Henry berjalan menuju sekolah dengan suka cita. Walaupun begitu, wajahnya menunjukkan raut acuh seperti biasanya.
"Sistem, berapa poin yang ku dapat?"
'poin awal 100
poin quest 100
poin bonus 200
total poin 400'
Aku mengangguk mengerti, 400 poin? mungkin permulaan yang bagus. "Lalu tolong buka toko sistem."
*Toko
Barang :
Pil Mimpi (memastikan seseorang memiliki mimpi) 5
Pil halusinasi (membuat seseorang memiliki mimpi tanpa tidur) 5
Bubuk jejak mimpi ( memastikan seseorang memiliki jejak fisik dari mimpi) 10
Ketrampilan :
Membaca pikiran 200
Pengatur waktu 500
Mimpi berulang 150
Melihat semua itu membuatku menggelengkan kepala kecewa. Saat ini dia memerlukan hal yang dapat digunakan untuk melacak kekurangan atau kelebihan seseorang. Tapi tidak ada satupun yang sasuai.
"Sistem, apakah hanya ini?"
'Semua barang dalam kondisi terkunci dan tertutup.Tolong tingkatkan sistem ke tingkat menengah untuk melihat barang.'
"Berapa poin yang harus digunakan?"
'100 poin.'
"Ok, tingkatkan sistem."
'Sistem ditingkatkan
10%
25%
80%
99%
100%....
selamat tuan rumah. Sistem berhasil ditingkatkan.'
Sedikit mengerutkan kening, saat aku mendengar nada suara kekanakan di kepalaku.
"Sistem apakah itu kamu? Kenapa suaramu berubah?"
'Karena peningkatan sistem, membuat sistem dapat meniru intonasi dari kecerdasan buatan ne.'
"Begitukah?" Aku sedikit tersenyum mendengarnya.
'Benar, sistem saat ini dapat membantu tuan rumah dalam segala hal. Jadi mohon gunakan sistem sebaik mungkin'
Aku menganggukkan kepala pelan. Lalu sebuah pemikiran terlintas di otakku. Apakah aku tidak perlu membeli alat dari toko?
"Baiklah, lalu aku ingin kamu membantuku menemukan target untukku."
'Permintaan tidak dapat dipenuhi. Ditail permintaan kurang.'
"Apa maksudnya 'detail permintaan kurang?"
'Permintaan tuan rumah harus lebih spesifik.'
"Oh oke. Lalu dapatkah kamu membantu saya menemukan informasi target?"
'Permintaan dapat diterima, harap konfirmasi target terlebih dahulu.'
"Baiklah. Kalau begitu cari informasi perempuan di bus ini yang satu tujuan dengan ku dan Bisakah kau memanggilku kakak. Aku akan memberimu nama jika kamu melakukannya."
'kakak.'
"yosh, itu lebih baik dan aku akan memanggilmu Hana. Jadi Hana apa informasi nya?"
'Total ada tiga perempuan. Dua siswa dan satu guru. Statistik siswa agak rendah 49 dan 45, sedangkan guru 80.'
Tanpa ragu aku membaca infonmasi guru.
Lydia Alexandra (guru Biologi)
Mempunyai sifat pemalu dan penakut.
Menjalani kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dengan status anak bungsu, empat bersaudara. Namun dirinya dipenuhi dengan kecerobohan ekstrim serta pikiran yang naif. Tidak pernah dekat dengan lelaki selama 24 tahun dikarenakan kematian ayah dan kakak keduanya. Kakak pertamanya seorang pemilik dua perusahaan dan kakak ketiganya artis Nasional selalu menjadikannya sebagi bayi patuh. Hal itu membuatnya iri akan hidup pekerja keras dan mandiri. Keinginan akan tekanan disalurkan pada tulisannya dengan nama samaran.
Melihat informasinya membuatku tertarik. Lalu aku menyuruh Hana untuk mengirim isi novel karangan Lydia. Hana menyetujuinya tanpa mengurangi poin sedikitpun. Dan lagi-lagi senyumku terukir setelah aku mengetahui isi novel Lydia.
