Chereads / Pernikahan Kontrak Ares dan Kanaya / Chapter 4 - Bab 4 Pulang dan Hamil

Chapter 4 - Bab 4 Pulang dan Hamil

Setelah melakukannya di mobil mewah itu mereka merapikan pakaian yang di kenakannya yang berantakan karena kegiatan hot tersebut.

Ini masih malam hari sekitar pukul 9.00 malam Ares menjalankan mobilnya keluar dari basemen menuju tempat yang belum pernah di datangi oleh Kanaya, Kanaya benar benar kagum dengan keindahan di kota tersebut.

"Suamiku aku ingin ke venesia ingin melihat keindahan kota itu"Kanaya meminta.

"Oke besok pagi kita berangkat kesana" Ares memberikan jawaban.

"Kenapa kita tidak berangkat dari sekarang dwngan menggunakan GPS pasti bisa sampai, nanti saat berhenti kita bisa bercinta saat lelah berkendara.

"Eeemmm... boleh juga usulmu sepertinya kita tisak terlalu jauh dengan Venesia" dengan memutar matanya dan berfikir cukup cepat dan menjawabnya.

Mereka melewati sebuah pantai saat itu waktu menunjukkan pukul 12.00 tepat akhirnya mereka berhenti di tepi pantai yang sepi, Kanaya keluar dari mobil dan "Sayang lihatlah semua bintang dilangit terlihat jelas di sini begitu indah andaikan kita bisa bercinta di alam terbuka dan disaksikan oleh jutaan bintang pasti menjadi momen yang indah".

"Bagaimana kita bisa sehati seperti ini, kita memikirkan hal yang sama di sini tidak ada orang yang lalu lalang jadi kita bisa melakukannya disini di balik mobil ini"Ares menggelar selimut di atas pasir.

Tanpa ragu keduanya melakukan hubungan intim di alam terbuka ditempat yang sepi di tepi pantai yang indah membuat malam tang dingin menjadi malam yang sangat panas dan bercucuran keringat dengan penuh gairah dan sarat cinta yang menggebu dari keduanya.

Tepat pukul 2.00 pagi dini hari mereka sudah berenang di pantai kemudia mereka menghangatkan tubuhnya dengan masuk ke dalam mobil dan berselimut mereka berbaring di dalam dengan berpelukan untuk menghalau dingin setelah mandi di pantai.

Matahari pagi membuat kedua orang yang tertidur dalam mobil membuka matanya dan melihat ke arah datangnya sang surya yang memancarkan cahaya nya yang hangat untuk menjadikan pagi ini hari yang penuh keceriaan.

"Sayang ayo kita cari tempat untuk makan dan untuk mandi air yang segar untuk menghilangkan rasa lengket karena keringat dan air laut" Kanaya membangunkan suaminya.

"Oke sayang kita juga harus cari pom untuk mengisi bahan bakar kendaraan kita?" Ares langsung mengemudikan kendaraanya membelah jalanan ramai.

Kanaya pun menganggukan kepalanya dan siap untum berkendara lagi, walaupun dia merasa sedikit tidak enak badan karena kepalanya tiba tiba saja merasa pusing.

"Sayang perlukah kita cari dokter untum memeriksamu aku sedikit kahwatir karena wajahmu tampak pucat, apa kamu benar benar baik baik saja?" Ares bertanya dan sedikit kahwatirdengan keadaan Kanaya.

"Emmm aku baik baik saja mungkin dengan memejamkan mata sebentar juga àkan baik lagi" Kanaya berusaha agar Arss tidak kahwatir.

Kanaya mulai tertidur untuk menghilangkan rasa pusingnya yang tiba tiba saja datang menderanya.

Tak jauh lagi mereka sampai di sebuah pom keduanya turun untuk segera membersihkan diri di toilet.

Setelah bersih mereka menuju ke arah rumah makan yang didekat pom tersebut keduanya memesan makanan untuk dimakan langsung dan membungkus untuk makan siang di perjalanan nanti.

Waktu Untuk berkeliling eropa hanya tinggal beberapa hari saja dan mereka tentu menikmatinya dengan senag hati dan gembira.

