"Bugh!!" satu pukulan mendarat di wajah Bima hingga membuat Bima tersungkur. Terluka jelas. Tapi Bima tidak begitu saja menyerah. Dia kembali berdiri sambil menahan sakit.
"Mau jadi pahlawan kesiangan?" Andra tersenyum miring melihat Bima kesakitan.
"Brengsek!! lepaskan Zivana!!" Bentak Bima. Dia sudah mampu berdiri. Menatap sekelilingnya dengan pandangan awas. Tetap waspada kalau ada orang yang tiba-tiba memukulnya dari belakang. Satu lawan empat sudah pasti Bima kuwalahan.
"Bima tolongin aku!!" teriak Zivana.
"Bawa wanita itu ke dalam!!" titah Andra pada satpam yang memegangi Zivana.
"Jangan!! Aku tidak mau. Lepaskan aku. Aku mohon Andra. Jangan sepert ini. Datanglah pada orangtuaku dengan cara baik-baik."
"Kalau aku datang ke rumahmu, sudah pasti kamu menolakku. Jadi biar kamu di sini saja. Cepat bawa dia!!"
Brakk!!! entah dapat ide dari mana, Bima mengambil batu dan melempar mobil mewah Andra dengan batu.