Nyawa Aliya serasa berada di ujung tanduk saat pembukaan sudah semakin bertambah mendekati lengkap. Rasa ingin mengejan sudah tidak tertahankan lagi.
"Dok, saya sudah tidak kuat lagi Dok." Aliya kemudian mengejan padahal belum lengkap.
"Aduh ibu jangan dulu."
"Udah ga kuat Dok." Aliya mencengkram lengan Devano sambil mengejan. Devano tak tega melihat Aliya seperti itu. Dia sampai menitikkan airmata.
'Ya Allah begitu sakitnya melahirkan. Dan begitu teganya aku melukai perasaan bunda dengan sering berzina dengan beberapa wanita. Kalau dari dulu aku tahu seperti ini orang yang melahirkan, mungkin aku tidak akan tega menyakiti wanita.' Devano mengusap airmatanya. Matanya basah karena airmata yang begitu saja lolos dari matanya.
"Sabar ya Aliya. Kamu harus kuat. Aku ada di sini buat kamu. Aku janji ga akan nyakitin kamu lagi. Kuat ya Al. Demi aku dan anak-anak kita."