Ain dan Heim tengah berada di balkon yang menghadap ke arah pegunungan. Balkon tempat Ain dan Heim berada itu terletak di lantai 2 Left Head; lantai di mana kelas-kelas untuk akademisi Cerberus berada.
Selagi Ain dan Heim berbicara empat mata, Tiash, Agna dan Marlat menunggu di depan sebuah kelas yang agak jauh dari balkon. Ain yang meminta mereka untuk tidak mengganggu percakapannya dengan Heim.
Ain meminta Heim untuk menceritakan lebih jauh tentang Grief.
Heim memulai cerita dengan kisah masa kecilnya.
Heim dan Vabica kehilangan kedua orang tua mereka saat terjadi konfik antara Munkan dan Rovan 18 tahun yang lalu. Kedua orang tuanya merupakan anggota pasukan militer Munkan, yang pada saat itu tengah bertugas untuk melindungi kota Vionma di Munkan.
Saat itu Munkan merekrut Cerberus untuk ikut serta melindungi kota Vionma.
Vionma, kota kelahiran Heim dan Vabica memang berhasil terlindungi, tapi konflik itu juga cukup banyak memakan korban jiwa termasuk kedua orang tua mereka. Akibat kekacauan itu pula, Heim terpisah dengan Vabica yang pada saat itu baru berusia 1 tahun.
Grief yang kebetulan bertugas sebagai kepala pasukan Cerberus untuk melindungi Vionma-lah yang menyelamatkan Heim ketika kerusuhan di Vionma terjadi. Saat itu Grief membawa Heim yang baru berusia 9 tahun untuk diasuh dan dilatih di sebuah tempat selama 1 tahun, sebelum akhirnya dibawa ke Left Head; tempat Grief berasal.
Grief diangkat menjadi Maestro di Left Head 15 tahun yang lalu. Pada saat itu, Heim masih menjadi akademisi Cerberus. Kinerjanya begitu memukau, mengangkat nama baik Left Head. Kemampuannya yang tinggi berhasil membuat Left Head terkenal dengan kekuatan tempurnya, bahkan berlaku hingga saat ini.
Sampai pada 13 tahun yang lalu, Grief tiba-tiba saja membelot dari Cerberus. Ia membunuh beberapa petinggi Cerberus di Centra Head.
"Grief menjadi pemberontak setelah menyelesaikan sebuah misi S-Code ," ucap Heim menjelaskan.
"S-Code?" Ain baru mendengarnya. Ia yang baru bergabung dengan Cerberus memang belum mengetahui banyak tentang 'kode rahasia' yang dipakai Cerberus.
Kalau sekedar kode-kode dasar, ia sudah mempelajarinya ketika masih di akademi. Seperti kode 'hijau' ketika ada pembicaraan penting yang mengharuskan seluruh anggota untuk berkumpul di satu tempat yang ditentukan.
Lalu kode 'kuning', kode yang sempat digunakan oleh Orland saat mencari Ain yang tersesat di Hallun. Kode itu dipakai ketika ada situasi genting yang harus segera ditangani.
Terakhir kode 'merah'. Kode yang dipakai ketika ada situasi yang sangat darurat, menyangkut keselamatan nyawa banyak orang atau keselamatan Cerberus itu sendiri.
Semua kode itu dikeluarkan ketika Cerberus berada dalam kondisi terancam. Dan hanya Maestro dari setiap cabang Cerberus-lah yang bisa mengeluarkan kode tersebut.
"Oh iya, aku lupa menjelaskan soal kode rahasia padamu," sambung Heim. Seharusnya semua pasukan Cerberus yang memiliki Rank-A diberitahu tentang kode rahasia. Tapi Heim terlanjur sibuk oleh sebuah tugas yang ia dapatkan dari pusat sebelum sempat menjelaskan tentang kode rahasia pada Ain.
Selain tentang kode rahasia, anggota dengan Rank-A di Cerberus berhak mengetahui tentang petinggi Cerberus yang berada di Centra Head.
Heim merasa harus menjelaskan semua yang belum Ain ketahui, mengingat Ain berada di Rank-A, sama dengannya. Selain itu, dialah yang ditugaskan sebagai pembina saat Ain masih berstatus sebagai akademisi.
"Selain kode dasar, Cerberus punya kode rahasia yang hanya boleh dikeluarkan oleh para petinggi di pusat. Seperti yang kita ketahui, setiap misi di Cerberus punya tingkat kesulitan dan otoritas. Tingkat F sampai A. Tapi ada misi rahasia yang tidak menggunakan tingkatan tersebut. Misi yang menggunakan 'kode' sebagai tingkat kesulitan dan otoritasnya.