Kanaya memeluk suaminya untuk menghirup aroma maskulinnya untuk membuat rasa pusingnya hilang dan mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat yang mereka ingin kunjungi melalui peta yang ada di dalam mobi

Dengan petunjuk peta mereka pun bisa cepat sampai pada tujuannya dan tidak membuang banyak waktu.

Tujuan mereka agar hubungan mereka biaa tetap harmonis sampai saat nanti kembali ke Indonesia.

Di tengah perjalanan mereka melihat perkebunan anggur dan mereka pun menghampiri tempat itu dan melihat bagaimana proses pembuatan anggur dan mereka membeoi sebotol anggur yang sudah tersimpan lama di gudang anggur tersebut,

Kemudaian melanjutkan ke tempat yang lain sesuai peta dan juga GPS mereka melanjutkan perjalana dan menginap di sebuah motel yang cukup nyaman untuk meng istirahatkan tubuhnya yang sudah berjam jam berkendara.

Esok pagi mereka melanjutkan perjalanan dengan santai mengelilingi kota persinggahan tersebut dan mulai lagi dengan perjalana mereka menuju ke venesia tujuan ter akhir mereka.

Kurang dua hari lagi mereka harus segera menyelesaikan perjalanan ini dan segera pulang, Ares sedikit kuatir melihat wajah Kanaya yang semakin hari terlihat pucat.

"Sayang apa kita kembali saja ke Indonesia sekarang aku tidak mau kamu sampai sakit!?" Ares bertanya dengan penuh kesabaran.

"Tidak sayang kita harus menikmati ini kita tidak boleh mengecewakan kakek yang sudah memberikan hadiah ini" Kanaya menjawab dengan bibir yang di manyunkan sehingga Ares gemas dengan melihat itu dikecupnya bibir itu cup.

"Sayang kamu lagi nyetir aku nggak mau kita pulang haya tinggal nama, aku inginya pulang membawa kabar baik yaitu dengan berbadan dua" Kanaya tersenyum bahagia.

"Tinggal dua hari kan sayang mari kita nikmati sampai waktu nya kita harus kembali masih banyak tempat yang belum kita lihat" ucap kanaya debgan manja.

"Oke kalau begitu sayang sesuai permintaanmu kita lanjut perjalanan, tapi kalau kamu capek dan merasa sakit kita kedokter segera oke?" Ares pun melanjutkan perjalannya menuju Venesia.

Butuh waktu lama sampai di kota Venesia Ares melihat Kanaya yang kelelahan, entah mengapa dua hari ini Kanaya terlihat pucat dan lesu serta tidak bersemangat seperti sebelumnya.

Ares bertanya tanya apa penyebabnya tapi dia belum menemukan sesuatu yang pasti dengan keadaan Kanaya istrinya.

"Baiklah kita sudah sampai di Venesia sayang bangunlah setelah kita dari sini kita akan kembali kehotel tempat kita menginap dan setelah itu berkemas dan pulang"Ares membangunkan Kanaya.

"Benarkah kita sudah sampai?" kanaya bangun dan melihat keluar dari celah jendela dan terpesona dengan pemandangan disekelilingnya "Waow ini benar benar indah sayang".

Kanaya melangkah keluar dari mobil untuk menghirup udara kota Venesia, sedangkan Ares masih bertanya pada dirinya sendiri apa yang menyebabkan Kanaya menjadi seperti saat ini???.

'Apa aku terlalu berlebihan saat bercinta dengannya sehingga dia jadi kelelahan, jika memang begitu untuk sementara aku nggak menyentuhnya dulu untuk beberapa hari kedepan' Ares bermonolog sendiri.

Melihat kanaya sudah keluar Ares pun mengikutinya kemanapun dia melangkah, dia harus menjaga orang yang berharga baginya didepannya itu, dia adalah nyawa Ares dan juga sumber kehidupannya mulai dari sekarang.

Kanaya membeli beberapa sovenir untuk oleh oleh buat kedua keluarga dan dua orang sahabatnya di kantor.

Ares membantunya membawa bawaan mereka dan tak lupa menaiki gondola di sungai Venesia.

Setelah mereka puas berkeliling Venesia dan kembali ke mobil melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat mereka menginap.

Dalam perjalanan Kanaya berbicara banyak hal dwngan wajah berbinar bahagia.

