Bara masih diam dan menahan diri, dia melihat Arimbi yang begitu dekat dengannya, melihat air mata yang penuh kepalsuan dan rasanya ingin sekali Bara meluapkan emosinya dengan seketika.
"Bara?" panggil Arimbi seraya ia mengaitkan tangannya pada lengan Bara.
"Kamu pasti sangat bersedih, kan? Aku pun merasakan hal yang sama. Aku tidak menyangka jika Kinasih akan meninggalkan kita secepat ini," ucap Arimbi sambil dia terus menunjukkan wajah sedihnya.
Bara melepas paksa tangan Arimbi dari lengannya, dia segera melangkah mundur dan memberikan tatapan memicing pada wanita yang justru menyeringai lebar ke arahnya.
"Bara? Kenapa kamu bersikap seperti itu?" tanya Arimbi dan terus mendekati Bara.
"Hentikan ucapan omong kosongmu itu! Bagaimana bisa kamu mengatakan jika Kinasih meninggal. Padahal jasadnya belum ditemukan sama sekali. Bagaimana bisa kamu berpikir sepicik itu, Arimbi!" ucap Bara yang amat geram.
