Lu Man berkata, "Baiklah."
Kemudian dia pergi untuk membuat sarapan.
Meskipun Pei Xiuyuan mengatakan bahwa dia tidak memilih-milih makanan, tapi Lu Man memutuskan untuk menyediakan lebih banyak pilihan makanan.
Pertama-tama, Lu Man memasak bubur dengan penanak nasi, kemudian dia mulai memasak makanan lain.
Setelah Lu Man memasuki dapur, Pei Xiuyuan meletakkan ponselnya dan memandangnya. Pei Xiuyuan tersenyum ketika memperhatikan sosok Lu Man yang sibuk memasak untuknya.
Ketika bubur telah matang, Lu Man mulai meletakkan makanan ke atas meja. Tiba-tiba, seseorang bertubuh tinggi berdiri di depannya. Lu Man pun terkejut.
"Biar aku saja yang melakukannya." Pei Xiuyuan meraih tangannya.
"Duduklah, aku bisa melakukannya sendiri!"
"Baiklah, istriku." Pei Xiuyuan mematuhi perintah istrinya.
Lu Man terkejut, dia heran bagaimana bisa Pei Xiuyuan memanggilnya istri dengan begitu mudahnya, seolah-olah mereka sudah menikah selama bertahun-tahun.
Lu Man mengenakan baju berleher 'U' tanpa lengan. Setiap kali Lu Man membungkuk untuk meletakkan makanan di atas meja, dadanya akan terlihat.
Pei Xiuyuan melihatnya dengan tenang. Ketika Lu Man berjalan bolak-balik untuk meletakkan makanan, dia terlihat cantik seperti model yang sedang berjalan di atas panggung peragaan busana.
Pemandangan di depannya ini terlalu menggoda, tapi Pei Xiuyuan menahan dirinya.
Lu Man membuatkan masakan Cina seperti bubur, tumis sawi hijau dengan tahu, dan tumis tomat telur. Ia juga menyiapkan masakan barat seperti susu, kopi, roti lapis, omelet, daging asap, dan salad buah. Meja makan kecil ini penuh dengan sarapan yang lezat.
Ketika Lu Man hendak duduk, Pei Xiuyuan berdiri dan menarik kursi untuknya.
"Terima kasih." Tindakan ini selalu memberikan kesan baik bagi wanita.
"Aku yang harus berterima kasih karena kau sudah menyiapkan sarapan yang mewah untukku." Pei Xiuyuan membungkuk dan mendekatinya.
Tubuh Lu Man terasa kaku sesaat.
Tapi Pei Xiuyuan cepat-cepat melepaskannya. Dia tidak ingin membuat Lu Man merasa tidak nyaman.
"Kau tidak memanggil temanmu untuk makan?"
"Dia pulang ke rumah orangtuanya."
"Oh..."
Suara Pei Xiuyuan membuat Lu Man merasa aneh.
"Ayo makan."
"Iya."
Kemudian mereka pun mulai makan.
"Bukannya tadi kau bilang tidak memilih-milih makanan?" Lu Man mendapati bahwa hanya tersisa paprika hijau di atas piring Pei Xiuyuan.
"Paprika hijau mengandung lebih banyak zat besi, dan wanita membutuhkan lebih banyak zat besi. Aku khusus menyisakan untukmu." Pei Xiuyuan berbicara sambil meletakkan semua paprika hijau itu ke dalam piring Lu Man.
Lu Man terdiam.
Tindakan Pei Xiuyuan yang nakal itu membuat Lu Man kembali mengenal suaminya itu. Tapi itu membuatnya tidak gugup lagi, karena tindakan itu menunjukkan bahwa Pei Xiuyuan adalah orang biasa, bukan orang berkelas tinggi yang bersikap sombong.
Lu Man makan paprika hijau itu. Dia tidak mengerti mengapa ada orang yang tidak suka makan paprika hijau, padahal rasanya enak!
"Aku tidak suka paprika hijau, tapi kau menyukainya. Kita saling melengkapi. Kita benar-benar ditakdirkan untuk menjadi pasangan."
