Setelah selesai makan di warteg, Bima memacu kendaraannya menuju ke kampus. Sampai di kampus pun Bima tak segan untuk menggandeng Aliya dengan mesra. Tidak peduli dengan tatapan iri dari pada mahasiswa yang melihat mereka.
"Bima, lepasin. Aku malu dilihat banyak orang." ucap Aliya.
"Ngapain malu sih. Kita kan sudah suami istri, jadi wajar donk gandengan begini." ucap Bima sambil tersenyum dan masih menggandeng mesra Aliya.
"Tapi ini di kampus. Banyak orang yang nyinyirin aku, Bim."
"Sabar aja. Mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dengerin aja Aliya. Ga usah dimasukin ke hati. Kamu kuliah di lantai dua kan?"
"Iya, Bim. Kamu mau antar aku sampai di atas?"
"Iya lah. Demi istriku tercinta. Apa sih yang enggak. Nanti aku jemput ya."
"Memangnya kamu ga ada kuliah lagi hari ini?"
"Ada sih."