Chereads / TOGETHERNESS / Chapter 17 - CINCIN RUMPUT

Chapter 17 - CINCIN RUMPUT

"Kak Ara, banguuunn!" teriaknya mengguncangkan tubuh Dara.

"Apasih, Ell. Kakak masih ngantuk ah!" kesal Dara yang langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Kakak ayo banguuuun." teriak Felly tepat di telinga Dara. "Hari ini, ulang tahunnya Elly tau!" sewotnya

Felly yang melihat Dara menutup telinganya menggunakan bantal pun langsung melompat-lompat di atas kasur sehingga membuat tubuh Dara terguncang.

Dara yang mulai kesal segera mendudukan dirinya dan menarik tangan Felly agar berhenti melompat. "Fely, jangan lompat-lompat nanti jatoh." geramnya. "Lagian ngapain sih kesini?" tanyanya menatap Felly yang duduk tepat disampingnya.

Felly langsung menepis rambut yang menutup matanya kemudian menunjuk ke arah pintu. Dara pun mengikuti arah yang di tunjuk Felly, seketika matanya langsung membulat tak percaya melihat seseorang di ambang pintu.

"KYAAA! ALDOOOO!!" teriaknya dan langsung menutup tubuhnya yang hanya menggunakan tangtop dan celana pendek saja.

Aldo hanya terkekeh melihat Dara tanpa mau mengikuti perintahnya, hingga tiba-tiba benda empuk sudah mendarat di wajahnya.

"KELUAR NGGAK LO!" bukannya keluar Aldo malah melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

Melihat Aldo yang semakin mendekat, Dara langsung bangkit dan berlari menuju kamar mandi. "ALDOOOO." teriaknya saat sudah di dalam kamar mandi.

Aldo dan Felly hanya tertawa melihat tingkah Dara.

"NGGAK USAH KETAWA! NGGAK ADA YANG LUCU TAU NGGAK!."

"Hahaha, ayo Ell kita keluar sebelum macan ngamuk." Dan Aldo pun mengajak Felly keluar.

Sedangkan di dalam kamar mandi, Dara sedang berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdegub kencang. Ketika tak mendengar suara lagi Dara perlahan membuka pintunya ketika tak melihat adanya makhluk hidup Dara pun bernapas lega dan langsung keluar namun tiba-tiba suara deheman membuatnya menoleh menatap ke arah pintu.

Dara terlonjak kaget. "ALDO, SETAN!"

"DARA, BICARANYA." teriak Ayah Dara yang mendengar umpatan Dara, dan Aldo hanya tertawa. membuat Dara kesal di pagi hari adalah kesenangannya di hari weekend.

****

Sinar matahari sudah menampakan diri, di hari minggu ini tepat pukul 8 pagi mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Dara karena Felly adiknya sedang berulang tahun. Jadi Ayah Dara berencana untuk merayakannya dan mengundang teman-temannya serta teman terdekat Dara, Seperti mereka dan Aldo.

Ameera yang mulai jengah pun menyalakan lagu di mobil Aksa yang mereka tumpangi, dengan lagu yang mengiringi dalam perjalanan mereka, sesekali mereka ikut bernyanyi walaupun dengan suara yang menyakitkan di telinga, Contohnya, seperti Aksa saat ini.

Oh, there she goes again

Every morning it's the same

You walk on by my house

I wanna call out your name

"I want to tell you how beautiful you are from where I'm standing

You got me thinking what we could because." Aksa yang tengah mengemudi pun memulai aksinya dengan tangan kiri yang menyerupai mikropone dan mulai bernyanyi, ralat bukan bernyayi melainkan berteriak!

Freya menutup telinganya karena berisi. "Aksa kalo nggak bisa nyanyi nggak usah nyanyi." geramnya. "Bikin sakit telinga aja!"

I keep craving, craving, you don't know it but it's true

Can't get my mouth to say the words they want to say to you

This is typical of love

Can't wait anymore, I won't wait

I need to tell you how I feel when I see us together forever

"Sombong!" jawabnya. "mentang-mentang suaranya bagus. Ck, alah itu juga keturunan kan dari bonyok lo yang seni musikalitasnya tinggi." ejeknya namun di akhiri dengan kekehan.

"Berisik." ketus Freya seraya menjitak kepala Aksa.

"Woy, Za, Za, gedein volumenya." ujar Ameera saat mendengar lagu imagination yang akan mendekati Reff. Dan Ezra yang duduk di samping pengemudi langsung membesarkan volumenya.

"In my dreams you're with me

We'll be everything I want us to be

And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time Or is that just me and my imagination." nyanyinya bersamaan saat sudah berada di reff, walaupun suara mereka ada yang berbeda, ada yang sunguhan, di buat-buat, dan melenceng tak beraturan.

****

"Selamat ulang tahun, princess nya kakak." ucap Aksa yang langsung dihadiahi pelukan dan ciuman di pipi oleh Felly.