"Hana apakah Lydia sedang tidur? Lalu pindai apakah ada barang asing ditubuhnya?"
'Lydia sedang terjaga kakak. Tapi benar didalam tubuhnya ada benda asing.'
Aku sudah mengetahui hal itu, tapi aku harus melakukan sesuatu dulu. Bagaimana caranya aku mengotak ngatik barang-barangnya tanpa ketahuan.
'Apakah kakak ingin melakukan sesuatu kepadanya?'
" Itu benar Hana tapi hanya ada ketrampilan pengatur waktu yang agak sesuai. Tapi itupun tidak cukup, aku ingin memanipulasinya... seperti hipnosis. Lalu bagaimana caranya membuat diriku tidak terlihat dan menyentuhnya."
'Kakak, ada empat ketrampilan yang cocok untuk keadaan itu.
Hipnosis 1000
Manipulasi Hantu 150
Psikometri 700
pemisah jiwa 1500'
Aku menggeleng kepala lemas. "Hana aku hanya mampu membeli manipulasi hantu dan yang lainnya tidak. Poinku tidak cukup."
'kakak, kakak tenang saja. Sebenarnya kemampuan hipnosis bisa dibeli dengan 100 poin. Tapi keahlian kakak hanya mencakup
10 % saja dari kemampuan asli.'
"Bukankah itu bahaya?"
'Sebenarnya tidak, karena kemampuan ini dapat mempengaruhi dewa pada tingkatan max. Dan ukuran itu sudah cukup untuk mahluk fana.'
"Lalu apa itu manipulasi hantu?"
'itu bisa membuat tubuh kakak tidak terlihat.'
"Ok, beli hipnosis dan manipulasi hantu."
'Informasi terkirim. Selamat kakak....'
"terimakasih Hana."
'hahaha...'
Aku langsung mengaktifkan ketrampilan manipulasi hantu. Perlahan mendekati Lydia untuk mengganti benda ditangan kanannya dengan pin milikku. Tentu saja pin itu untuk melakukan hipnosis. Melihat matanya fokus pada pola pin, aku mendekatkan mulutku ditelinganya.
"Tatap itu, dan lihat dirimu didalamnya!Mimpi terindahmu."
"Lihat lebih dalam, lihat dirimu didalamnya!"
"Lydia."Dapat ku lihat alisnya berkerut dengan mata tak fokus.
"Dapatkah kau mendengarku?"
Lydia mengangguk pelan.
"Ingat suaraku dan jadikan aku fokusmu. Pola itu adalah kunci kebahagiaanmu. Hanya dengan pola itu dan Kunci terbuka yang membuatmu memiliki kebahagiaan itu."
"Lihatlah Lydia! Lihatlah dirimu didalam pola itu. Lihatlah raut bahagiamu! Ingatlah bayangan itu didalam pikiranmu. Tanamkan itu dalam hatimu! Lalu ukirlah dijiwamu! Jika sudah kedipkan mata dua kali."
Beberapa saat kemudian Lydia menedipkan matanya.
"Ingatlah kebahagiaanmu Lydia, lalu pejamkan matamu. Putar gambaran kebahagiaanmu hingga dirimu mabuk. Tanam didalam alam bawa sadarmu. Dibagian paling dalam! Terdalam dihati dan jiwamu. Jika sudah tidurlah! Dan kamu akan mengalami mimpi yang paling kamu inginkan. Seperti didalam novel karangan mu. Ingatlah gambaran lelaki itu dan jadikan dia tujuanmu. Dialah kunci kebahagiaanmu."
"Anggukkan kepala jika kau mengerti."
Lydia mengangguk pelan.
"Lalu bangun lah saat aku berkata bebaskan.Dan...."
Aku menekan tombol di genggaman tanganku ke arah max. Melihat tubuhnya menggelinjang pelan dengan wajah memerah.
"...perasaan ini~. Keduanya akan mempertemukan mu dengan tujuanmu."