Pagi hari pukul 07.45 dimana saat ini aku sedang berada di perguruan untuk mengecek hasil dari ujian masuk ku. aku bertemu dengan seseorang yang entah kenapa, dia secara tiba-tiba menghampiriku dengan nada emosi dan terlihat tidak senang padaku. Aku sempat berpikir sebentar ,apakah diriku sedang melakukan kesalahan?seperti menganggu seseorang atau tidak sengaja menyenggol orang lain disini? Hmm tapi sayangnya aku merasa tidak menggangu atau menyenggol seseorang disini dari tadi. Aku bahkan mencari nomor ujianku sedari tadi tanpa menganggu orang lain disini.tapi mengapa perempuan ini datang padaku dengan nada emosi dan terlihat tidak senang pada diriku ini?
"Hei…! Apa kamu dengar yang kubicarakan tadi?!aku bilang ,minggir kamu dari sana!kamu itu merusak pandangan tau!"
"Hmm…?siapa…?aku?"
Dengan menunjuk jariku pada diriku sendiri yang mengisyarat bahwa ,apakah aku orang yang dia maksudkan dan bicarakan. sambil bertanya untuk memastikannya
"Memangnya siapa lagi?!kan cuma kamu yang ada didepan dan menganggu pandangan ku!jadi cepat minggir dari sana!
"Oh, kamu bicara padaku toh?kupikir kamu tadi sedang berbicara sendiri dibelakang"
"(keh)berani juga kamu anak kampung berbicara seperti itu padaku. Apa kamu tahu siapa aku ini hah?!"
"Tidak sama sekali"
Karena perempuan ini berbicara padaku dengan nada yang emosi dan arogan. Kujawab setiap pertanyaan itu dengan santai dan cuek.
"(cih)dasar anak kampung. orang seperti kamu itu ,sepertinya tidak tahu sopan santun yah?!terhadap orang yang sedang kamu ajak bicara!apa kamu tidak pernah berlajar sopan santun sewaktu sekolah?!"
"....."
Tanpa berbicara apa pun aku hanya bisa menggelengkan kepala ku ke kiri dan ke kanan atas pertanyaan tersebut.
"Dan kenapa malah saat ini kamu hanya diam saja begitu saat aku berbicara padamu?!apa pikiranmu tidak mengerti apa yang kubicarakan tadi hah?!"
Haa…..ya ampun pagi-pagi begini aku sudah mendapatkan masalah lainnya seperti ini. masalahku dengan rena saja masih belum ada kejelasan apakah bisa diselesaikan atau tidak ,ini malah datang masalah lainnya yang tiba-tiba muncul dihadapanku begitu saja .mungkin daripada aku diam dan mencuekinya begini, sepertinya memang lebih baik aku harus meladeni semua yang dia bicarakan dengan terpaksa.
Karena pada saat ini semua kerumunan yang berada disini mulai memperhatikan kita berdua disini. sebab mungkin mereka penasaran pada keributan yang dibuat oleh kami berdua
"iya-iya baiklah ,kamu ingin aku minggir kan?baiklah silahkan"
"hmm baguslah, akhinya kamu menyadari dengan siapa kamu bicara ini. jadi aku tidak perlu susah-susah memaksa orang lain untuk membuatmu minggir. juga beri ruang pada diriku ini dan segera pergi kamu dari sini"
"sebenarnya aku tidak terlalu peduli sih kamu itu siapa ,tapi daripada urusan ini semakin panjang lebih baik aku mengalah saja"
"(Mmm!!)apa yang barusan kamu katakana tadi?!"
"bukan apa-apa ,mungkin kamu hanya salah dengar saja"
"hmm ,mulutmu itu sepertinya pintar dalam membuat orang lain marah yah?!tapi yah kali ini akan aku abaikan saja kamu walau sudah membuatku marah. Berterima kasihlah pada diriku ini dasar anak kampung"
Haa ampun dah ,benar-benar perempuan ini. mungkin lebih baik aku segera minggir dari sini dan melanjutkan mencari nomor ujian ku ditempat lain ketimbang aku harus terus berurusan dengan dia ini lagi.
