Setelah menginap satu malam di rumah utama keluarga Pratama, Ares membawa Kanaya ke pentehause nya tapi disana hanya ada satu kamar saja.
Tentu saja itu adalah masalah besar jika Ares bilang tidak akan pernah menyentuhnya tapi beberapa kali dia susah melanggar perjanjianya sendiri mencium dan memeluk semaunya.
"Ehemm... Ares sebaiknya kita tinggal di apartemen ku saja disana masih ada satu kamar lagi kamu bisa menggunakannya, disini hanya satu kamar saja kamu bilang di kontrak bahwa kamu tidak akan menyentuku tapi kenyataannya kamu sudah melanggarnya beberapa kali" Kanaya beralasan panjang lebar.
"Sudahlah jangan banyak alasan, padahal kamu menyukainya kan? disentuh olehku, jangan kahwatir aku akan tranfer uangnya kerekeningmu mudah kan? jadi jangan banyak omong sudah sana masuk kekamar" Ares menjawab telak.
Mau tak mau Kanaya menurut saja dia memasukkan beberapa pakaian yang di bawanya kedalam lemari.
Setelah beres semua Kanaya mau mandi agar segar kembali setelah seharian berkeringat karena cuaca yang panas.
Kanaya mengisi bathup dengan air hangat dan mulai berendam, Kanaya menikmati kegiatannya saat ini hingga tak terasa dia mengantuk dan tertidur.
Ares masuk kedalam kamarnya dan tidak mendapati istrinya berada akhirnya dia menuju kamar mandi dia mengetuk beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari dalam, Ares sedikit kahwatir terjadi apa dengan Kanaya istrinya.
Ares mengambil kunci duplikat untuk membuka pintu kamar mandi, dia bergegas membukanya tak perduli apa pun kalau nanti dia mendapat pelototan atau omelan dari Kanaya.
Setelah pintu terbuka Ares masuk dan melihat kanaya yang berendam sambil tidur "Ck..ck..ck..apa dia tidak berpikir apa? kok bisa bisanya tidur di sembarang tempat" apa lagi seperti saat ini dia telanjang bulat sampai membuat Ares menelan ludah karena melihat pemandangan yang indah di depannya.
Busa nyang tadinya menutupi sudah menguap sehingga airnya menjadi bening kembali.
Ares membungkuk untuk mencium bibir yang susah menjadi candunya, manisnya terasa nikmat saat di lumat dan di hisapnya.
Karena merasakan sesuatu kanaya membuka matanya perlahan dan dia gelagapan saat melihat bibir Ares berada tepat di bibirnya.
Detak jantung Kanaya semakin cepat dan dia kehilangan kekuatan untuk menolak apa yang telah Ares lakukan, Kanaya akhirnya menyerah pasrah karena yang dia pikirkan adalah Ares igu suaminya dan saat ini itu sudah menjadi haknya.
Dengan pemikiranya itu Kanaya berusaha membalas ciuman Ares, karena dia tidak pernah maka tidak mempunyai pengalaman, ini adalah ciuman ke dua menurutnya.
Ciuman itu semakin bergairah saat desahan lolos dari mulut keduanya "Hhheeemmm....hhaaaeeemmmm" Kanaya bernapas dengan tersengal sengal.
Ares tidak menghentikan apa pun dia tidak peduli dengan denda karena pelanggaran kontrak yang dia buat sendiri, sepertinya Cinta mulai bersemi di hagi Ares.
Ciuman Ares berpinda ke leher jenjang kanaya menghirup aroma dari gadis itu dan mencecap serta menghisap memberikan tanda kepemilikan disana.
Kembali Kanaya sudah tidak terkendali desahannya semakin terdengar menggema diruang kamar mandi tersebut membuat junior Ares semakin menegang di dalam celana yang semakin sesak dan membuat sakit juniornya.
"Hhheeemmmm...hhhhh....hhhhhh" Tangan Ares meremas buah dada Kanaya yang kenyal dan pas di gengamanya seperti memang di ciptakan hanya untuknya, namun Ares masih ingin menahannya.
Tangan Ares membuka penutup buthup untuk menganti air mandi Kanaya tubuhnya sudah kedinginan dia harus segera mengeluarkan kanaya dari kamar mandi.
