Henry mencium Mita dengan ganas. Menjulurkan lidahnya, menjelajahi ruang mulut Mita. Sesekali menyesap bibirnya lembut. Tangan kanannya meremas Payudara Mita, membuat gerakan menguleni seperti adonan kue. Mencubit puting yang telah tegak dengan keras. Tangan kirinya juga tidak berhenti memainkan Vaginanya. Memutari dinding Vaginanya, menambah jari dan melakukan gerakan menggunting. Sesekali dengan sengaja membuat gerakan mengaduk. Menambahkan jari ketiga Henry membuat gerakan mendorong.
"Aahhhh.... dalam. lebih dalam...."
"Hisap putingku...hi..hisap lebih...lebih kuat."
"AAAHHHH..apa itu."
Henry tersenyum licik. Jari-jarinya kembali memukul titik sensitive Mita.
"AHHHH....TI..TIDAKK. TERLALU KERAS!.AAHHH JA...JANGAN. JANGAN BAGIAN ITU."
Mulut Henry mendekati telinga Mita. Menggodanya dengan lidahnya yang penuh liur.
"Ja..Jangan lagiiihhh. Huik!aahhh...berhentiiihhh memasukannya. Aaaahhh"
Berbisik "Keluarkan." segera Henry menarik ujung telinga Mita dengan gigitan kecil.
"A..aku akan keluar. AKU AKAN KELUAR...AAAHHHHHHHHH!!!"
Tidak menunggu Mita menyesuaikan perasaanya. Henry segera beralih menjilati kemaluan Mita. Lidahnya dengan lihai memainkan klistorisnya. Hidungnya sudah penuh dengan aroma saudara perempuanya. Membuat Henry semakin kuat menghisap dan menjelajah kristorisnya. Menghisap nya secara terus menerus. Memikirkan cara lain Henry menjepit benda mungil itu dan menariknya keras.
"Jangan jilat aahhh...JANGAN! JANGAN JEPIT!!!!JA...JANGAN AAHHHHHHH."
Mita kembali mendapatkan orgasmenya. Tapi Henry masih melanjutkan permainannya. Menjilati tempat cairan cinta itu keluar.Tidak puas, dengan kencang Henry menyedot jus Cinta milik Mita dengan kuat.
"AAAHHHHH DATAANGGG!!!!!"
Melihat wajah kepayahan Mita. Membuat sesuatu didalam diri Henry bangga. Tanpa memberi aba-aba lagi, Henry mengambil penisnya dan memasukkannya langsung ke lubang Mita. Dengan kasar langsung menembus prostatnya. Rasa sakit dan nikmat yang tajam membuat Mita kembali orgasme.
Merasakan Pergerakan Henry yang tajam dan kasar. Membuat Mita kewalahan. Di pikiran nya hanya ada kenikmatan. Matanya menggelijang menunjukkan warna putih. Buah dadanya yang besar memaantul berirama.
"Aaaahhhh....terlalu dalam.Ja...jangan ahhh terlalu dalam."
Mengabaikan teriakan Mita, Henry memutar tubuh Mita. Membuatnya menungging membelakangi Henry. Masih terus bergerak dengan kasar Henry tiba-tiba Memasukkan kalung mutiara yang berlumuran pelumas kedalam anus Mita, memainkannya memutari lubang anus.
Tidak sanggup menanggung kenikmatan. Tubuh Mit jatuh menghantam kasur. Henry masih belum puas. ia ingin melihat batas kakaknya, karena itu dia membuat sulur itu kembali bergerak. Tangan kirinya merusaha menahan tubuh Mita. Memudahkan sulur itu menutupi payudara Mita dan membuat gerakan menghisap. Mengacaukan mulut Mita hingga mencapai batas maksimal. Lalu yang lainnya memasuki anusnya. Bergulir, mengaduk anusnya dengan bola-bola dan kalung mutiara nya.
Gerakan dan tekanan sulur pada anus dan vagina nya terasa sama. Keduanya menumbuk kasar sampai ketitik terjuhnya. Ditambah rasa dari payudara yang diremas serta dihisap kuat, mulutnya yang dimainkn sedemikian rupa. Mita hanya bisa berpikir kosong. Segalanya putih, hanya putih.