"Suamiku aku sangat senang dan bahagia bisa menikah denganmu aku tidak menyesal memberikan ciuman pertama dan juga keperawananku padamu yaitu suamiku, walaupun seandainya cintaku tak berbalas aku tidak akan menyesalinya karena itu yang aku mau" Kanaya menatap Ares dengan penuh cinta di matanya, cinta yang tulus untuk Ares tidak ada kepura puraan disana.

Mereka sudah setengah perjalanan menuju hotel mereka dan perut Kanaya berbunyi menandakan harus segera di isi.

Ares tertawa renyah dan itu membuat Kanaya terpesona karena ini baru yang pertama kalinya Ares tertawa lepas seperti itu.

Ares membelokan mobilnya kesebuah restoran yang cukup ramai dengan pengunjung dan kelihatannya makanan di sana enak.

Mereka masuk kedalam dan mendapatkan tempat yang cukup nyaman buat mereka bersantai dan menunggu pesanan mereka datang untuk bersantap.

Akhirnya pesanan mereka datang dan mereka mulài makan dengan diam, dan sesekali berucap memberi penilaian dari masakan tersebut.

Setelah selesai dengan makananya Kanaya dan Ares keluar setelah membayar tagihannya kekasir.

Dengan menggandenga tangan Kanaya erat mereka menuju mobil mereka yang terparkir dan masuk setelah itu melanjutkan perjalanan menuju hotel.

Kanaya menguap dalam perjalanan dan matanya pun terlihat sudah sangat kelelahan .

" Tidurlah perjalanan masi beberapa jam lagi sampai di hotel" Ares menyuruh Kanaya tidur dengan menyentuh pipinya yang halus dan lembut.

Dengan tersenyum Kanaya memejamkan matanya danmulai terlelap, melihat Kanaya tertidur Ares menghentikan mobilnya sejenak kemudian mengambil selimut dan menyelimuti tubuh istrinya agar tidak kedinginan.

Ares kembali ke kursi kemudi dan melajukan kendaraannya dengan santai hingga sampai di oarkiran basemen dia membopong Kanaya memasuki hotel menuju kamar sebelum memasuki lift dia meminta seseorang diresep sionis untuk mengambil barang barang yang ada di kendaraannya.

Ares membuka pintu kamar dengan mendorongnya menggunakan kakinya dan merebahkan Kanaya diatas ranjang dan kemudian menyelimutinya.

Dikecupnya kening, kedua pipi dan bibirnya dengan lembut dan terdengar bel berbunyi, Ares pun segera membukakannya dan melihat pelayan hotel membawakan barang barang yang mereka beli.

Bulan madu telah berakhir mereka berdua mengemasi barang mereka untuk segera menuju bandara, semua koper yang berisi barang yang harus di bawanya segera di masukkan kedalam bagasi.

Mereka menaiki mobil yang di kendarai oleh sopir dari hotel mereka menginap hingga sampai bandara, mereka menunggu di ruang tunggu keberangkatan sampai ada panggilan untuk segera menaiki pesawat.

Setelah menunggu 30 menit baru pangilan untuk menuju pesawat seperti sebelumnya mereka ada di kelas atas, sehingga mereka bisa menikmati perjalanan dengan nyaman.

Pesawat lepas landas dan mereka pun akan kembali ke Jakarta Indonesia, kenegeri kampung halaman tercinta.

Pesawat sedang dalam penerbangan yang cukup tenang karena cuacanya sedang bagus dantidak ada kendala apapun.

Karena perjalanan memakan waktu lama Kanaya tertidur dengan lelap, entah kenapa Kanaya jadi gampang tidur di manapun.

Ares membelai pipi Kanaya dan menggengam tangannya, dia merasa aneh dengan perasaannya yang sangat tidak sesuai dengan dirinya yang dingin jika dengan orang lain.

Di pàndangnya wajah cantik Kanaya di sinhkirkannya anak rambut yang menutupi wajahnya.

Tak lama kemudian Ares pun ikut kedalam dunia mimpi, hingga pesawat sudah landing di bandara Soekarno - Hatta.

Mereka sudah sampai dan keluar dari bandara menaiki mobil limosin untuk kembali ke pantehause, di bopongnya Kanaya hingga sampai kamardi baringkannya tubuh mungil Kanaya.

