bertemu di tepi jalan, anggap saja kita ini adalah orang asing yang tidak saling mengenal."
Sebuah senyuman yang menarik muncul di sudut bibir Ye Juemo, tangan besar yang terletak di pinggang Yan Xiruo mengerat. Yan Xiruo dalam seketika mematung dan pandangan matanya menjadi kesal, "Bajingan!" Ye Juemo pun mulai mendorong badannya yang besar tinggi itu lagi dengan sekuat tenaga ke arah Yan Xiruo.
Badan Yan Xiruo yang kecil sedang dalam pelukan Ye Juemo seperti seekor kucing yang dikurung. Namun mencakarnya dengan sekuat tenaga pun, Yan Xiruo tidak akan bisa menyakitinya.
Tangannya bergeser dari pinggang ke mukanya yang dihiasi kemerahan. Bibir tipisnya membangkitkan sebuah senyuman yang cuek, "Hey, perkataanmu sangat menarik."
"Pak, aku sama sekali tidak mengenal kamu, kenapa tidak kita biarkan berlalu dan lupakan saja kejadian ini? Tolong lepaskan aku dulu, kalau tidak aku akan teriak..."
"Pria itu sudah keluar dari kamar mandi." Kata Ye Juemo
Yan Xiruo dengan cepat melihat ke arah kamar mandi dan benar, Lu Jingchen sudah memeluk kembali gadis itu dan berjalan kembali ke arah sini.
Dengan segera Yan Xiruo menundukkan kepalanya namun pria di depannya tidak membiarkannya melakukan tindakan ini. Jarinya yang panjang menangkap kerah bajunya dan memaksanya mengangkat kepalanya. Tiba-tiba hidung dan hidung mereka berdempetan hingga tidak ada celah.