Mamoru melihat dengan tenang Junichi bangkit berdiri dan melemparkan pisau yang penuh darah itu ke dekat tubuh kaku Kei yang tidak bernyawa lagi.
Pria necis itu merapikan jasnya dan menggulingkan tubuh mengenaskan itu ke hadapan anak buahnya dengan ujung sepatunya. "Urus mayatnya dan bersihkan ruangan ini." Dia menarik kelepak jasnya dan melangkah ringan mendekati jejeran pria yang terpaku di depannya.
"Ryo, atur beberapa orang untuk mengurus mayat dan juga ruanganku."
Ryo mengangguk cepat. "Baik Junichi-sama."
Lalu Junichi melihat Mamou yang masih menatap mayat rekannya. "Kau ikut aku, Mamoru. Kita membahas tentang keluarga Fujita." Setelah berkata demikian Junichi berjalan lebih dulu.
Mamoru memutar tubuhnya untuk mengikuti Junichi ketika suara Ryo Aoki membuatnya menoleh.
"Bukankah seorang pengkhianat pantasnya mati seperti itu."
Mamoru mengerutkan dahinya. Ryo tersenyum dengan manis. "Benarkan, Senpai?"
~~~Oo~~~