"Makasih, kakak tampan."

"Selamat ulang tahun, sayang," ucap Freya seraya mencium pipi Felly.

"Terimakasih, kakak cantik."

"Woahh, kakak ganteeeeng." teriak Felly heboh saat melihat Ezra berdiri di samping Freya.

Ezra tersenyum lantas berjongkok. "Selamat ulang tahun ya sayang."

Felly mengangguk. "Cium, kak." Ezra pun menurut dan langsung mencium pipi Felly.

"Heh, masih kecil lo ya jangan menel!." geram Dara saat melihat Felly.

Mereka semua tertawa sedangkan gadis yang berusia 5 tahun itu pun hanya mencebikan bibirnya.

"Happy birthday, Ell cantik."

Felly tersenyum. "Terimakasih, kakak Mia yang cantik."

Ameera mengangguk dan langsung mengusap kepala Felly.

Nosi tersenyum dan berjongkok. "Ell, sekarang umurnya berapa?" tanya Nosi.

"Eem.." Felly langsung menghitung menggunakan jarinya kemudian langsung menengok ke arah kueh yang berlapis dua tingkat. "5 tahun, kak." jawabnya sambil menunjukan kelima jarinya.

Nosi mengangguk. "Itu artinya Elly udah besar dong yah?" Felly hanya mengangguk mendengar ucapan Nosi. "Kalau udah besar berarti nggak boleh nakal, kalo nakal kasihan Ayah sama kak Dara nya. Ell sayang kan sama Ayah sama kak Dara?." Felly mengangguk. "Kalo gitu, Elly harus turutin apa kata ayah sama kak Dara dan nggak boleh ngelawan. Dan harus rajin belajarnya supaya pinter. Oke?"

"Jadi kalo Ell belajar terus, Ell bisa jadi kayak kakak Oci?" Nosi mengangguk. "Oke kakak, Ell bakal rajin belajar biar Ell bisa jadi Dokter nanti."

"Anak pinter." ucap Nosi.

Felly terkekeh kemudian memeluk Nosi. "Terimakasih, kakak hebat."

****

"Gimana Ell suka nggak hadiahnya?" tanya Freya.

Felly yang masih takjub dengan boneka yang berukuran besar pun hanya bisa mengangguk.

Setelah acara selesai mereka duduk di atas tikar berada di depan pekarangan rumah Dara yang luas, tidak mewah namun nyaman karena banyak pohon-pohon yang melindungi mereka dari sinar matahari.

"Kalian berlebihan tau nggak sih, itu kan pasti mahal banget." kata Dara tak enak hati saat melihat boneka besar mungkin sama tingginya dengan Freya.

"Kalo patungan mah nggak bakal jadi miskin kali." celetuk Aksa santai.

"Itu berapa harganya?"

Aldo mengusap pucuk kepala Dara. "Kalo tau juga nggak bakal bisa ganti." ucapnya terkekeh. "Intinya kita patungan itu ikhlas, Felly juga adik kita kok jadi wajar kalo kita berlebihan."

"Om ucapin banyak-banyak terimakasih kepada kalian. Kalian datang saja sudah cukup buat Felly bahagia." Ucap Farhan—ayah Dara yang baru saja dari dalam mengambil makanan dan minuman. Sesekali melihat Felly yang tengah bermain rumput.

"Ck, Om kayak sama siapa aja sih om." kata Aksa. "Selow, Om. Felly juga adik kita kok." mereka mengangguk menyetujui ucapan Aksa.

Farhan tersenyum,"Kalo gitu om kedalam dulu yah." pamitnya kemudian bangkit. "Ell, ayo katanya mau buka semua kadonya."

"Sebentar, Yah." teriaknya, Tak lama setelah itu Felly datang dengan tangan yang terbuka seperti membawa sesuatu.

"Ell mau kasih ini buat kakak semuanya, semoga suka yah." ucapnya sambil menyodorkan tangannya.

Mereka pun mengampiri Felly dan mengamati benda yang berada di tangan Felly. Setelah melihat apa yang ada di tangan Felly mereka saling bertukar pandang kemudian mereka terkekeh pelan dan mengambil benda itu satu persatu.

"Ini bagus banget sayang, kakak suka." ujar Ameera dan mereka semua mengangguk.

"Makasih, ya sayang." ucap Dara.

Felly melompat-lompat senang kemudian menghampiri mereka dan mencium mereka satu-satu. Setelah itu Felly menghampiri Farhan dan berlalu menuju rumah.

Mereka menatap benda yang berada di tangan mereka masing-masing kemudian tawa mereka meledak saat itu juga.

"CINCIN RUMPUT." ujar mereka bersamaan.

•••••

A/N :

MARHABAN YA RAMADHAN:*

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN:)

Salam jawa,

Sriwulandarii8