"Arman benar-benar sudah kelewatan, Ma. Masa Aliya diusir dari rumah." ucap Satya pada Indira.
"Papa tahu dari mana?" tanya Indira santai. Dia masih fokus mengupas kulit pisang. Sepertinya cerita Satya tidak menarik untuknya.
"Tadi aku ketemu sama Arman. Dia cerita semuanya. Bahkan Aliya sekarang ada dimana, dia tidak mau tahu."
"Oh begitu ya? Aliya kan sudah dewasa. Masa tidak bisa mengurus hidupnya sendiri. Biar saja dia mandiri, Pa." ucap Indira.
"Kasihan Aliya, Ma. Bagaimana dengan Alby? Dia kan cucu kita."
Indira menoleh ke arah suaminya. "Papa, cucu darimana? itu anak bukan anaknya Bima. Jadi Alby bukan cucu kita."
"Kamu jangan seperti itu lah Ma. Alby kan tidak berdosa. Bima juga pasti masih menganggap Alby sebagai anaknya. Apa salahnya kita menganggapnya cucu."