Dan lalu pada akhirnya aku harus kembali mencarinya dari 100 lagi karena ganguan yang disebabkan oleh perempuan tadi.walau aku tahu di urutan 100-10 itu tidak ada nomor ujian ku ,tapi aku tetap mencari nomor ku ini sekali lagi. Siapa tahu aku salah melihat nomor miliku yang ternyata berada di urutan 100-10 tadi ,plus ini juga bisa membuatku mengulur waktu sambil menunggu perempuan itu selesai dengan urusannya.
Seratus... delapan puluh tujuh.....enam puluh dua....dan...Aaaa ini benar-benar menyebalkan harus mencari ulang kembali nomor ujian milik ku dari 100 lagi.padahal tadi tinggal melihat 10 besar ke atas saja tapi perempuan tadi malah mengganggu ku. dan juga ngomong-ngomong apakah urusan perempuan tadi sudah selesai yah? mengingat waktu sudah berjalan 5 menit dari saat kita bertemu. dipikir-pikir mungkin perempuan tadi telah selesai dengan urusan nya dan pulang ke rumah. dan bisa jadi ini kesempatan ku untuk kembali ke sana untuk mencari nomor ujian ku di antara 10 besar ke atas.
Lalu tanpa menunggu lama aku pun langsung kembali ke sana dengan cepat.walau suasana disini mulai ramai dikunjungi oleh para calon perserta perguruan ini,aku terus memaksa diri ku untuk melewati mereka semua yang mulai membanjiri lapangan ini.
Setelahnya ,yang mana ku pikir seharusnya perempuan menyebalkan tadi sudah menyelesaikan urusannya disini dan pulang kerumahnya .malah justru kembalikannya, Dia masih tetap Disana berdiri mematung menatap ke papan hasil ujian perguruan ini tanpa bergerak sedari tadi. Dengan terus menatap tajam ke papan bagaikan kau sedang diawasi dari kejauhan yang mungkin itu membuatmu sedikit merasa takut akan hal tersebut.
Juga kalo dilihat-lihat dari tempat aku berdiri yang mana diriku mengambil beberapa langkah dari dia dan tak terlihat olehnya ,merasa bahwa tatapan dan suasana hatinya tampak berbeda dari saat dia berbicara padaku tadi.
Tampak terlihat raut wajahnya lebih menunjukkan wajah yang terlihat kesal daripada saat berbicara padaku.ini seperti ada yang membuat suana hatinya semakin jengkel ketimbang sebelumnya.dan jika kalian dengar dari sini walau samar-samar ,aku seperti mendengar bahwa perempuan ini seperti berbicara sesuatu sendiri di sana.
Terdengar dia berbicara seperti 'bagaimana bisa..' .begitulah kira-kira yang bisa ku dengar dari sini ,aku tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan perempuan itu dan apa yang membuatnya begitu marah disana.tapi yang aku tahu ,lebih baik aku tidak usah berususan dengan dia dulu mengingat apa yang dia bicarakan tadi.
Dengan begitu aku memutuskan untuk kembali lagi mencari nomor ujian ku ke awal lagi ,sambil menunggu suasana di sini tidak ramai dan berdesak-desakan mengingat lapangan ini semakin di padati orang-orang yang juga mencari nomor ujian mereka masing-masing.
Tapi sayangnya ,baru aku melangkahkan satu kakiku untuk melangkah pergi dari sini.eh entah kenapa aku malah terbawa arus suasana orang-orang yang juga mencari nomor ujian mereka di sini secara desak-desakan.aku mulai terbawa arus orang-orang ini dari kiri terus Kanan lalu lurus ke Depan dan kebelakang.itu terus berlangsung sampai dua kali secara beruntun.
"Oi!! kalian semua, menyingkirlah dari ku!! jangan mendorongku ke sana kemari!!aku ini bukan gerobak dorong ngerti!!"
