"Tapi? Kenapa kamu melakukan hal itu, untuk apa, Arimbi? Dan sampai kapan kamu akan membuatku terkurung seperti ini?" tanya Bara kesal dan melepaskan tangan si pelayan.
Pelayan wanita itu segera menundukkan kepalanya dan tampak takut, padahal Arimbi hanya mendelik ke arahnya.
"Kamu boleh pergi," perintah Arimbi dengan tatapan masih ke arah Bara.
"Baik, Nyonya," jawab pelayan itu membungkuk hormat dan segera berlalu meninggalkan Arimbi.
Setelah pelayan wanita itu pergi, barulah Arimbi duduk dengan sikap yang masih santai. Dia tidak peduli kalau tatapan Bara seolah-olah akan menikam jantungnya.
"Jelaskan padaku, Arimbi!" ucap Bara dengan wajah mulai mengeras.
"Hmm..?" Arimbi hanya semakin menegakkan wajahnya, dia memunculkan sikap angkuhnya kembali.
"Tadi kamu bilang maka aku mengurungmu? Heh!!!" Arimbi mendengus kesal sembari terkekeh.