Karena masih resah dengan keadaan Kanaya Ares memutuskan untuk memanggil dokter pribadi keluarganaya.

Tidak lama kemudian dokter datang dengan menekan bel pintu pantehouse "Ting tong... ting tong...." dokter Alan datang.

Ares bergegas membuka pintu dan mempersilahkan dr. Alan masuk kedalam dan segera memeriksa Kanaya, dengan serius dr. Alan memeriksa denyut nadi dan tekanan darahnya.

Hasilnya langsung di katakan langsung kepada Ares, mereka berada di ruang keluarga.

"Akan saya katakan hasil pemeriksaan menurut saya kalau Nyonya sedang mengandungm, tapi lebih tepatnya sebaiknya melakukan tes kehamilan menggunakan alat tes kehmilan setelah itu anda periksa kebidan atau dr. ahli kandungan" kata dr. Alan .

"Benarkah dok apa anda serius? pernikahan kami baru berusia dua minggu lebih dan dia kehilangan keperawanan saat itu dengan saya di hari kedua setelah menikah, masa begitu cepat?" Ares terkejut dengan hasil itu.

"Baiklah saya permisi, kalau bisa tolong jaga makananya dan kurangi dulu hubungan intimnya ya tuan Ares" Kata dr. Alan mencoba untuk mengingatkan sepertinya Istrinya juga kelelahan karena berhubungan intim.

Ares tersenyum malu baru kali ini dia merasa malu mengingat kelakuannya sendiri terhadap Kanaya.

"Baik dr, Alan saya akan mengikuti saranmu, nati saat Kanaya bangun akan aku bawa ke dr. kandungan" Ares berkata sambil mengantar dr. Alan keluar dari pantehause nya.

Di luar dr. Alan menghubungi kakek Ares dan memberikan kabar bahwa cucu menantunya sekarang sudah hamil dan itu adalah kabar baik yang di tunggu oleh keluarganya.

Sang kakek bersorak dan memberikan kabar pada seluruh anggota dari keluarga bahwa Kanaya akan memberinya seorang Cicit.

Ares menuju kamar untuk melihat istrinya yang tertidur lelap, terdengar suara dering telpon dan Ares bergegas mengangkatnya.

📲 Hallo....

📲 Ares nanti ajak Kanaya kerumah utama.

📲 Iya kakek nanti ya kalau Kanaya sudah bangun dan periksa ke dr. kandungan.

📲 Oke... oke kakek tunggu kalian dirumah.

📲 Baik kakek.

Sambungan telpon terputus dan Ares membaringkan tubuhnya di samping Kanaya dan dia mengelus perut rata Kanaya.

"I love you my wife ❤" Ares berbisik di telinganya.

Saat Kanaya terbangun dia merasa tubuhnya pegal dan perutnya terasa mual dan dia bergegas ke kamar mandi menuju wastafe dan memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya.

Tubuh Kanaya menjadi lemas dan tak bertenaga "Sayang.. sayang.. Ares..."

Kembali kanaya memuntahkan isi perut apa pun yang membuatnya lega.

Ares terbangun mendengar namanya di panggil dan dia melihat istrinha tidak ada di sampingnya.

"Sayang kamu di mana?" Ares berlari menuju kamar mandi di mana dia mendengar suara.

"Sayang kamu tidak baik baik saja ayo kita ke dokter sekarang juga Ares membopong Kanaya keranjang dan dia mengambil hp dan kunci mobil, kemudian memasangkan sepatu dan membopong lagi Kanaya sampai ke basement menuju mobilnya dan segera membuka pintu dan mendudukan Kanaya dan memasang sitbelt kemudian dia masuk dikursi kemudi dan melajukan mobilnya membelah jalanan ibukota menuju rumahsakit di kota.

Hanya butuh 45 menit mereka sampai di parkiran kembali Ares membopong Kanaya menuju lobby rumah sakit.

Ares menurunkan Kanaya dan menuntunya ke kursi tunggu sebelum Ares bertanya pada suster penjaga ruangan dr. ahli kandungan.

Setelah mendapatkan infonya dia bergegas membawa Kanaya ke sana dan untung saja antrianya tidak ramai hanya tinggal dua orang.