Lu Man hampir tersedak saat mendengar kata-katanya.
"Bukankah kau bilang bahwa paprika hijau ini khusus kau sisakan untukku?"
"Benar! Aku lihat kau begitu suka makan paprika hijau, jadi aku sisakan untukmu."
"Bagaimana kau tahu kalau aku suka makan paprika hijau?"
"Kau menambahkan paprika hijau di hampir semua masakanmu, jadi kau pasti menyukainya."
Lu Man terdiam. Pei Xiuyuan benar-benar sangat perhatian!
Pei Xiuyuan memakan semua masakan yang dibuat oleh Lu Man.
Ketika Lu Man berdiri untuk membersihkan piring.
"Tunggu sebentar." Pei Xiuyuan tiba-tiba membungkuk dan mendekati wajah Lu Man.
Pei Xiuyuan mendekati wajahnya dan menatapnya dengan sangat intens. Lu Man pun terkejut, ia menahan napas, lalu berkata dengan tenang, "Apa apa?"
"Ada krim di mulutmu."
Lu Man menghela napas lega. Dia pikir ada sesuatu yang salah!
Ketika Lu Man ingin menyeka krim itu, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Pei Xiuyuan. "Jangan membuang makanan."
Setelah selesai berbicara, Pei Xiuyuan menjilat krim di sudut mulutnya.
"Manis sekali." Raut wajah Pei Xiuyuan tampak masih tidak puas.
Lu Man terdiam di sana, "Kau..."
Tepat setelah memakan krim di sudut mulut Lu Man, ia masih bisa merasakan krim yang manis.
Begitu menjilatnya lagi, Pei Xiuyuan menemukan rasa yang unik dari paprika hijau. Rasa yang paling tidak disukainya, tapi kali ini terasa sangat lezat dan manis.
Dia semakin merasa bahwa menikahi Lu Man adalah keputusan yang tepat.
Lu Man mulai sadar dan hendak mendorongnya. Tapi sebelum Lu Man mendorongnya, Pei Xiuyuan telah melepaskan dia.
"Bagaimana kau bisa..." Lu Man tersipu.
"Maaf istriku, aku tidak bisa menahannya." Tapi permintaan maaf itu tidak terlihat tulus.
Lu Man ingin marah, tapi ia tidak punya hak untuk marah. Kata 'istri' ini seolah mengingatkannya bahwa mereka adalah suami dan istri, bukan orang asing, jadi wajar jika suaminya mencium istrinya.
Lu Man cemberut, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia berdiri dan lanjut membersihkan piring.
"Biar aku saja." Pei Xiuyuan membantunya membersihkan.
"Baiklah kalau begitu!" Lu Man juga tidak segan untuk membiarkan Pei Xiuyuan membersihkannya. Siapa suruh dia menciumnya tadi!
Pei Xiuyuan tersenyum kecil. Sepertinya istrinya tidak gugup sama sekali dan tidak takut padanya lagi.
Pei Xiuyuan membersihkan piring, dan Lu Man duduk di sofa sambil minum jus yang baru saja diperas.
Lu Man sedikit terkejut ketika melihat Pei Xiuyuan mencuci piring. Dia tidak menyangka bahwa ternyata orang kaya seperti Pei Xiuyuan juga bisa melakukan pekerjaan rumah. 'Bukankah dia terlalu sempurna?' pikirnya.
Setelah membawa semua piring ke wastafel, Pei Xiuyuan berhenti sebentar.
Lu Man sangat penasaran apa yang dilakukan Pei Xiuyuan sekarang.
Ketika dia ingin melangkah maju untuk bertanya kepadanya, Pei Xiuyuan akhirnya mulai bergerak.
Kemudian Lu Man mendengar suara piring pecah. Piring tersebut jatuh ke lantai.
Pei Xiuyuan tidak mengira bahwa piring itu ternyata menjadi begitu licin setelah diberi deterjen.
Pei Xiuyuan adalah Presiden Grup Pei, dia bahkan tidak pernah memasuki dapur. Tentu saja dia tidak tahu bahwa piring akan menjadi licin setelah diberi deterjen.