Setelah membilas tubuh kanaya Ares mengangkat kanaya keluar dari kamar mandi masih dengan tubuh telanjang, Ares hanya menutupi tubuh kanaya dengan selimut bedcofer.
Ares melepaskan bajunya hingga telanjang dia harus menghangatkan tubuh Kanaya agar tidak sampai menggigil.
Setelah dia juga telanjang kemudian masuk kedalam selimut tebal itu untuk memeluk Tubuh kanaya yang mulai menggigil.
Ares memeluk tubuh mungil Kanaya sambil menciumnya dengan lembut, sehingga tubuh itu sudah tidak gemetar dan mulai rileks dalam pelukannya.
Ares berusaha meredam hasratnya yang membara namun kulitnya dan kulit Kanaya saling bersentuhan membuat libidonya semakin naik dan gairahnya semakin memuncak.
Juniornya sudah nggak snggup menahan lagi saat dia menggesek tepat di daerah yang seharusnya dia hindari.
Nafas Ares sudah tisak terkendali lagi ru panya malam ini dia harus melampiaskannya langsung, pikiran Ares sudah buntu dan dia mencium kanaya dengan gairah yang tidak bisa dikendalikan lagi, Ares membuat banyak kiss mark diseluruh tubuh Kanaya setiap incinya membuat yang punya tubuh merasakan sengatan gairah yang membara.
Desahan dan erangan keluar dari mulutnya saat jari tangan Ares menyentuh daerah kewanitaanya dan bermain di sana dan menggosok klitorisnya hingga dia menggelinjang kenikmatan dan orgasme yang pertama keluar dari V nya dan membuatnya basah.
Akhirnya tiba waktunya juniornya untuk bermain di sana! Ares mulai mengarahkan juniornya dan mulai menggoyangnya pelan dan mulai menghentak cukup keras sehingga Kanaya memekik kesakitan.
"mmm... Sakit Ares... sakit" Air matanya mulai keluar dan menetes .
Melihat itu Ares menghentikan gerakanya dan mulai mencium bibirnya padahal juniornya belum masuk sepenuhnya.
Saat dirasa Kanaya mulai rileks masih dengan menciumnya Ares mulai menghunjam dengan sekali hentakan hingga juniornya melesak kedalam dan Kanaya berteriak karena ras sakit itu saat junior Ares merobek selaput darahnya.
"Aaahhh....hhhh....hhhh.....Ares sakit.... hhhh" Kanaya merintih kesakitan.
"Tenang saja sayang tahan sebentar nanti juga sakitnya hilang yang ada hanya rasa nikmatnya, sakitnya hanya sebentar saja" Ares membisikkan ditelinga Kanaya sambil menkilati telinga kanaya membuat empunya mendesah menikmatinya.
"Hhhmmm.... hhhhmmm..." Kanaya merasakan sengatan gairah kembali dan mulai mensesah, saat itu juga Ares mulai mengerakkan miliknya yang ada di dalam milik Kanaya dengan pelan dan pasti.
"hhhnggg....hhh... milikmu sangat sempit dan nikmat mmm...."Ares sangat menikmatinya dengan mengerakkan juniornya yang mulai membengkak di dalam sana karena milik kanaya sempit dan mencengkeram miliknya sehingga nikmatnya berkali lipat.
Ares semakin mempercepat gerakannya saat nafas Kanaya memburu karena dia akan mencapai orgasmenya yang ke dua kalinya "Eeemmm... hhhh... hhhmmm... Areeees ...." Kanaya orgasme dan Ares mulai lagi mempercepat gerakannya semakin cepat dan lebih cepat lagi hingga dia pun menyemburkan spermanya di dalam rahim Kanaya begitu banyak.
Ares jatuh diatas tubuh Kanaya tanpa melepaskan juniornya karena mendapat cengkraman dari milik kanaya Juniorny kembali bangkit dan Ares mulai menggerakkan juniornya kembali hingga keduanya mencapi puncak bersama dan mulai terlelap.
Tanpa memakai kembali bajunya mereka hanya berselimut bedcofer saja dan saling memeluk.