Kembali Kanaya dan Ares menunggu dipanggil oleh suster untuk diperiksa, dan setelah orang terakhir sudah selesai suster memangginya " Nyonya Ares silahkan masuk".

Kanaya dan Ares masuk dan menjumpai seorang dokter wanita yang anggun dan memberi sapaan "Selamat siang dok".

"Selamat siang Tuan dan Nyonya Ares, perkenalkan nama saya Sinta anda bisa memanggil saya dr. Sinta, silahkan duduk apa yang menjadi keluhan anda" dr. sinta bertanya .

"Tadi beberapa jam yang lalu saya merasa mual dan munta kemudian saya menjadi tidak bertenaga dan juga selama dua hari ini meras pusing" keluh Kanaya.

"Dia juga gampang lelah dan mudah ngantuk" Ares menambahkan.

Dari mendengar keluhan dr. Sinta mengangguk angguk sajan dan berkata "Dari yng saya ketahui saya sudh menduganya namu untuk lebih pastinya sebaiknya di lakukan tes".

Kemudian memberikan alat tes kepada Kanaya dan kemudian kanaya pergi ke kamar mandi untuk melakukan tes.

10 menit kemudian zkanaya keluar dengan hasil yang di tunggu, kemudian Kanaya memberikan alat tes tersebut dan hasolnya menunjukkan dua garis merah.

"Selamat anda sudah hamil, dan usia kandungannya 2 minggu, saya akan tuliskan resep beberapa vitamin untuk penguat kandungan, juga pereda rasa mual" dr. Sinta memberikan resep kepada Kanaya setelah menulisnya.

"Terimakasih dok kami pamit dulu" sambil menjabat tangan dr. Sinta.

"Sama sama senang bisa membantu anda, setip bulan kontrol ya?" dr. Sinta tersenyum ramah.

Mereka keluar dari ruangan dr. Sinta menuju apotik untuk menebus resep dari dr. Sinta.

Setelah mendapatkan vitaminnya mereka menuju parkiran dan diluar gedung tiba tiba saja Arss memeluk dan mencium Kanaya.

"Terimakasih.... terimakasih engkau telah menjadikanku seorang Ayah dan memberikan kebahagiaan untuk keluarga yang memdapatkan penerus utama untuk keluarga Pratama" Ares memeluk erat Kanaya.

Mereka masuk kedalam mobil dan melajukan kendaraan mereka menuju kediaman utama keluarga Pratama sesuai permintaan kakeknya tadi.

Dengan kecepatan yang cukup kencang Ares mengendarai mobilnya dan sampai dalam waktu 1 jam 10 menit dari rumah sakit.

Mobil memasuki halaman dan menuju garasi kemudian Ares keluar dan membukakan pintu untuk Kanaya, setelah itu Ares menggandeng Kanaya masuk ke dalam rumah.

Kedatabgan mereka disambut dengan penuh kebahagian serta semua orang taka satupun tidak ada disana, bahkan seluruh keluarga dari Kanaya juga datang untuk menyambut kehamilan Kanaya.

"Sayang kau adalah kebahagian di rumah ini karena anak kamu nanti akan menjadi penyejuk bagi kami kakek, neneknya, menjadikan rumah yang sepi ini menjadi ramai" Ibu mertua Kanaya memeluk dan memberikan cpika dan cipiki.

Kanaya merasakan kebahagian itu lengkap semua menyayanginya tak ada hal yang buruk menerima takdir dengan ihklas, dan Tuhan memberikan yang terbaik untuknya suami yang sempurna, serta keluarga yang menyayanginya.

"Kalian selama kehamilan Kanaya sebaiknya tinggal di rumah ini mama kahwatir jika dirumah kalian tudak ada yang menjaganya saat kamu kerja?" Mama berujar.

" Terimakasih Mama tapi Kanaya kan masih kerja?!" Kanaya memberi alasan agar nggak harus tinggal dirumah besar.

"Ehemm.. ehemm ... Sayang kamukan janji akan berhenyi kerja saat kamu hamil" Ares mengingatkan janji Kanaya.

"Iya sayang... aku pasti berhenti, tapi ya nggak langsung bisa berhenti begitu aja kan aku juga punya tanggung jawab dengan pekerjaanaku paling seminggu lagi aku sudah risent" Kanaya menjelaskan alasannya.