Ada 2 kode, yang pertama... 'A-Code'. Kode ini mengharuskan seluruh anggota Cerberus Rank-A untuk berkumpul dan menyelesaikan misi yang diberikan," jelas Heim yang kemudian terdiam sejenak. Ia mengalihkan pandangannya dari Ain, menatap indahnya pegunungan yang terlihat dari balkon.
Ain memasang telinganya baik-baik. Pikiran dan perasaannya tengah fokus, tertuju pada percakapannya dengan Heim. Ia tidak ingin ada satupun poin terlewatkan.
"Sebenarnya ketika ujian masuk Cerberus baru saja berakhir, pusat yang mendengar sosok Grief muncul langsung mengeluarkan A-Code. Makanya aku tidak sempat untuk menjelaskan apapun padamu, Ain. Sayangnya, kau belum mengikuti upacara peresmian sebagai anggota Cerberus pada saat itu walau kau ada di Rank-A. Jadinya kau tidak bisa ikut serta dalam misi A-Code kemarin," jelas Heim dengan sedikit rasa kecewa.
Sebetulnya Heim ingin segera menjalankan sebuah misi bersama dengan Ain. Ia ingin melihat sejauh mana peningkatan kemampuan Ain. Mungkin itu naluri seorang 'kakak' yang timbul karena Heim sudah menganggap Ain seperti adik kandungnya sendiri.
"Hmm. Lalu, soal S-Code?"
"Sama seperti A-Code, Tapi dengan otoritas yang lebih tinggi lagi. Kau sudah tahu tentang Rank-S?"
Ain menggelengkan kepalanya. Selama ini, ia hanya mengetahui Rank-A-lah yang tertinggi. Ia sempat mendengar tentang Rank-S, tapi ia belum memahami betul soal Rank tersebut.
"Yah, sebenarnya ada satu peringkat lagi diatas Rank-A, yang disebut dengan Rank-S. Para Maestro berada di Rank tersebut. Tapi bukan hanya para Maestro, ada orang-orang tertentu yang menjadi pasukan khusus di Cerberus, anggota Cerberus terkuat yang berada di bawah komando langsung para 'petinggi'.
Anggota dengan Rank-S bergerak secara rahasia, bahkan tidak diketahui oleh Rank-A sekalipun. Kita juga tidak tahu siapa saja anggota yang berada di Rank-S selain para Maestro, karena identitas mereka benar-benar dirahasiakan," jelas Heim, yang lalu terdiam sejenak untuk melihat reaksi Ain.
Ain mengerutkan alisnya, berusaha mencerna penjelasan dari Heim sekaligus memikirkan sesuatu.
"Itulah S-Code, misi yang hanya ditujukan untuk para anggota cerberus dengan Rank-S," ujar Heim menutup penjelasan sebelumnya.
Ain menyambungkan semua informasi yang telah ia dapat. "Berarti ada sesuatu yang terjadi dengan misi S-Code yang diberikan pada Grief, makanya ia sampai berbuat sejauh itu," pikir Ain. Tapi apa yang terjadi? Ain masih memeras otaknya untuk mencari jawaban.
Setelah cukup lama memikirkan hal tersebut, Ain yang tidak juga menemukan jawaban memutuskan untuk bertanya lagi, "Apa kau tahu, misi S-Code seperti apa yang diterima Grief?"
Heim menggelengkan kepalanya. Tentu saja ia tidak tahu, tapi Heim mengetahui beberapa hal yang ia dengar pada saat itu. Ia pun memilih untuk membeberkan semua yang ia ketahui pada Ain. "Aku mendengar kalau... Misi S-Code yang Grief terima, membuatnya harus membunuh banyak orang tak bersalah termasuk orang yang ia cintai. Makanya, ia memberontak.
Tapi ada juga yang berpendapat kalau Grief mengetahui rahasia tentang 'jati diri' Cerberus yang sesungguhnya dari S-Code tersebut. Entah mana yang benar, yang jelas Grief sudah berkhianat. Terlebih lagi, aku mendengar dari Maestro Orland kalau...." Heim terdiam sejenak dengan tatapan tajam ke arah pegunungan, tanpa menoleh ke arah Ain.
Ain yang berada di sebelahnya hanya terdiam penasaran, tak sabar untuk mendengar lanjutannya.
"Kalau Grief-lah yang membunuh orang tuaku dan Vabica saat di Vionma...." sambung Heim sambil memejamkan matanya. Kesedihan yang mendalam kembali ia rasakan. Sampai saat ini, Heim masih merasa tidak percaya kalau pria yang sempat merawat dan melatihnya itulah sang pembunuh orang tuanya.
Pernah dulu secara tidak sengaja, Heim bertemu dengan Grief di sebuah kota saat Heim tengah menjalankan sebuah misi. Ia menanyakan tentang hal tersebut pada Grief, dan Grief tidak menyangkal.
