Zivanna mendengarkan cerita Andra dengan saksama. Ia tidak menyangka bahwa kejadiannya seperti ini. Memang waktu itu Ayahnya pernah meminta waktu untuk bicara dengan Andra berdua saja di ruang kerjanya. tapi Zivana tidak tahu jika ini yang menjadi sebab ayahnya ingin bicara pada Andra saat itu.
Mendengar ayahnya melarang memperpanjang masalah itu karena menyangkut keselamatan bersama, Zivana tidak tahu kenapa pada akhirnya ayahnya yang justru menjadi korban.
Akankah ini berakhir sampai di sini?
Atau akan ada korban lagi yang diincar oleh orang itu?
"Jadi kemungkinan besar orang itu yang mencelakai Ayah? apa dia tidak terima karena Ayah sudah menceritakan itu sama kamu?"
"Ya orang itu tidak akan pernah tahu kalau tidak ada seseorang yang lebih dulu memulainya memberitahu. Dan itu adalah-- A--ku." Andra terbata-bata mengatakannya.
"Mas Andra? bisa bisanya kamu berbuat seperti itu sama ayahku??" airmata Zivana berlinang saat Andra mengatakan kenyataan yang sebenarnya.