Marco melangkah menghampiri istrinya yang sedang meringkuk di sofa wajahnya masih merah.
"jangan mendekat" ancam Chloe
Marco mengabaikannya "maksudmu aku selingkuh ?"
"siapa lagi ?" sergah Chloe
"jelaskan !" Marco berdiri di samping sofa penuh dengan aura mengintimidasi
"masih berani pura-pura, bagaimana kamu menjelaskan ini ?" Chloe menyodorkan ponselnya, menunjukkan foto Marco keluar dari hotel dengan Zareena "jadi itu kerjaan yang kamu bilang mau di selesaikan di hari minggu ? kencan dengan selingkuhanmu di hotel ? huh...orang bodoh juga tau apa yang kalian lakukan" cibir Chloe "kalian pria sama saja....serigala....kalo di sodori daging yang mulus sedikit tidak mungkin melewatkannya.....cih.....mau bersumpah setia sampai ribuan kali juga percuma" tambah Chloe penuh sarkasme
Marco menatap foto di ponsel istrinya, matanya menyipit dan senyum tersungging di bibirnya "jadi kamu cemburu ?" Marco meletakkan ponsel istrinya di meja samping sofa dan menarik istrinya ke dalam pelukannya
"lepaskan, aku tidak suka di peluk pria menjijikkan sepertimu" Chloe mendorong dada suaminya
"jadi kamu lebih suka di peluk oleh mantan tunangan brengsekmu ?" Marco tidak melepaskan pelukannya, dia menunduk menatap mata istrinya, ada kilatan kecemburuan di sana
"kalian para lelaki semua brengsek, aku tidak butuh pelukan kalian" sorot mata Chloe penuh hinaan
"kalau begitu kamu lebih suka di cium pria brengsek ?" tanya Marco sambil menurunkan kepalanya dan mencium bibir istrinya.
Chloe memberontak mencoba memalingkan kepalanya tapi Marco menahan kepalanya, dengan kasar Marco menekan, melumat bibir istrinya, dan dengan keras kepala Chloe mengunci bibirnya. Marco menggigit bibir istrinya membuatnya mengerang kesakitan dan membuka bibirnya, Marco menggunakan kesempatan itu memasukkan lidahnya ke bibir istrinya, namun Chloe tidak mau menyerah, dia mengigit lidah suaminya. Marco menarik lidahnya dan mengerang kesakitan, dia menatap istri mungilnya dengan tatapan dingin.
"Chloe kamu berani menggigitku ?" geram Marco
"kamu yang memulai.....aku bukan hanya berani menggigitmu, aku bahkan berani mengebirimu dengan tanganku sendiri" balas Chloe dengan amarah di ubun-ubun
"aku menantikannya" seringai jahat menghiasi wajah tampan Marco.
Dengan mudah dia menggendong istrinya, melemparkannya ke kasur dan menindihnya, menciumnya dengan paksa, tangannya menjelajahi seluruh tubuh istrinya.
Chloe berusaha memprotes di sela-sela ciuman kasar suaminya, dia mencoba menggigit lagi lidah suaminya, namun sebelum dia berhasil Marco sudah melepaskan ciuman. Tanpa berpindah dari atas tubuhnya Marco mulai merobek baju istrinya, badan Chloe gemetar ketakutan, ini pertama kalinya dia melihat kemarahan suaminya, tapi kenapa dia marah ? seharusnya dia Chloe yang marah karna telah di selingkuhi. Dengan keras kepala Chloe menutup dadanya dengan kedua tangannya, tapi Marco menariknya dan menahannya di atas kepalanya.
"Marco kamu menyakitiku" keluh Chloe sambil menggertakkan gigi menahan tangisnya
"kamu membuatku marah" bela Marco
"kamu yang selingkuh, kenapa kamu yang marah" protes Chloe
"oya ? lalu bagaimana kamu menjelaskan ini" Marco mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto yang dia terima dari Hannah.
Chloe melihat foto itu dan matanya melotot "omong kosong apa itu...itu tidak seperti yang kamu pikirkan" Chloe mencoba menjelaskan
"apa yang aku pikirkan ?" Marco menurunkan kepalanya mencoba memagut bibir istrinya tapi Chloe menghindarinya.