Grief mengakui kalau yang membunuh kedua orang tua Heim dan Vabica adalah dirinya, tapi Grief tidak membeberkan alasannya.
Ain cukup terkejut mendengarnya. Ia semakin penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. "Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh para 'petinggi' sehingga Grief sampai berkhianat. Sesuatu tentang... Misi S-Code yang diberikan pada Grief," pikir Ain, yang kemudian membuatnya ingin mengetahui lebih lanjut soal 'petinggi' Cerberus.
Ain menanyakan hal tersebut dan Heim menjelaskan secara rinci tentang sistem kepemimpinan yang dipakai oleh Cerberus.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Cerberus terbagi dalam 3 cabang. Left Head, Right Head dan Centra Head. Masing-masing cabang dipimpin oleh seorang Maestro, yang menjadi pemimpin serta penanggung jawab untuk Akademi dan Markas Cerberus di cabangnya masing-masing.
Tapi secara keseluruhan, ada 'petinggi' yang memberi komando pada para Maestro. Merekalah yang menjadi otak pergerakan Cerberus.
Petinggi sendiri merupakan sebuah dewan yang beranggotakan beberapa orang, yang identitasnya dirahasiakan bahkan dari pasukan dengan Rank-A sekalipun. Hanya pasukan dengan Rank-S yang bisa bertemu dengan mereka.
Walau demikian, Rank-A memiliki otoritas untuk mengetahui susunan para petinggi.
Dewan petinggi Cerberus itu disebut 'Omega'. Beranggotakan 7 orang dengan 1 orang sebagai ketua atau komandan tertinggi.
Mereka punya seorang utusan yang berada di Rank-S untuk menyampaikan pesan pada para pasukan kalau ada A-Code yang mereka keluarkan.
Lain lagi dengan S-Code. Para anggota dengan Rank-S bisa bertatap muka secara langsung dengan para Omega, sehingga Omega tidak butuh utusan untuk menyampaikan sebuah misi S-Code.
Dengan kata lain, hanya anggota dengan peringkat Rank-S yang mengetahui identitas para dewan petinggi Cerberus yang disebut Omega itu.
Terbesit di benak Ain untuk mencapai Rank-S agar ia bisa lebih jauh lagi mengenal Cerberus, termasuk para Omega. Karena pada saat ini, ia masih belum mendapat jawaban tentang mengapa Grief sampai bertindak sejauh itu. Bahkan sekarang, Grief sampai menjadi kepala dari pasukan yang tengah berusaha menginvasi seluruh daratan Logard. "Apa tujuannya? Mengapa ia sampai melakukan hal seperti itu?" pikiran Ain terus tertuju pada pertanyaan yang sulit dihilangkan dari benaknya itu.
"Oh, iya. Entah ini berguna untukmu atau tidak, tapi ada rumor yang mengatakan kalau ada sebuah kode rahasia tertinggi Cerberus. Seperti apa, untuk siapa, kapan digunakan, tidak ada yang tahu. Mungkin hanya para Omega yang tahu. Setahuku, kode ini juga belum pernah dikeluarkan semenjak Cerberus pertama kali dibentuk. Jadi, mungkin saja ini hanya rumor belaka," sambung Heim lagi.
Ain cukup tertarik mendengarnya. "Kode apa?" tanya Ain dengan alis yang masih berkerut.
"X-Code," jawab Heim singkat. Kemudian Heim memutar badannya dan bersandar di pembatas balkon untuk melihat Tiash, Agna dan Marlat yang tengah berbincang-bincang di depan kelas, agak jauh dari sana.
Setelah memerhatikan Agna dengan seksama, Heim jadi terpikirkan akan sesuatu. Ia pun berkata pada Ain, "Ain, aku mendapat informasi dari Lond yang berada di sel tahanan Centra Head."
Tidak seperti cabang lain, Centra Head memiliki sel tahanan untuk kriminal yang berasal dari Cerberus. Entah itu anggota Cerberus yang berkhianat atau melanggar peraturan tertentu. Sel tahanan itu merupakan hukuman untuk anggota yang melakukan pelanggaran berat.
Ketika berada di Centra Head, Heim menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Lond demi mengorek informasi darinya.
"Informasi apa?"
"Soal... Agna. Grief memang tengah mencari Agna. Dia menyuruh Lond untuk memastikan Agna berada di kelompok yang sama dengan Lond, lalu membawa Agna ke hadapannya. Kalau Lond berhasil, Grief berjanji untuk mengajak Lond masuk ke dalam kelompoknya. Tapi tidak hanya itu, Grief juga berjanji akan memberikan imbalan besar buat Lond.
