"Melodi indah nan menyanyat hati itu tersimpan dalam kotak musik yang ia pegang."
.
.
.
Sejak kecil, aku sangat suka melukis. Aku akan melukis apapun yang kulihat. Sawah, taman, kebun, jalanan, langit, bahkan mimpi yang kulihat akan selalu ku lukis.
Di tahun kedua ku di SMA, aku mengikuti sebuah perlombaan melukis. Tidak ada tema khusus dalam perlombaan tersebut, jadi aku melukis sesuatu yang selama ini ingin aku lukis yaitu mimpi yang selalu kulihat.
Di sanalah aku bertemu dengannya, seorang pemuda yang menitikkan air mata ketika melihat lukisanku. Dia membuatku penasaran, banyak hal yang ingin kutanyakan padanya. Kenapa dia menangis ketika melihat lukisanku? Kenapa dia terlihat begitu sedih? Aku ingin mengajaknya berbicara jika suatu hari nanti kami bertemu kembali.
Sepertinya tuhan mengabulkan permohonan ku.
Aku bertemu dengannya dan ternyata dia adalah kakak kelasku di sekolah.
Ariasena Airen Bimantara. Jurusan MIPA kelas XII - MIPA 1. Pewaris sah BR Group dan murid yang sangat populer karena wajahnya yang tampan.
Aku sering mendengar namanya sejak kelas X, namun belum pernah melihat wajahnya karena dia jarang sekali masuk sekolah. Meski begitu, dengar-dengar dia tetap mendapatkan nilai yang bagus.ย Wajah tampan dan juga pintar, benar-benar cheat yang bisa membuat iri siapapun.
Pihak sekolah memberinya perlakuan khusus mengenai absensi karena BR Group adalah donatur terbesar untuk sekolah ini. Selain itu, tidak masuk sekolah pun dia sudah menguasai semua mata pelajaran dengan sempurna. Seperti ensiklopedia berjalan. Benar-benar tidak seperti manusia yang normal.
Orang yang selama ini ku cari ternyata adalah Sena. Seseorang yang menitikkan air mata ketika melihat lukisanku.
...
"Ini lukisanmu?"
"Iya."
"Kamu terinspirasi dari mana?"
"Kalau aku bilang aku melihatnya dalam mimpi, apa kamu akan percaya?"
...
"Aku tahu, kamu ini (****)-ku."
"Apa?"
"Kali ini aku tidak akan melepaskan mu. Aku akan menebus semuanya."
"Kamu ini bicara apa?"
...
"Kak Sena, apa judul lagu ini?"
"Judulnya Selia Archen, ini adalah sebuah lagu yang mengungkapkan perasaan seseorang untuk orang yang ia cintai."
...
Diatas sebuah meja ada sebuah buku dengan cover berwarna maroon dengan garis berwarna emas di pinggirnya. Buku itu terbuka, tulisan yang ada di buku tersebut ditulis dengan tinta berwarna perak yang berkilau di atas kertas buku yang berwarna senada dengan cover nya.
My lady, dulu anda pernah membuatkan semua lagu indah untuk saya. Sebuah lagu yang mencerminkan perasaan anda pada saya. Itu adalah lagi yang begitu indah sekaligus menyakitkan untuk saya. Saya tidak ingin melukai anda, namun saya tidak memiliki pilihan lain. Saya tidak bisa mengkhianati Climarys. Saya sangat mencintai Archen. Namun bagaimana pun juga, saya fidak bisa membuang Clymaris.
Anda adalah orang yang sangat baik. Anda mengulurkan tangan ketika saya membutuhkan bantuan. Namun saya tidak pernah bisa membalas kebaikan anda. Saya hanya bisa menyakiti anda dan membuat anda bersedih.
Maaf karena selalu membohongi anda, My lady. Ada satu hal yang perlu anda ketahui, perasaan saya tidak akan pernah berubah. Di kehidupan selanjutnya pun, saya akan selalu ....
Seseorang pemuda menutup buku itu dengan satu tangan. Setelah itu ia melihat ke jendela, menatap hujan yang turun. Sorot matanya terlihatย begitu sedih, seakan ia baru saja kehilangan seseorang yang sangat berharga untuknya.
Tangannya menekan tombol yang ada di bandul kalungnya, ketika tutupnya terbuka, sebuah melodi terdengar dari kalung tersebut. Sebuah kalung kotak musik yang begitu unik.
"Selia Archen."
TBC