Bima sudah kembali ke Surabaya setelah lamarannya ditolak oleh Zivana. Dia ingin memperjuangkan. Tapi kalau Zivana sendiri tidak mau diperjuangkan, apa dia akan memaksa? jawabannya tentu tidak. Bima tak akan melakukan itu.
Kadang dia menyesal karena harusnya dia melamar Zivana saat pertemuan terakhir di pernikahan Aliya dan Devano. Jalan harusnya sudah terbuka lebar, tapi sayang tidak bisa dia manfaatkan dengan baik pada titik sekarang hanya tinggal penyesalan yang bisa dirasakan oleh 5. karena Zivanna sudah memutuskan untuk memilih laki-laki lain.
"Selamat siang Pak Bima, siang ini ada meeting dengan klien dari beberapa gerai supermarket di Surabaya." ucap sekretaris Bima yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.
"Rud, ngagetin aja" celetuk sekretaris Bima.
"Maaf Pak, dari tadi saya sudah mengetuk pintu, tapi bapak tidak juga membukakannya. karena ini kepentingan yang mendesak, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan bapak." jawab Rudi sekretarisnya Bima.