Chereads / Pernikahan Kontrak Ares dan Kanaya / Chapter 5 - Bab 5 Ngidam

Chapter 5 - Bab 5 Ngidam

Hari ini Kanaya bangun pagi untuk bersiap memasak sarapan untuk keluarga besar.

Dia mandi dan berpakaian rapi kemudian keluar kamar menuju dapur untuk memasak dan bersiap untuk kerja agar waktunya tidak terbuang dan Kanaya sudah mulai dengan bahan bahan yanga akan di masak.

Kanaya akan memasak beberapa menu saja yang masaknya cepat tidak butuh waktu lamam setelah satujam semua masakan sudah siap berada di atas meja makan.

Kanaya kembali ke kamar untuk membangunkan Ares yang masih tidur pulas, di kecupnya bibir suaminya itu agar segera terbangun tapi apa malah dia ditarik dan di peluknya dengan erat.

"Hahahaha...Sayang ayo bangun ini sudah siang kamu tidak ke kantor? aku harus bersiap untuk berangkat kerja" Kanaya berusaha melepaskan diri dari pelukan Ares.

Ares makin erat dan mencium pipinya "Cup.. sayang ku bau masakan enak di pipimu itu kamu habis makan ya? kenapa tidak mengajak aku ?" Ares merajuk.

"Siapa yang makan ? aku belum makan apapun sejak bangun tidur, tadi aku habis masak untuk sarapan bersama" Kanaya berucap dengan memanyunkan bibirnya.

Ares terbangun dan memeluk sayang Kanaya " Lain kali jangan masak ya sayang kamu nggak boleh capek ingat itu" Ares memperingatkan dan bergegas menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Ares mengajak Kanaya turun untuk sarapan dengan anggota keluarga yang lain, disana sudah berkumpul anggota keluarga duduk di tempat masing masing.

"Aras dan Kanaya duduklah di sini disamping Nenek" katanenek menepuk tempat kosong antara Nenek dan Ibu mertuanya.

Kanaya dan Ares pun menurutinya karena kursi yang tersisa ya dua itu saja, mereka lang sung duduk dan tersenyum kepada semua orang dengan mengucapkan salam sebagai pertemuan di awal hari "Selamat pagi semua.."

"Pagi sayang ..." jawab Mama, Papa, Kakek dan Nenek.

"Pagi Ares dan saudari Ipar" jawab kedua kakak dan kedua istrinya masang masing.

"Pagi ini kami mendapati meja makan sudah penuh dengan hidangan apa kalian tahu siapa yang masak? Mama belum kedapur sama sekali, saat turun sudah tercium bau masakan yang lezat dan mama penasaran siapa yang sudah mengambil pekerjaan Mama???" Mama bertanya dan berucap panjang lebar.

"Maaf Ma... bukan maksud Kanaya mengambil tugas Mama sebagai Ibu kepala rumah tangga dirumah ini , Naya hanya ingin sedikit membantu saja karena Naya tadi bangun terlalu pagi dan tidak tahu harus mengerjakan apa?!" Kanaya menjawab dan menjelaskan semua.

"Oh...Nayaku sayang Mama nggak marah kok?! Mama malah senang ada yang mau turun kedapur, wah jadi Mama sudah menemukan penerusku nanti saat mama sudah semakin tua seperti Mama" Mama menunjuk Nenek.

"Hahaha... memang cucu menantuku selalu membuatku bahagia karena aku nggak salah pilih untuk Ares yang merupakan penerus dari keluarga ini" kata Kakek dengan bangga.

Mendengar pujian itu menyebabkan pipi Kanaya bersemu merah karena malu, melihat itu Ares menjadi gemes dan memberikan kecupan di pipinya yang cubhim membuat pipi kanaya semakin merah seperti tomat.

Namun apa yang dilakukan Ares benar benar deh dia nggak lihat siguasai apa di sini banyak orang dan itu otomatis membuat yang lainya tertawa senang melihat kemesraan pengantin baru.