Walau aku berkata begitu pun para kerumunan ini tidak mendengar ku sama sekali dan malahan mereka semakin liar dalam mencari nomor ujian mereka masing-masing.dan sekali lagi aku terseret arus kerumunan ini kembali dan terdorong lurus ke depan.
"O..oii t.t-tunggu jangan mendorongku terus oii!!biarkan aku pergi dari sini!!"
sekuat tenaga aku melawan kerumunan ini ,dengan terus memaksakan diri ku agar bisa melewati orang-orang-orang ini dan pergi dari sini.tapi semakin aku melawan malah justru membuat ku semakin terdorong kembali. Dan...
"Arrgghh....aduh!"
Aku pun terjatuh dengan posisi bokong dan telapak tangan jatuh secara bersamaan. Lalu bukan hanya itu saja,ketika aku terjatuh tadi sepertinya diriku sempat menabrak seseorang sampai jatuh tadi.
Gawat aku harus cepat-cepat bangun dan meminta maaf padanya.
"Hei..apa kamu tidak apa-ap...Aa..sial.."
Whaa..ini benar-benar gawat.saat hendak ingin menolong orang yang ku tabrak tadi secara tidak sengaja.tanpa kusadari orang yang ku tabrak adalah perempuan menyebalkan dan penuh emosi yang kutemui tadi beberapa saat lalu.
Dari sekian banyak orang disini, kenapa sih harus perempuan ini yang tidak sengaja ku tabrak.aku benar-benar tidak ingin meladeninya lagi.
"Hei kamu..!!!apa masalahmu sampai mendorongku jatuh seperti ini!!!apa kamu tahu sedang berususan dengan sia..pa"
"..h-hallo kita bertemu lagi.."
Wajah kami pun akhirnya saling melihat satu sama lain.dia melihat aku terjatuh dan aku juga melihat dia terjatuh.yah sambil tersenyum panik aku mencoba untuk terlihat seperti tidak ingin membuat masalah kepadanya ,ya walau kutahu itu tidak berguna mengingat perempuan ini mulai terlihat kesal dari sebelum dan sebelumnya lagi.
"(Grr)kamu lagi!!apa kamu belum puas untuk membuat ku marah terus hah!!!kamu ini benar-benar menyebalkan sekali yah!! setelah berbicara tidak sopan padaku tadi ,kali ini kamu malah membuat ku terjatuh seperti ini!! sebenarnya apa sih tujuan mu!!!"
"T-tunggu tenanglah dulu.aku tahu bahwa awal-awal tadi adalah salah ku.tapi yang kedua ini bukanlah salah ku dan keinginan ku.aku hanya ingin berniat menjauh dari sini tapi orang-orang ini malah mendorong ku ke sana dan kemari sampai menabrak mu secara tidak sengaja"
"Hah!!!kamu pikir aku percaya dengan apa yang kamu omongin?!!aku tahu bahwa kamu melakukan ini secara sengaja kan?!!"
"Tunggu dulu,kamu ini salah paham.aku ini benar-benar tidak sengaja tahu"
"Cukup sudah omong kosong mu itu!!anak kampung seperti mu seharusnya tidak usah terlalu di belas kasihi!!aku akan menyeret mu pergi dari sini karena menggangu ketertiban perguruan ini!!"
"(Hah)sudah kubilang kamu ini salah paham!aku ini tidak sengaja tahu.dan juga kenapa kamu harus mengusir ku dari sini?aku juga calon peserta dari perguruan ini tahu"
"Hah!kamu calon peserta perguruan ini juga?jangan bercanda deh jika kamu lagi bermimpi lebih baik cepat bangun sana dari tidur mu.juga tidak mungkin anak kampung seperti mu bisa masuk perguruan tinggi ini!apa kamu tahu bahwa perguruan ini itu sangat terkenal dengan orang-orang yang pintar dan elite nya.lebih baik kamu sadar diri saja."