Sebuah suara terdengar di telinganya. "Ingat aku sayang! Hanya aku! Hanya aku pemilikmu. Jiwa, tubuh dan hatimu..."
Dengan susah paya Mita menjawab." Hanya kamu...aaahhh se...semuanya milikmu..."
"Siapa pemilikmu?" Henry memukul pantat Mita.
Plakk!
Tubuh Mita tersentak keras. Kenikmatan ini hampir membunuhnya.
"Sayang,siapa pemilikmu?" Tanya Henry lebih keras.
PLAAKK!
"Ahh.Ka...kamu! Aku hanyaaaaa....ahhhh mi...milikmuuuu"
"Siapa aku?"
Mata Mita memandang bingung. Raut wajahnya penuh akan ke frustasian dan tersesat. Pikirannya benar-benar kacau.
"Kamu tidak tahu siapa aku?"
"Ka...aahhhh...Kamu. si...siapa aaahhh?"
Henry melihat tatapan kacau Mita tersenyum puas. Bibirnya mendekati telinga Mita.Berbicara dengan penuh tekanan."Aku Henry. Pemilikmu!"
Kata kata henry bergema dalam pikiran Mita. Henry. Hanya Henry. Pemiliknya adalah Henry!
"Kamu adalah milik Henry. Perintahku adalah mutlak."
Kata kata Henry memenuhi kekosongan dalam pikiran Mita. Mengisi hingga ke bagian terdalam.
"Panggil namaku?" bisik Henry lembut.
"Hen....henn....aaahhhkk." Mita memekik nikmat. Setiap Henry berbicara, dia juga bergerak lebih cepat dan keras. Membuatnya hampir orgasme, tapi berhenti di jarak terpenting.
"Panggil namaku. Dan aku akan membuatmu terbang." ujar Henry dengan nada menggoda.
"Hennn aahhh.Hen..henryyyyhhhhh....."
"Panggil aku dengan benar. Ayo sebut namaku.Akui aku sebagai pemilikmu."
"Henryyy....hen..henry....ahhkkk. "
"HEN...HENRYYYY.....MILIK HENRYY!!!!!"
Bruk.Setelah berteriak tubuh Mita tidak sadarkan diri.
Henry yang juga orgasme. Menembakan cairannya tujuhkali berturut-turut. Membuat tubuh Mita kembali orgasme dua kali saat pingsan.
Tersenyum bahagia Henry melihat waktu pada sistem. Sepuluh menit tersisa. Berarti sudah hampir empat jam dalam kenyataan. Pantas saja kakaknya sampai runtuh. Mereka sudah bermain lebih dari tiga hari.
*****
Mita terbangun dengan perasaan frustasi. Seluruh tubuhnya berdenyut meminta disentuh. Tangan kanannya reflek meremas payudaranya sendiri. Memutarnya, menekannya berusaha menaikkan hasratnya sendiri.
Jari-jari Mita juga bermain pada area kewanitaannya. Menelusuri vaginanya yang sudah basah kuyup. Berusaha mencari titik sensitive nya sendiri.
"Mana ahhh. Ku kurang."
Mita berusaha menyesuaikan gerakan tangan dan jarinya. Merangsang tubuhnya yang sudah gemetar kepanasan. Merasa kurang hanya dengan satu jari, dia memasukkannya lebih banyak.
"Umm.... aahhh."
"Lagi. Ahhh Henry.... lebih dalam. Henryyyy...aahhh"
Mita melebarkan kakinya, memudahkan jari-jarinya mengocok vaginanya sendiri. Membuat sepre penuh akan cairan miliknya. Meski begitu Mita masih merasakan kekosongan dan lagi vaginanya masih kelaparan.
Mengingat ingat setiap gambaran dimimpinya, Mita berusaha menuntaskan nafsunya seminimal mungkin.
" Henryy ahhh. Tumbuk rahim kakaakk. Hancurkan kakak. Ahhh Hanry. Hanry hamili kakakkk."
"Ahhh disana. Baik aah terasa baikkk... Datang! A..aku datang AAAAHHHKKKK."
TBC.