Arini dan Devano saling diam. Berada di mobil yang sama tapi tak ada perbincangan di antara mereka. Bukan karena saling marahan, justru karena mereka kini merasa lega karena masalah dengan Bella sudah dianggap selesai. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Apa yang harus dilakukan ke depannya.
"Alhamdulillah sudah sampai rumah. Ayo Van turun. Jangan ngelamun aja," ujar Arini. Senyumnya mengembang saat mobil sudah sampai di pelataran rumahnya.
"Enggak ngalamun kok Bunda." Devano membuka pintu mobil lalu mengikuti Arini yang sudah lebih dulu ke luar.
"Kamu istirahat saja dulu. Jangan lupa kamu bilang sama Aliya tentang yang sebenarnya."
"Kalau aku yang bicara pasti Aliya tidak akan percaya Bund." Devano mensejajari langkah Arini. "Ya sudah nanti saja Bunda yang bicara. kamu istirahat saja dulu. Tapi kalau Aliya bertanya kamu jawab saja."
"Ya Bun, nanti aku akan bicara kalau dia tanya. Biar dia juga percaya. Kalau aku itu tidak mengada-ada."