"Marco pindah, kita bicarakan kesalah pahaman ini baik-baik" suara Chloe sedikit lebih lembut
"jadi sekarang kamu bilang itu salah paham ?" Marco mengangkat sebelah alisnya dengan sorot mata berbahaya "seorang pakar mengatakan perselisihan rumah tangga bisa di selesaikan di atas ranjang"
"omong kosong" mata Chloe melotot
"kita akan buktikan apakah itu omong kosong" jawab Marco dengan senyum licik sambil menurunkan kepalanya dan melahap bibir Chloe, kali ini dia melakukannya dengan lembut.
💞💞💞💞💞
Satu jam kemudian Chloe terbaring lemas dalam pelukan suaminya.
"Marco....aku tidak selingkuh, sebenarnya dalam foto itu aku sedang menghindari ciuman Andrew, itu hanya masalah sudut pandang seseorang" Jelas Chloe dengan mata terpejam
"aku tau" jawab Marco sambil memainkan ujung rambut istrinya
Mendengar jawaban suaminya Chloe membuka matanya dan mendongak "apa maksudmu kamu tau ? jadi sejak awal kamu marah itu hanya alasan untuk memperkosaku ?" mata Chloe mulai menyala marah
Marco menunduk dengan sudut bibir terangkat dan mencium kening istrinya "awalnya aku memang marah dan ingin menghukummu, tapi tadi aku baru memikirkan kalau itu mungkin hanya trik orang yang mengambil foto, dan tadi bukan memperkosa tapi menyelesaikan kesalah pahaman" Marco menyeringai
"huh....alasan" Chloe mendengus "siapa yang mengirimkan foto itu padamu ?" tanya Chloe
"Hannah"
"Hannah....???.....tunggu bukankah Hannah teman sekolah Felicia ? pasti foto itu dari dia, karna Andrew melakukan itu saat kita di rumah nenek" Mata Chloe menyala
"jadi kamu mengakui kalau kamu berciuman dengan Andrew ?" tanya Marco tidak senang
"sudah ku katakan kami tidak berciuman, Marco apa kamu benar-benar jatuh cinta padaku makanya kamu jadi setan pencemburu ?" tanya Chloe dengan senyum nakal
Marco menggigit ujung telinga istrinya dan berkata "lalu bagaimana denganmu ? apa kah kamu juga jatuh cinta padaku sampai kamu cemburu saat menerima foto itu ?" Marco bertanya balik
"hah....kebetulan kamu bertanya, jadi apa penjelasanmu tentang foto itu ?" Chloe mengangkat sebelah alisnya ada sebersit kecemburuan di matanya
"itu murni bisnis, wanita itu pemilik pub di hotel itu, dia mau bekerja sama dengan perusahaanku, aku bertemu dengannya bersama Artawan, lagi pula dia tau aku sudah menikah" jelas Marco panjang lebar
"bukankah itu sebabnya mereka di sebut pelakor karna tau bahwa pria yang dia dekati adalah suami orang lain, awalnya hanya hubungan bisnis lama-lama ada hubungan yang lebih manis dan yah kau tau lah selanjutnya"
"ck...ck.....apa sebenarnya isi otakmu ? dari mana kamu belajar semua itu ?"
"hei...itu yang ada di semua film yang aku tonton"
"makanya hentikan kebiasaanmu nonton film tidak bermutu seperti itu...lalu kenapa kamu minum alkohol ?"
"aku.....tidak.....aku hanya minum soda yang di berikan Stefan"
"bodoh ! jadi kamu mabuk karna cemburu padaku ?" ada kilatan bahagia di mata Marco, dia menunduk dan mengecup lagi kening istrinya "aku tidak akan pernah selingkuh, kamu harus percaya itu"
"huh.....perkataan laki-laki tidak ada yang bisa di percaya, ngomongnya akan setia sampai mati, tapi begitu di sodori yang mulus sedikit langsung lupa janji setianya" cibir Chloe
"aku tidak akan tergoda wanita lain, meski mereka telanjang di depanku juniorku tetap tidak akan bereaksi" kata Marco penuh keyakinan
"huh...omong kosong" cibir Chloe tidak percaya
"juniorku hanya bereaksi padamu bahkan hanya mendengar suaramu saja dia akan berdiri" Chloe menatap suaminya meragukan kata-katanya, tapi Marco manariknya makin dekat Chloe bisa merasakan bagian tubuh suaminya yang menegang dan dia terpana
"brengsek...kamu..." Chloe tidak tau harus berkata apa
"apa.....?.....sekarang kamu percaya ?"