Matahari sore sudah berada di ufuk barat menandakan hari sudah mulai gelap sepasang pengantin baru masih terlelap dan belum ada tanda tanda akan bangun dalam waktu dekat.
Hari semakin gelap dan setiap ruangan di pentehouse masih gelap karena belum ada lampu yang menyala karena sang pemilik masih tertidur pulas.
Kanaya mengeliat dan mulai membuka mata tubuhnya terasa hangat dan ada yang memberat di sekitar perutnya, dia meraba dan ada lengan besar di sekitarnya.
Kanaya menoleh kearah henbusan nafas teratur disampingnya, dilihatnya wajah tampan nan rupawan suaminya walaupun hanya suami kontrak selama dua tanun.
"Kamu adalah milikku walau pun itu hanya 2 tahun lamanya" jemari tanganya menelusuri tiap sudut dan tempat disana.
Kanaya tidak terkejut dengan apa yang telah terjadi sesiang itu dia merasa utuh menjadi seorang istri, air matanya mulai membasahi wahahnya, dia bahagia walau pun suaminya tidak mencintainya tapi Kanaya sudah menyerahkan cintanya pada sang suami sejak pertemuan pertama mereka.
Hati Kanaya sudah menetapkan cintanya walaupun dia hanya bertepuk sebelah tangan dia tetap ihklas walaupun hanya sesaat saja nantinya hubungannya dengan Ares suaminya "I love you my husband❤" dengan suara yang kecil hampir seperti berbisik namun itu masih terdengar oleh Ares.
Merasa sentuhan dari istrinya Ares dan juniornya mulai bangun secara bersamaan, mata Ares menatap sendu Kanaya.
"Hari sudah gelap aku akan siapkan makan malam, kamu pasti laparkan? aku juga merasa lapar soalnya" Kanaya mencoba bangun, namun tubuhnya tidak memakai apa pun sehingga saat selimut itu melorot buah dadanya terlihat menyembul dengan sempurna dan ada banyak kiss mark disana.
Melihat itu Ares menerjangnya dan mulai lagi dengan kegiatan intimnya lagi dan lagi seperti tidak ada rasa capeknya.
"Hhheemm .... suamiku... apa... kamu... tidak...hhh.... lapar?" Kanaya bertanya disela kegiatan penyatuan mereka.
"Kita pesan saja... makanan dari... restoran aku masih... ingin memakanmu.... hhhmmm..." Ares mulai memacunya dengan cepat dan mereka sampai di puncak kenikmatan untuk kesekian kalinya.
Mungkin semalaman ini mereka akan melakukannya tanpa henti, Ares benar benar di buat tak berdaya dengan juniornya yang tak pernah tidur barang sebentar saja.
Dia belum perna merasakan hal ini bahkan saat bersama Melisa pacarnya paling dua atau tiga ronde dalam semalam dan tak sampai sepuas ini, rasanya juga tak senikmat ini apa karena Kanaya masih perawan makanya masih sempit.
'Mungkin jika sudah beberapa kali melakukannya akan sama rasanya dengan milik Melisa' kata hati Ares.
Ares memesan makanan direstoran yang menjadi langganannya, saat itu dia kembali memasuki Kanaya untuk yang kesekian kali tapi sekarang Kanaya disuruh nungging dan tepat saat pelepasannya seseorang membunyikan bel.
"Ting tong...ting tong...ting tong...".
Dengan keringat bercucuran sehabis olah raga ranjang Ares hanya mengenakan boxernya saja membukakan pintu orang tersebut.
"Benar ini pesanan pak Ares?" tanya si pengantar makanan.
"Benar saya sendiri " Ares menerima makanan tersebut dan memberikan tip untuk pengantar makanan tersebut.
Kanaya keluar dari kamar dengan tertatih tatih menahan sakit di daerah intimnya, dengan memakai bathrobe dia menuju meja makan dan duduk di kursi yang sudah di tarik oleh Ares.
Ares menyiapkan makanan dengan cekatan karena dia kahwatir istrinya pingsan karena dia belum memberinya makan seharian ini.
"Makanlah wajahmu tampak pucat aku nggak mau kalau kamu sampai sakit" Ares mengingatkan.
