Chereads / Masuk Dalam Dunia Novel / Chapter 9 - Chapter 5 ( Belhart Dominic )

Chapter 9 - Chapter 5 ( Belhart Dominic )

"Ayah! Berhenti menatapku dengan mata berkaca-kacamu itu. Bibir Ayah juga jangan merengut. Aku sungguh baik-baik saja! Jadi kau tidak perlu khawatir. Bukankah aku tidak pernah berbohong padamu?" tutur Monna sebagai Cattarina dengan yakin.

Tn. Shcoutz segera menghentikan sikapnya yang tidak sesuai. Dan menatap putrinya.

"Kau yakin?" tanyanya dengan sikap yang kembali normal.

"Ya. Tapi.. kenapa aku belum juga melihat kakak sejak tadi? Apa kakak tidak ikut makan bersama kita?" tanyaku.

Walaupun Monna sengaja menanyakan itu untuk mengalihkan pembicaraan, tapi sejak dulu Kak Asraff memang selalu makan bersama dengan mereka setiap malam. Dan karena dia saat ini tidak ikut bergabung dengan mereka, tidak heran 'kan jika Cattarina menanyakan hal itu?

"Ya.. Karena sudah dua hari ini dia mangkir dari pekerjaannya, mau tidak mau malam ini kakakmu harus bekerja lembur."

Penjelasan ayah membuat Monna akhirnya mengerti dan ber-oh ria.

"Oh iya, Ayah punya kabar baik untukmu," ucapan ayah Cattarina senang. Membuat Monna menatapnya.

"Ibu selalu suka dengan kabar baik," Ibu Cattarina menimpali.

"Kabar baik untukku?" tanya Monna penasaran.

"Ya," Tn. Shcoutz tersenyum, "Istana mengabarkan, Putra Mahkota Dominic akan segera pulang. Kira-kira… satu minggu lagi? Ya, Dominic muda akan segera pulang ke istana dan bertemu denganmu, minggu depan. Bukankah ini berita yang baik?"

Saat Cattarina masih mencoba mencerna ucapan ayahnya. Ny. Shcoutz sudah terlebih dulu beriang gembira

"Pangeran Dominic akan pulang? Wah! Itu tentu berita yang sangat baik, sayang!" Mrs Shcoutz melirik Cattarina, "Catty, kau harus bersiap-siap mulai dari sekarang!" seru Ny. Shcoutz pada putrinya.

Cattarina terdiam. Belum memberikan komentar.

Pangeran pertama kerajaan Gerald generasi ke IV, Belhart Dominic Gerald. Dia berhasil pulang ke negaranya, setelah menyelesaikan peperangan yang terjadi di wilayah perbatasan.

Dengan membawa kemenangan yang telak, Pangeran Belhart berhasil mengumpulkan kemenangan yang sudah tidak terhitung berapa banyak jumlahnya yang ia raih.

Dan karena saat ini, ia adalah Cattarina. Wanita yang sangat mencintai pria itu tanpa batas apapun. Ia harusnya saat ini bersorak dengan gembira dan memeluk kedua orangtuanya dengan penuh cinta.

Tapi, ia bukan Cattarina yang asli. Ia hanya Monna yang menjadi Cattarina. Sifat dan karakternya tetaplah Monna. Hanya tubuh dan otaknya, yang telah bercampur dengan milik Cattarina.

Karena itu, pemberitaan tentang kepulangan Belhart yang begitu menghebohkan ini tidak membuat Monna merasakan apapun. Belhart hanya orang asing baginya. Monna hanya mengenalnya sebagai salah satu tokoh di dalam novel.

Walaupun sebetulnya ia masih punya banyak ingatan tentang Cattarina dan Belhart dalam otaknya, serta tahu bagaimana dan seperti apa wanita itu bisa begitu mencintainya, tapi hati Cattarina yang sudah di masuki oleh Monna seolah kosong... Memudar? Atau menghilang? Entahlah…

Pokoknya, saat ini Monna tidak bisa melukiskannya. Ia hanya merasa pria itu kini bukan lagi orang yang spesial untuknya.