"Kamu boleh bekerja tapi Mama mau kamu tinggal disini, bahkan kakek dan nenek juga menyetujuinya, jadi mulai hari ini kamu dan Ares tinggal di sini " Mama mengatakannya dengan tegas.

"Baiklah Kanaya juga nggak punya pilihan lain asal semua orang senang dan bahagia akan Kanaya lakukan" dengan tersenyum bahagia.

Merasa dunia penuh dengan bunga Kanaya bagai mimpi mendapatkan kebahagiaan seperti ini dalam waktu singkat.

Akhirnya Kanaya masuk kekamar Ares dan merebahkan dirinya di atas ranjang, sedang Ares berbincang dengan keluarganya di ruang keluarga.

Ares mendapat wejangan dari Kakek dan Mamanya tentang bagaimana harus menjaga Kanaya, jangan sampai Kanaya mengalami kejenuhan dan juga banyak pikiran.

"Kamu harus menjaga Kanaya dari rasa sakit yang membuat pikiranya tidak baik, jangan sekali kali kamu menyakitinya, karena jika ibu yang sespdang hamil perasaanya bisa mempengaruhi bayi yng di kandungnya" Mama mengingatkan Ares.

"Dan juga perlu kamu ingat karena anak yang di kandung Kanaya adalah calon pewaris dari keluarga Pratama, siapkan beberapa pengawal agar tidak pernah ada yanb mengusinys" Kakek juga memberikan ketegasan.

"Baik lah Kalau begus kalau Kanaya tinggal disini karena yang di butuhkan semua ada disini, Kakek. znenek, Ayah dan Mama Ares naik dulu lihat Kanaya sedang apa?" Ares berlalu menuju kamarnya.

"Hahahaha... ternyat Ares benar benar hebat dala waktu singkat Kanaya sudah hamil benar benar tok cer" Kakektertawa renyah.

Mendengar ucapa Kakek semua jadi tertawa untung saja Ares sudah menyingkir dari itu, dan saat dia berada di depa pintu kamar dengan pelan dia membukanya takutnya Kanaya sedang menikmati istirahatnya.

Dilihatnya Kanaya berbaring tanpa menyelimuti dirinya dan itu membuat Ares sedikit terangsang, tapi dia harus membendung hasratnya untuk tidak menyentuhnya.

Ares ikut membaringkan dirinya di samping Kanaya dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal setelah itu dia memeluk istrinya dan mengelus perutnya yang masih rata.

"I love you sayang aku akan dan selalu menjagamu dan anak kita" bisik Ares di telinga Kanaya.

Kemudian Arss ikut terlelap dan tepat pukul 4.00 sore mereka terbangun dan duduk santai diatas kasur itu, dilihatnya jam Kanaya beranjak turun dan mandi biar segar.

Namun Kanaya lupa bahwa dia tak ada baju ganti di rumah ini yang ada hanya pakaian milik suaminya saja.

"Sayang aku harus pakai baju apa? di sini tidak ada bajjku sama sekali terus aku harus berada di kamar saja begitu?" Kanaya bertanya pada suaminya setelah keluàr dari kamar mandi.

"Pakai kemejaku dulu sayang nanti biar aku mengambil di pantehouse setelah mandi, kamu tunggu di kamar saja sampai aku kembali" Ares bangun dan menuju kamar mandi.

Ares nggak berlama lama di dalam kamar mandim setelah selesai dia berpakaian rapi.

"Sayang aku keluàr dulu kamu disini saja tunggu aku oke" dengan mengecup bibir Kanaya Ares kemudian keluar kamar menuju garasi menaiki mobilnya dan melaju menuju pantehouse untuk mengambil pakaian ganti Kanaya.

Tak butuh waktu lama Ares dari rumah besar ke pantehouse bolak balik hanya butuh waktu 40 menit.

Ares sudah kembali dengan membawa koper yang berisi pakaian Kanaya langsung naik dan menuju kamarnya.

"Sayang ini pakailah besok kita belanja pakaian yang longgar untu kamu ya agar nanti anak kita merasa nyaman" Ares berkata smbil menyerahkan sebuah baju untuk dikenakan Kanaya.