"Kakek...Kanaya minta tolong kakek memimpin do'a agar makanan pagi ini di beri berkah oleh Sang pencipta"Kanaya meminta.

"Baiklah karena cucu menantuku yang meminta akan aku lakukan" Kakek mengucap do'a "Amin..".

"Amiinnnn...." jawab serentak kemudian mereka mengisi piringnya dengan bangga.

Kakek mencoba untik menyuap pertama dan memberikan pujian pada Kanaya "Eemm... ini... sangat enak bahkan kalah masakan terstoran".

"Benar kata Ayah Ini memang enak" Ayah Ares ikut memuji masakan Kanaya.

Mereka makan dengan Asyik sambil ngobrol santai "Ayah bagai mana perkembangan mereka selama aku tinggal bulan madu" Ares bertanya.

"perusahaan masih baik baik saja jadi jangan terlalu kahwatir karena ayah masih bisa menghandelnya selama kamu tidak bekerja" Papa Ares menenangkan agar Ares tidak perlu kuatir.

Mereka menikmati masakan Kanaya dengan memakannya dengan lahap, setelah makan Kanaya dan Ares mulai berangkat kerja.

"Ma..Pa..nek..kek.. kami berangkat merja dulu ya?" Kanaya dan Ares pamitan sambil mencium tangan beliau berempat.

Mereka keluar dan menaiki kendaraan menuju kantor, Ares mengantar Kanaya dulu baru dia kekantor.

Sampai didepab kantor Kanaya Ares memberikan ciuman mesrah dan membuat orang yang ada di sekitar menjadi baper akut selain Ares menjadi pria idaman sehingga mereka berfantasi sebagai Kanaya.

"Jika ada masalah langsung hubungi aku sayang, dan juga jaga anak kita" sambil mengelus perut rata Kanaya kemudian berjongkok dan Ares berkata "Jaga Mama ya dedek jangan membuat mama susah" kemudian memberikan kecupan di perut Kanaya.

Terakhir dikecupnya kening dan mengelus rambut Kanay sayang, Kanaya memberikan senyum dan melambaikan tangan melangkah masuk kedalam gedung.

Sampai di ruangan tempat dia bekerja Kanaya sudah melihat dua orang sahabatnya sudah di kubikelnya masing masing "Selamat pagi ...Sar..Nath.." sapa Kanaya.

"Hai Nay... gimana bulan madumu pasti menyenangkan" Sarah menggoda Kanaya, membuat pipi Kanaya memerah karena malu.

"Mana nih oleh olehnyadari bulan madu?" sambil menggerakkan alis naik turun Nathalia menayakan oleh oleh.

"Ada aku sudah membawanya nih..."Kanaya menyodorkan paper bag yang di bawahnya kepada dua temanya itu.

Tapi tiba tiba Kanaya mencium sesuatu yang merasa mual dan ingin muntah saat seseorang mendekat padanya.

Saat itu John Cero mendekat dan oto matomatis Kanaya lari ke arah toilet untuk memuntahkan isi perutnya yang tadi.

"Ada apa sama Kanaya? apa dia tidak suka dengan diriku?" John bertanya sambil berjalan ke kubikelnya.

"Kami juga nggak tahu kalau hal itu mungkin ada sebabnya, kamu jangan tersinggung ya john" Pinta Sarah.

Tak lama setelah Kanaya merasa baikan dan tidak mual lagi dia balim ke kubikelnya, dan melihat temannya sedang becakap cakap dengan John, namun saat jaraknya dengan kubikelnya sudah dekat sekitar satu meter dari udara dia mencium bau itu lagi sehingga dia balik kembali ke toilet.

Nathalia melihat Kanaya lari balik ke arah sebelumnya dan dia bangkit untuk melihat keadaan Kanaya.

Nathalia memasuki toilet dan melihat Kanaya sedang duduk lemas di lantai dekat wastafel sambil mengusap air matanya.