"Tolong ambilkan, bagian bawahku rasanya sakit saat aku bergerak" Kanaya berkata tanpa menutupi apa pun.
"Baiklah bila perlu aku suapi kamu karena memang ini karena ulahku" Ares mengambilkan makanan kedalam piring Kanaya dan mulai menyuapinya dan juga makan buat dirinya sendiri.
Jadilah mereka sepiring berdua sungguh romantiskan keduanya, dengan telaten Ares menyuapi Kanaya seperti menyuapi anak kecil, mereka menghabiskan makanan yang sudah mereka pesan dan kembali ke kamar. Dengan membopong Kanaya karena dia tahu kanaya masih merasakan sakit di area kewanitaannya.
Mereka tidak tahu bahwa hari ini adalah masa subur kanaya, bisa saja benih yang ditaburkan Ares sudah membuahi sel telur Kanaya kita lihat saja satu bulan lagi.
Entahlah Ares seperti ketagihan akan milik Kanaya, seperti Candu baginya
"Satu ronde lagi ya? setelah itu kita tidur karena besok pagi kita harus bekerja, aku nggak bisa menundanya karena ini adalah rapat penting, besok kamu dirumah saja gunakan untuk istirahat" Ares meminta sambil berbisik di telinga Kanaya sehingga membuat pipinya merah karena malu.
Kanaya hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mau dan setuju, di baringkannya tubuh mungil di gendongannya dengan pelan.
"Kamu suka gaya apa? atau gaya baru kamu berada di atasku bagaimana? kita lakukan pelan pelan" Ares melepas boxernya dan bathrobe yang di pakai Kanaya.
Kanaya mulai sesuai arahan Ares dengan menyentuh junior Ares yang sudah menegang dan itu membuat Kanaya menelan ludah karena ukurannya yang besar.
Setelah mengeras dengan sempurna Kanaya mulai memasukkannya kedalam miliknya, saat sepenuhnya masuk Kanaya mulai menjerit karena nikmat.
Ares membantunnya dengan memeganng pant** Kanaya dan mulai mengerakkannya naik turun membuat sensasi yang berbeda dari yang sebelumnya, Kanaya mendesah dan terus bergerak semakin cepat dan liar karena dia sudah merasa di puncak kenikmatan.
Semakain cepat gerakanya dan kekuarlah cairan cintanya, dan membuat tubuhnya luruh diatas dada Ares.
Sekarang giliran Ares membalik tubuh mungil Kanaya dan mulai gerakan yang biasa dia lakukan dengan kecepatan yang mulai bertambah setiap detiknya hingga menyemburkan benihnya didalam rahim Kanaya bersamaan dengan orgasme Kanaya.
Mereka pun menghentikan kegiatannya dan tertidur lelap hingga pagi datang menandakan hari yang baru.
Kanaya terbangun karena sinar yang sudah menerobos masuk dari sela gorden dan membangunkan Ares untuk bersiap masuk kerja.
Mereka mandi bareng dan melakukan satu ronde lagi, dan itu buat saku kata Ares membuat Kanaya malu.
"Aku akan menelpon kantorku dulu kalau aku masih ijin cuti lagi untuk hari ini itu pun jika mendapat ijin" Kanaya berkata.
" Aku yang akan menelpon boss kamu, mereka nggak akan keberatan karena aku adalah Ares Etrama Pratama" sambil mengecup singkat bibir Kanaya sebelum berangkat kerja.
Ares berangkat menuju kantornya dan disana asistennya sydah menunggu karen waktu rapat sudah dekat."Bagai mana persiapan rapatnya? apa semua sudah di siapkan dengan benar?" Ares bertanya pada asistennya.
"Semuanya sudah sial dan sempurna pak Presdir, tinggal pelaksanaannya saja" jawab asistennya.
"Baiklah kita segera laksanakan secepatnya setelah para pesera rapat siap, apa semua sudah datang?" kembali Ares bertanya.
"Sepertinya tinggal beberapa irang yang belum datang, apa di mulai saja rapatnya pak presdir" asistennya menjawab.
"Oke kita mulai saja rapatnya lagian tinggal beberapa menit lagi, ayo kita segera ke ruang rapat" Ares berjalan dengan langkah yang panjang.
