Chapter 64 - Tatapan

Cuaca terlalu deras tak mungkin untuk dipaksakan, Langit memilih bersandar pada bangunan pos tua, sementara Bumi terus memegangi kedua tangannya karena kedinginan.

Bukan hanya Bumi saja yang kedinginan karena Langit juga sama basah kuyup nya dengan Bumi, awan terlihat semakin gelap juga hari semakin petang sementara belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti.

Langit maju selangkah menadahkan tangannya meraih tetesan hujan, "ini masih sangat deras", ujar Langit dengan dingin.

Bibir Bumi bergetar kaku ia terus melawan rasa dingin, tiba-tiba ia tersadar dan merogoh kocek celananya dalam, ia meraih ponsel dengan keadaan sudah basah kuyup, "ah tidak ponsel ku!" Ucap Bumi dengan getir, Bumi terus berusaha mengguncang-guncang handphonenya juga berusaha meniup bagian bawah belakang atas semua ia coba lakukan.

Tapi sepertinya layar ponsel itu terlalu basah, bahkan air turun bertetesan dari dalam baterai handphone. "Sial" gerutu Bumi yang kesal.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS