Bumi memasuki pintu dengan perasaan kecewa bercampur dengan sedikit tak percaya,
Wajah itu kini tertunduk hanya menatap ubin yang telah berlalu ia injak, sementara kedua tangannya hanya bisa disimpan di saku jaket, melepas alas kaki itu dan menggantinya dengan alas kaki yang lebih tipis menuju kamar,
Menoleh lirik kesibukan Mars juga Pluto di atas meja, "mengapa wajah itu selalu cemberut akhir-akhir ini?" tanya Mars,
Bukannya seharusnya wanita itu tersenyum bahagia di mana ia menghilang dalam waktu sekejap dan mendapati berada di sebelah Langit,
Itu ekspektasi dari seorang Mars yang sempat mencuri lirik keberangkatan sang kakak dengan Langit,
Ternyata ia sudah bersekongkol dengan Langit untuk menyetujui akan hal itu.
Tapi mungkin ekspektasinya salah wajah ka Bumi makin cemberut saja,
"Mungkin kali ini boleh saja salah, tapi untuk lain waktu, kak langit tak mungkin tak mampu membuat seorang kabumi klepek-klepek!"