"Kanaya ada apa? kamu baik baik saja kan? kenapa tudak panggil kami jika kamu sakit? lihat wajahmu begitu pucat" Nathalia memberondongnya dengan pertanyaan.

Kanaya hanya menggeleng karena lemas, morning seeckness ini benar benar menyuaahkannya.

"Boleh aku pinjam hp kamu? aku hendak menelpon suamiku tapi hp ku ada di meja dan aku harap saat kembali kesana john sudah berada di tempatnya" Kanaya mengatakan hal yang sulit di mengerti oleh Nathalia.

"Kenapa emang kalau john di sana?" tanya Nathalia tidak mengerti dengan siyuasi Kanaya.

"Nath... Saat ini aku sedang hamil dan aku nggak bisa mencium bau dari parfum yang di pakai john, sehingga aku berkali kali muntah san sekarang perutku terasa kosong dan aku hendak meminta suamiku untuk membelikan rujak manis dan juga buah cermai" Kanaya menjelaskannya.

"Apa? kamu hamil kenapa cepat sekali bukankah pernikahan kalian baru dua minggu lebih ya?" kata Nathaliaq heran.

"Karena saat malam pertama aku sedang dalam masa subur dan langsung di buahi makanya aku hamil sekarang" Kanaya berkata jujur.

"Hah? begitu cepat kalian mengebut ya, kenapa nggam kamu nikmati dulum kenapa buru buru hamil?" tanya Nathalia.

"Aku nggak mau menundanya karena tuhan sudah memberikan rezeki ini padaku maka aku harus bersyukur dengan kehamilanku aku mendapatkan lebih dari yang seharusnya" Kanaya tak menjelaskan apa pun membuat Nathalia semakin pusing.

"Ya sudah aku pinjami hp ku sekaeang aku lihat situasi apakah john disana atau tidak, Nathalia berjàlan mwndekat ke arah john.

Kemudian Nathalia membisikkan seauatu pada Sarah apa yang telah diketahuinya.

Sarah pun terbelalak tak percaya mensengar apa yang di katakan Nathalia "John bisakah kamu pergi dulu kembali kemejamu aku sama Nathalia akan ketoilet melihat keadaan Kanaya dulu"dengan tertawa meringis Sarah mengusir john secara halus.

"Baiklah apa kalian butuh bantuan untuk membantu Kanaya?" John ingin menawarkan diri untuk membantu itung itung bisa dekat dengan wanita pujaannya.

"Nggak perlu john Nanti kanayanya malah lemes" Nathalia dengan hati hati menolak bantuan John.

" oke aku kembali ke mejaku sekarang, jika perlu banguan kalian bisa memanggilku" masih mau berusaha menawrkan bantuan.

Setelah melihat john duduk di kursinya dengan tenang, keduanya menuju toilet dimana Kanaya berada.

"Kanaya ... apa benar itu? waaah nenar benar tokcer dong itu kecebong suami loe langsung jadi aja" cerocos Sarah.

"Apa dia sudah kembali ketempatnya? ini makasih ya Nathalia atas hpnya?" Kanaya memberikan hp Nathalia.

"Kamu sudah telpon suamimu? gimana katanya? apa dia nggak sibuk ya?" Nathalia bertanya.

"Nggak suamiku pasti akan datang dia sudah janji akan selalu ada untukku" kata Kanaya yàkin dengan ucapabya.

" Ya sudah ayo kita kenbali ketempat kita sudah waktunya bekerja" ajak Nàthalia kepada kedua temannya.

Kanaya dan Sarah mengangukkan kepala agar tidak merasa canggung di sela sela kegiatannya.

Mereka bertiga ke beberapa tempat untuk melihat apa benar suaminya yang sudah janji akan datang ketempat istimea.

Merska sudab di tempat masing masing dan sudàh di pastikan karen Ares adalah suami idaman bagi wanita manapun maka tidak akan aku biarkan hal itu terjadi.

