Di kamar nya yang luas itu Hazki menghubungi seseorang lewat ponselnya.
"Bilang sama mama, saya menerima perjodohan ini" ucap nya dengan tegas lewat telepon tersebut.
Dia menutup telpon itu, membanting ponsel mahalnya dan menghempaskan tubuhnya pada ranjang.
"Sudah saatnya Ka, aku memilih jalan ku sendiri, kau terlalu melukai ku" batin nya, kemudian memejamkan matanya.
Seminggu yang lalu seorang gadis cantik berparas ayu, merupakan gadis yang memiliki tetesan darah Jepang, dia sungguh cantik, kulit putih bersinar, matanya yang bulat dengan kelopak sedikit menyipit, rambut kecoklatan yang lurus, memiliki postur yang tidak pendek juga tidak terlalu tinggi, sangat pas, dia layak menuju kata Sempurna.
Gadis itu datang berkunjung ke Mansionnya Dravinda, mengenalkan dirinya di hadapan Hazki, kedua orang tuanya sepakat untuk menjodohkan mereka, karna setau nyonya Dravinda, Hazki sudah sangat mapan namun belum juga berpasangan.