Yah... Hanya ada satu kemungkinan kenapa Grief mencari Agna. Pastilah karena kemampuan Agna. Aku rasa, aku tidak perlu lagi menjelaskan tentang kemampuan Agna. Tapi untuk apa?" ujar Heim, sambil kembali memutar badannya, menghadap ke arah pegunungan. Tatapannya langsung tertuju pada pemandangan yang terpampang indah di sana.
"Apa kau punya petunjuk, Ain?" Heim menoleh sebentar, melihat Ain yang masih asyik memeras otaknya.
Ain berpikir sejenak. Ia kembali mengingat-ingat lagi 'data' yang dibeberkan oleh Agna ketika merinci identitas seseorang. "Aku punya dua kemungkinan," jawab Ain yang telah menemukan petunjuk.
"Kemungkinan pertama, karena Agna bisa mengetahui ID seorang anggota Cerberus. Seperti yang kita ketahui, huruf pertama di depan ID itu menandakan di peringkat mana dia berada. Mungkin Grief sedang memburu Rank-S di Cerberus, mengingat dia tengah merekrut petarung-petarung terkuat. Atau bisa jadi, ia ingin menghilangkan ancaman yang bisa menjadi penghalang baginya di masa depan. Tentu saja dengan kemampuan Agna, ia bisa dengan mudah menemukan para Rank-S," sambung Ain menjelaskan.
Ain menghadap ke arah Heim, lalu menatapnya dengan tatapan tajam. Lalu Ain menjelaskan, "Dan kemungkinan kedua, sesuatu tentang DNA-Fighting Type. Bahkan bukan hanya anggota pasukan Cerberus saja, Tiash yang bukan seorang anggota Cerberus juga memiliki DNA-Fighting Type saat Agna merinci datanya. Tapi, aku tidak tahu apa itu DNA-Fighting Type. Apa kau mengetahuinya, Heim?"
Kali ini giliran Heim yang menghadap ke arah Ain. Mereka berdua saling bertatapan dengan wajah serius dan tatapan tajamnya masing-masing.
Apa yang dikatakan oleh Heim selanjutnya adalah sebuah rahasia yang ia dapatkan di Centra Head.
DNA-Fighting Type hanya diketahui oleh para anggota yang bertugas di bagian Penelitian dan Pengembangan Teknologi Persenjataan Cerberus. Heim menjelaskan kalau kode yang mereka gunakan berupa gabungan dari Huruf dan Angka.
Huruf menandakan 'senjata' seperti apakah yang paling cocok untuk seseorang, dilihat dari kode genetik atau DNA milik orang tersebut. Sedangkan angka menandakan 'tipe' bela diri atau teknik bertarung seseorang, yang tentu saja dilihat dari kode DNA-nya.
Heim menghilangkan tatapan serius dari wajahnya, menggantinya dengan kedua alis yang terangkat. Ia mengangkat bahunya seraya berkata, "Yah... Untung saja wanita peneliti itu mudah dirayu."
"Dirayu?!" pikir Ain dengan terkejutnya. Ia tidak menyangka Heim bisa merayu wanita.
Tentu saja Heim mau bersusah payah merayu wanita peneliti, yang sempat berjumpa Ain saat ujian masuk itu demi mengorek informasi yang sebetulnya... Tidak boleh dibocorkan pada siapapun.
"Ain, apa kau ada waktu?" tanya Heim membuyarkan lamunan Ain yang tengah berimajinasi, membayangkan Heim ketika merayu wanita itu.
"Hmm, aku harus pergi ke Zinzam untuk mengantar Tiash," jawab Ain yang malah membuatnya teringat kembali akan rencana itu. Ia sudah menghabiskan banyak waktu. Ia mencuri pandang ke arah Tiash.
Dari kejauhan, Tiash sudah terlihat suntuk karena terlalu lama menunggu Ain menuntaskan percakapannya dengan Heim.
"Ya sudah, cepat pergi. Tapi sebelum itu, aku ingin memberitahu dua hal. Nama lengkap Grief adalah... Griefoltra Daedalus. Dan yang kedua, tadinya aku ingin memberimu saran untuk mengunjungi Master Ive yang sempat melatihmu waktu itu. Master Ive jauh lebih mengenal Grief ketimbang aku," ujar Heim sambil ikut memerhatikan Tiash yang memasang muka cemberut.
Tadinya Ain masih ingin berbincang panjang lebar dengan Heim, apalagi setelah mendengar perkataan terakhir Heim. Namun ia juga harus segera mengantar Tiash untuk berbelanja pakaian ke Zinzam.
Tapi perkataan Heim membuat Ain teringat akan sesuatu. "Daedalus...? Aku pernah mendengar nama itu. Tapi di mana?" pikirnya sambil mengingat-ingat lagi.
Heim memang sengaja memberitahukan nama panjang Grief pada Ain, dengan harapan akan mempermudah Ain untuk mengorek informasi tentang Grief.