Rapat di mulai dan beberapa irang tidak hadir dan dalam waktu singkat rapat susah selesai, Ares kembali ke kantornya dan tak lama kemudian waktu makan siang Ares memerintahkan asistennya untuk membelikan di luar karena dia malas keluar kantor.
Tepat saat itu Melisa datang untuk menemui Ares di kantornya, dia berpapasan dengan asisten Ares "Ares ada di dalam kan?".
"Iya beliau ada di dalam saya permisi dulu"jawab Asisten Ares, kemudian berlalu pergi.
Melisa mengetuk pintu dan langsung masuk dia kemudian mendekati Ares dan memeluk Ares, Melisa selalu memakai pakaian yang terbuka dan menarik pria untuk... kalian tahulah.
"Ares sayang ayo jalan jalan dong? aku ingin belanja sama kamu" pinta Melisa pada Ares dengan manja dan merayu sambil menggesekkan buah dadanya di lengan Ares.
"Tapi Mel pekerjaanku masih sangat banyak aku berikan uangnya kamu belanja sendiri saja ya?!" Ares mencoba untuk tidak pergi dari kantor karena malas.
Karena sekarang yang dia pikirkan adalah Kanaya yang saat ini di rumah menunggunya pulang.
"Baiklah tapi dengan satu syarat puaskan aku lebih dulu, kan kemarin kamu meninggalkanku di saat aku belum mencapai puncak" Melisa mencoba merayunya.
Tapi Ares tidak bernafsu sama sekali, akhirnya dia memutuskan mau belanja saja bersama Melisa.
"Baiklah aku temani belanja saja tapi aku nggak bisa lama cukup satu jam saja oke, kardna aku masih punya banyak pekerjaan yang menumpuk jadi mengertilah" Ares beranjak dari duduknya dan segera keluar dari ruangannya.
Sedangkan Melisa mengikutinya dari belakang dan kemudian berlari menyusulnya dan mengelayut di lengan Ares.
Keduanya pergi keluar gedung menuju parkiran dan menaikinya, Ares mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tak butuh waktu lama mereka pun sampai di Mall terbesar di jakarta.
Melisa berbelanja banyak barang yang brended itu semua menghabiskan ratusan juta rupiah.
Setelah belanja Ares mengantarka Melisa kembali ke apartemenya dan dia kembali ke kantor untuk mengerjakan semua pekerjaannya yang belum selesai.
Ditempat lain di pentehouse Kanaya menunggu suaminya pulang dan sudah memasak hidangan yang di sukai oleh Ares.
Setelah masak Kanaya membersihkan diri tak lama kemudia dia keluar dan mengambil pakaian yang cukup santai untuk di kenakan.
Kanaya sedikit memoles wajahnya dengan pelembab dan bedak serta sedikit lip tin agar terlihat segar.
Kanaya menunggu Ares dengan duduk di ruang keluarga menonton acara TV yang cukup menarik untuk dilihat.
Tepat pukul 6.00 sore hari Ares kembali ke pantehousenya setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di kantor.
"Ting tong... ting tong..." Ares bersikap seperti seorang tamu.
Tak lama menunggu Kanaya sudah membuka pintu dengan senyum yang merekah bahagia.
Dan bergegas memeluk Ares mesra dengan memberikan kecupan di bibir Ares sekilas.
Sedangkan Ares yang mendapatkan perhatian yang tiba tiba dari Kanaya jantungnya langsung bereaksi dan juga juniornya secara otomatis menegang.
Kanaya mengambil tas yang di bawa Ares untuk di taruh di ruang kerja suaminya.
"Sayang besok aku sudah harus kembali masuk kerja, karena selama aku dirumah sendirian aku merasa bosan" keluh Kanaya.
"Apa kamu sudah baik baik saja? kalau aku sih inginnya kamu dirumah saja menunggu aku pulang seperti saat ini!" Ares bertanya.
"Emm...aku ingin bekerja sampai saat aku hamil baru aku akan berhenti bekerja" Jawab Kanaya.
"Ya sudah kalau begitu aku setuju dan mendukung keputusan kamu, ingat jika kamu hamil maka kamu berhenti bekerja" Ares menekankan kata hamil dan berhenti kerja.