40 menit kemudian Ares muncul dengan membawa beberapa bungkus pesanan Kanaya, dia langßung menuju meja istrinya.

"Sayang ini makanan yang kamu minta apa masih ada yang lain? sudah lama sekali aku ingin kamu risent saja karena tidak mudah aku disini juga tidak leluasa juga" Ares berkata sambil membukakan bunkusan yang di bawakanya.

" Terima kasih sayang kamu sudah membawakan apa yang aku minta, sebagai ucapan terima kasih kamu minta apa?" Kanaya memberikan sesuatu kepada Ares.

"Aku ingin kamu berada di samping ku agar aku bisa melindungimu kapan pun aku mau" Ares memintanya.

"Oke aku akan bilang pada HRD Bahwa aku akan segera risent" Kata Kanaya serius.

"Kanaya jika kamu risent bagai mana kami tanpamu" Sarah dan Nathalia cemberut dan memelas agar kanaya tidak jadi meninggalkan mereka.

♢♢♢♢♢♢♢

Setelah Ares kembali dari kantor Kanaya dan memasuki lobby kantornya dan mendapati Marisa sedang duduk di sofa panjang, Ares mencoba unyuk menghindarinya dan berjalan menuju lift khususnya.

Marisa menunggu Ares lama dia merasa diacuhkan olehnya, beberapa hari belakangan ini mereka susah jarang sekali bergemu dan memadu kasih.

Marisa menjadi kesal sendiri karena merasa bosan menunggu Ares akhirnya dia menelpon seseorang yang sudah menjadi kekasih gelapnya selama ini.

Dan itu diketahui oleh Ares dan itu tidak mempengaruhi hati Ares karena sebenarnya Ares tidak mencintainya.

Ares menyuruh asistenya untuk membuntuti Marisa dan melaporkannya dengan lengkap serta terperinci.

"Tuan Ares Marisa dan pria itu memasuki hotel dan sekarang berada di kamar sweet presidential yang menjadi kamar khusus tuan di hotel tempat tuan menikah" Sang asisten melaporkan semuanya.

"Oke aku akan segera kesana jangan sampai kehilangan jejak" Ares membuka aplikasi untuk CCTV dan dilihatnya adalah adegan yang membuatnya merasa jijik pada wanita itu yang terpampang di layar CCTV.

Ares bergegas ke hotel tersebut untuk memergokinya agar semuanya ber akhir tanpa membuat dia tampak bersalah, karena yang salah bukan Ares melainkan Marisa sendiri.

Mobil mewah berhenti di basemen dan seseorang keluar dari mobil mewah tersebut dan menuju lift khusus menuju ke kamar khusus yang dia tempati bersama dengan Marisa saat dulu.

Ares sampai didepan pintu dan tanpa mengetuk dia langsung membukanya karena dia punya kuncinya sendiri, betapa terkejutnya marisa saat Ares muncul di balik pintu saat dia dengan kekasihnya menyatukan tubuh mereka dan akan mencapai puncak kenikmatan menjadi tertunda karena kaget.

"Aaa...res" dengan menutup tubuhnya menggunakan selimut Marisa mulai mendekatinya dan hendak menggapai tangan Ares.

Namun Ares menghindarinya tak mau berasentuhan dengan Marisa karena merasa jijik dan itu membuat Ares merasa mual.

Dengan tatapan penuh intimidasi dan juga rasa jijik Ares menegaskan hubungannya "Aaah...ternyata begini ya kelakuan kamu di belakangku berhubungan dengan pria lain dan melakukannya ditenpat milikku, sungguh menjijikkan...cih" Ares menahan amarah.

"Ares jangan salah paham seperti ini, aku sangat mencintaimu tapi belakangan ini kamu tidak perhatian denganku lagi makanya akau mencari kehangatan" Marisa berusaha menyangkal kesalahan yang dia perbuat.