Monna menyentuh dadanya sendiri. Belhart memang memiliki tempat tersendiri di dalam hati Monna yang kini menjadi Cattarina. Tapi walaupun spesial, tapi juga bukan menjadi spesial.

Seolah hatinya kini terbelah menjadi dua bagian. Dan terpisah antara menerima keberadaan Belhart dan belum menerimanya. Monna hanya bisa bereaksi secara wajar.

"Kau tampak terlihat tidak terlalu... senang, Catty?" Perasaan seorang ibu biasanya selalu kuat. Ny. Shcoutz memperhatikan Cattarina dengan saksama.

Cattarina buru-buru melempaskan senyuman.

"Tentu saja aku senang, Ibu! Belhart pulang mengapa aku tidak senang? Aku amat senang, Ayah, Ibu! Ini berita yang menggembirakan! Aku harus bersiap-siap? Tentu saja! Aku akan melakukannya dari sekarang! Kalau begitu aku kembali ke kamarku dulu untuk memilih-milih pakaian dan aksesoris yang cocok untuk aku kenakan saat bertemu dengan Belhart nantinya. Boleh 'kan, Ayah, Ibu?" ujar Cattarina dengan bersemangat dan memohon.

Kedua orangtuanya tertawa.

"Haha… tentu saja, putriku. Kau boleh bersiap-siap. Senang jika melihatmu bersemangat seperti ini," balas ayah yang langsung membuat Monna mencium pipi kedua orangtuanya. Dan melesat pergi sebelum ada yang berubah pikiran atau mencegahnya.

***

Monna kembali ke kamarnya untuk merenung.

Sebetulnya, berita kepulangan Belhart ke negaranya hanya bisa membuat Monna merasa tidak nyaman dan was-was. Berita besar itu, hanya semakin menyadarkan Monna pada kenyataan bahwa ia adalah calon mempelai dari seorang pahlawan kerajaan yang sebentar lagi akan naik tahta.

Belhart yang berhasil mengibarkan bendera kemenangan ke seluruh penjuru negeri, pada akhirnya akan menyandang status sebagai raja bagi seluruh rakyat di negeri Gelardy. Ia akan diangkat sebagai kaisar dan juga penguasa tidak lama setelah ia kembali dan menikah.

Dan karena Cattarina yang adalah satu-satunya calon permaisuri yang akan menikah dengannya, mau tidak mau harus menghadapi kenyataan bahwa ia akan menikah dengan pria yang tidak dikenalnya sama sekali.

Ah, bukan. Ia kenal Belhart melalui ingatannya Cattarina. Tapi ia kenal Belhart hanya sebatas ingatannya saja.

Demi hal apapun, Monna tidak mengenal pria itu dengan baik!!

Jangankan menikah, beramah-tamah dan berpeluk kasih dengan pria itu saja sudah membuat seluruh tubuh Monna merinding jika ia harus membayangkannya.

Persetan dengan segala ketampanan yang diceritakan dalam novel soal wajah rupawan putra mahkota yang berhati baja namun mengandung emas di dalamnya.

Ini adalah hidup Monna dalam wujud Cattarina. Dan hidup Cattarina yang telah berubah menjadi Monna secara harafiah.

Ia sungguh tidak ingin menikah dengan pria yang tidak dicintainya!

Oke, pria itu mungkin dicintai oleh Cattarina yang dulu. Tapi Cattarina yang sekarang tidak merasakan apapun perasaan yang berarti terhadapnya! Dan itu masih berlaku hingga sekarang.

Monna bahkan sampai detik ini masih bingung, kenapa Cattarina masih saja bisa mencintai Belhart yang memperlakukannya dengan dingin dan kasar.

Berdasarkan jalan cerita yang ada di novel, sekalipun Cattarina berhasil menikah dengan Belhart, Belhart sekalipun tidak pernah membalas perasaan Cattarina sampai akhir. Pria itu memperlakukan Cattarina dengan sangat dingin dan acuh, bahkan terkadang bisa saja kasar sekalipun mereka sudah menikah.

Di depan oranglain, Belhart mungkin bisa bersikap ramah padanya. Tapi di belakang itu, saat mereka tidak menjadi sorotan publik, Cattarina hanya menjadi pajangan Belhart semata.

***