" Kamu mau langsung makan apa mandi dulu? " Kanaya menanyakan keinginan Ares.
"Aku mau mandi dulu biar tubuhku segar karena seharian kerja dan lengket karena keringat" Ares berkata.
Ares menuju kamar dan masuk kekamar mandi, Kanaya mengikuti dari belakang dan menuiapkan pakaian ganti untuk Ares.
Setelah menyiapkan pakaian ganti Kanaya keluar dari kamar menuju dapur dia membuat teh hangat untuk mereka sendiri dan di siapkan diatas meja makan.
Kanaya duduk di kursi menunggu Ares selesai mandi dengan wajahnya yang berseri seri seperti baru pertama kali jatuh cinta ya memang ini adalah cinta pertamanya Kanaya.
Beberapa saat kemudian Ares keluar dari kamar dengan keadaan sudah segar dan santai.
Kanaya tersenyum melihat suaminya sudah selesai mandi, suaminya itu benar benar tampan sehingga membuatnya terpesona.
Ares pun tersenyum setelah melihat Kanaya tersenyum, padahal Ares biasanya kebanyakan ekspresinya datar datar saja.
Ares berjalan menuju mejamakan dilihatnya beberapa menu kesukaannya sudah terhidang di atas meja makan.
"Waow... kamu semua yang masak ini sayang?" Ares bertanya.
"Hehemm... iya sayang, kamu bisa cicipi dulu kalau rasanya tidak sesuai seleramu kita bisa pesan antar!?" Kanaya menjawabnya.
Kemudian Ares menyendok dan mencicipinya dan merasakan masakan yang dibuat istrinya yang cantik jelita itu dan menunjukkan ekspresi yang berubah ubah membuat Kanaya penasaran dengan hasil masakannya.
"Heemmm... ini...?" ares menggantung jawabannya dan melanjutkan dengan mencicipi masakan yang lain hingga masakan terakhir kemudian baru dia memberikan komennya " Ini ... benar benar nikmat, senikmat tubuh kamu saat aku memakanmu, setelah makan bersiaplah untuk ku makan?!".
Mendengar ucapan suaminya Kanaha hanya mengangguk saja dan pipinya menjadi merah karena malu.
Kanaya mengambilkan nasi di piring Ares dan mengambilkan lauknya juga setelah itu di berikan kepada Ares.
Kemudian Kanaya sendiri melakukan hal yang sama unyuk dirinya sendiri, setelah itu keduanya makan dengan tenang sesekali bercakap tentang pekerjaan mereka.
Setelah itu mereka menghabiskan malam dengan penyatuan kembali tubuh mereka untuk beberapa ronde dengan penuh gairah dari keduanya.
Pagi pun datang hari dimana Kanaya harus segera masuk kerja kembali dan bisa bertemu dengan teman temannya di kantor.
Ares dan kanaya bersiapdwngan pakaian kerja mereka, setelah rapi dan siap kanaya memasangkan dasi suaminya setelah selesai memberikan kecupan singkat di bibir suaminya yang menbuat Ares mengerang, karena juniornya bereaksi dengan kedekatanya saja apa lagi dengan apa yang dilakukan Kanaya!!.
"hhengggg...sayang jangan lakukan itu jika tidak aku akan memakanmu lagi dan lagi" Ares berteriak karena Kanaya sudah keluar menuju meja makan.
Mendengar teriakan itu Kanaya hanya tertawa renyah karena semua itu dia tahu saat memakaikan dasi tadi, tubuhnya kan sangat dekat sehingga bisa merasakan sesuatu nga mulai tegak di balik celana kain suaminya.
Ares sudah duduk di kursinya dan Seperi sebelumnya Kanaya sudah mengisi piring Ares dengan nasi dan lauknya begitu pun dengan piringnya.
"Aku akan naik kendaraan on line setelah ini aku akan memesannya" ucap kanaya.
"Tidak perlu aku akan mengantarmu aku juga ingin tau bagai mana kondisi tempatmu bekerja, nanti kamu akan pulang jam berapa? aku jemput" Ares memutuskan untuk mengantar jemput kanaya mulai dari sekarang.