"Kamu itu sebenarnya kenapa sih?!! sampai marah begitu padaku?!!jika kamu marah karena terjatuh tadi ,baik aku akan minta maaf pada mu dan segera pergi dari sini.dan jika kamu berpikir aku berbohong soal calon peserta perguruan ini,kamu bisa lihat sendiri nih nomor ujian dan surat peserta ujian ku disini"
Karena kesal dengan omongan perempuan ini akhirnya aku ikut tersulut emosi dan sambil menunjukkan nomor berserta surat ku.dan ngomong-ngomong walau aku tersulut emosi karena perempuan ini,marah ku ini masih dibawah batasan.jadi jika didengar oleh orang-orang mungkin seperti aku berbicara dengan nada sedikit kesal saja tidak terlihat seperti aku membentak-membentaknya.
"Mana sini coba ku lihat!"
"Nih kalo kamu gak percaya"
Lalu walau sambil emosi , perempuan ini segera mengecek data diri yang tertulis disana dengan seksama.
"Bagaimana apa kamu percaya sekarang?"
"Ini bukankah?!!"
"Ada apa?"
"Jadi kamu Indra Pratama itu!"
"Indra Pratama?ya itu memang nama ku sih"
"(Hmm!!) jadi kamu orangnya?!"
"Iya memang kenapa?"
"Ini pasti sebuah kesalahan!dari kake...k maksud ku ketua pimpinan perguruan ini.aku yakin bahwa anak kampungan seperti mu itu tidak mungkin bisa mendapatkan nilai tertinggi disini.kamu pasti berbuat curang bukan?!!"
"Curang apanya?aku bahkan tidak mengerti apa maksud yang kamu omongin itu"
"Sudah tidak usah berbicara lagi!lebih baik kamu ikut aku sekarang juga"
"O-oi tunggu dulu memangnya kita mau kemana?!dan juga jangan menarik-narik kerah baju ku seperti itu! aku bisa berjalan sendiri"
"Sudah diam! tidak usah berbicara lagi pokoknya kamu harus ikut dengan ku sekarang juga!!"
"Kan sudah kubilang memang kita mau kemana?!dan juga sebenarnya apa sih masalah kamu Dengan ku?kenapa kamu emosian begitu dan memaksaku untuk ikut dengan mu?!"
"Masalah ku? masalah ku tentu saja itu kamu tahu!!dari saat kamu menggangu pandangan ku saat pertama kali bertemu lalu secara sengaja menabrak ku tadi!dan terakhir yang paling membuat ku kesal adalah anak kampung seperti mu kenapa bisa berada di peringkat pertama disini"
"Kamu masih membahas itu lagi?!kan sudah kubilang bahwa aku tidak sengaja menabrak mu tadi"
"Sudah cukup!aku tidak mau mendengar alasan mu lagi.lebih baik kamu cepat ikut aku saja"
"Oii, tunggu tenanglah kita bisa membicarakan ini baik-baik oke?"
"Cukup diam dan ikuti saja aku. dasar!!...(juga bisa-bisa aku berada di peringkat kedua di perguruan ini dan di kalahkan oleh anak kampungan ini!ini tidak masuk akal ,ini pasti sebuah kesalahan.aku harus berbicara dengan kakek di perguruan ini)"
Sambil masih terus ditarik-tarik , sekelebat aku seperti mendengar sesuatu yang dia bicarakan tapi aku tidak mendengar itu dengan jelas.karena suasana disini mulai dikerumuni oleh ulah kita berdua.
"Oii...aku bisa berjalan sendiri tunggu.oii....!!!"
Dengan begitu berakhirlah sudah tujuan ku yang hanya ingin mencari nomor ujian ku disini dan ingin mengetahui apa aku lulus atau tidak .malah berakhir menjadi seperti ini.yang mana saat ini kerah baju ku masih ditarik-tarik dan dipaksa untuk ikut dengan perempuan ini.
Juga yang lebih parahnya lagi akibat dari pembicaraan kita berdua tadi. malah membuat kita menjadi tontonan para calon peserta perguruan.ahh berakhirlah sudah kehidupan perguruan ku yang indah dan damai disini.