"sudahlah.....aku capek...aku mau tidur dan jangan mengambil keuntungan dariku ketika aku tidur" ancam Chloe
Marco tersenyum dan lagi-lagi mencium kening istrinya "aku juga capek....ayo tidur"
"bagaimana dengan barangmu ?" tanya Chloe meras terganggu
"biarkan saja dia, nanti juga jinak sendiri" jawab Marco santai
"tidak mungkin"
"lalu apa kamu mau membantuku ?" tanya Marco jahil
Wajah Chloe memerah malu "aish...sudah lupakan...aku tidur" katanya sambil menutup mata rapat- rapat. Marco tersenyum bahagia.
💞💞💞💞💞
Saat bangun hari sudah gelap, setelah mandi Chloe melihat ada baju baru yang telah di siapkan suaminya di atas sofa, yah setidaknya dia bertanggung jawab setelah merobek bajunya tadi.
Setelah selesai mengenakan pakaian perutnya terasa lapar, dia turun ke lantai satu, saat menuruni anak tangga dia mencium aroma makanan yang membuatnya ngiler, sampai di dapur ruang makan dia melihat suaminya menggunakan celemek dan berdiri di depan kompor.
"kamu masak apa ?" tanya Chloe sambil melirik ke atas kompor "kamu masak ayam saos lemon ?"
Marco tersenyum melihat wajah antusias istrinya "aku hanya memanasi makanan yang di kirim mama tadi"
"kalian sudah damai ?" tiba-tiba Stefan sudah muncul di ruang makan, pasangan di depannya mengabaikannya "huh...tidak seru...baru juga sehari.....padahal aku berharap bisa berhari-hari kalian perang....biar seru kayak di drakor-drakor itu" seringai Stefan
"sampai kapan kamu sembunyi di rumah kami ?" tanya Marco dengan tatapan dingin seperti biasa.
Chloe menyiapkan piring dan menyajikan makanan di atas meja
"kenapa ? kalian mau mengusirku ? tega sekali kalian, padahal hanya kalian saudaraku yang paling dekat" kata Stefan dengan ekspresi sedih yang di buat-buat
"sebenarnya apa alasanmu kabur kali ini ?" tanya Chloe tidak sabar
"aish....jangan tanya....aku sebal dengan Ny. Kim" Marco dan Chloe menatap Stefan seakan mencela dia membenci mamanya "kenapa melihatku seperti itu ?" protes Stefan "asal kalian tau saja, kali ini Ny. Kim benar-benar keterlaluan dia mencekokiku dengan obat dan mengirim seorang perempuan yang tidak ku kenal kekamarku, ibu macam apa yang menjebak anaknya sendiri hanya demi memaksanya untuk menikah, bagaimana menurut kalian ?" Marco dan Chloe terpana mendengar penjelasan Stefan, mereka tidak menyangka bahwa Ny. Kim akan bertindak seekstrim itu.
Tiba-tiba ponsel Chloe berdering, nama Ny. Kim berkedip di layar, refleks Chloe menatap Stefan dan mereka saling tatap saling paham. Chloe menerima panggilan dan menyalakan mode speaker
"Hallo" sapa Chloe
"Chloe kamu ada di rumah kan ?"
"iya tan en...ada apa ya ?"
"tante di jalan masuk komplek perumahanmu, rumahmu blok berapa ya ?" Chloe menatap Stefan yang mulai panik "hallo Chloe ?"
Stefan menyilangkan tangannya memberi kode agar Chloe tidak memberitahu blok rumah mereka, Chloe masih ragu-ragu.
"blok X5 no 8" jawab Marco santai
Stefan memelototi sepupunya tanda protes tapi yang di pelototi melanjutkan makannya dengan santai.