"Sekarang juga kita akhiri hubungan ini dan jangan pernah menampakkan dirimu dihadapanku dan istriku lagi termasuk jangan pernah menginjakkan kakimu di ruangan ini" putus Ares dengan ekspresi marah.

"Tidak Ares aku nggak mau kita putus aku sangat mencintaimu jangan tinggalkan aku, aku mohon..." Marisa memohon dengan bersuara.

"Ares sku mohon padamu, jika sampak kedua orang tuaku mengetahui hubungn kita ber akhir mereka akan marah"isak tangis Marisa pecah dan membuat Ares semakin jengah mendengarnya.

"Itu semua adalah urusanmu kamu selesaikan sendiri dan segera keluar dari kamar ini!!" Ares berteriak dan melangkah pergi menuju resepsionos.

"Segera ganti semua perabot yang ada di kamar saya dan setelah itu ganti kuncinya dan aku harap kalian tidak memberikan kuncinya sembarangan kepada orang lain karena kamar ini khusus milikku" perintah Ares dengan tegas.

Terdengar suara dering hp di sakunya dan di lihatnya ID penelpon yaitu istri tercintanya Kanaya.

📲 Ngung...ngung...

📲 Ya hallo sayang.... ada yang kamu inginkan?

📲 Sayang aku ingin makan makanan yang kamu masak bisakah kamu membuatkan itu untukku?

📲 tentu saja sayang apa pun untukmu, masakan apa yang ingin kamu makan, tunggu sekitar 1 jam masakan akan segera datang oke!

📲 Buatkan aku nasi goreng sosis dan udang.

📲 Oke aku segerah masakkan dan akan segera membawanya kesana

📲 Terimakasih sayang aku tunggu ya, aku sudah sangat lapar sekali love you😙😙😙

📲 Love you to😘😘😘😘.

Sambungan telpon terputus kemudian Ares menuju dapur restoran di hotel tersebut dan mulai memakai apron dan mulai masak nasi goreng sosis dan sea food.

Setelah nasi goreng jadi Ares bergegas ke basemen dan mengemudikan mobil mewahnya menuju kantor Kanaya dengan membawa kotak makanan untuk istri dan anaknya.

Sampai di parkiran Ares turun dan bergegas masuk lobby menuju lift dan dia menekan lantai dimana Kanaya berada.

"Ting..." pintu lift terbuka dan Ares keluar dari sana, dan dia menjadi pusat perhatian bagi banya kaum wanita karena ketampanannya.

Dilihatnya Kanaya duduk di meja kubikelnya dan terlihat lesu dengan menopang dagunya dan tampak sedikit pucat.

"Sayang .... Ares menghampirinya dan duduk di depan Kanaya dan meletakkan nasi goreng buatannya dan di bukanya di depan Kanaya.

Karena harum masakan yang menguar membuat binar matanya mulai terlihat cerah " wooaahh ...sayang terimakasih telah membawakan apa yang aku dan dedek yang sedang lapar! Sayang bisa kamu bantu aku? suapin aku ya agar aku bisa mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaanku dan bisa cepat pulang, dari tadi aku tidak bisa konsen selain mual dan rasa lapar menggangguku juga ada bau yang membuat aku ingin muntah terus".

Mendengar itu Ares jadi sedih dan prihatin jika melihat istri dan anaknya jadi susah seperti ini " Tentu saja sayang dengan senang hati aku suapi kamu" Ares mulai menyuapkan sesendok demi sendok hingga nasi goreng itu tak bersisa.

Hati Ares senang melihat porsi makan Kanaya mulai meningkat tidak seperti sebelummya.

Dia membereskan wadah bekalnya tadi dan melihat istrinya sudah selesai mengerjakan tugasnya dan bersiap mulai pulang.

"Nay... kami pulang duluan ya? selamat sore tuan Ares!" seru Sarah dan Nathalia berpamitan pada Kanaya dan Ares.

"Ya kalian hati hati ya di jalan sampai jumpa besok dada...." Kanaya melambaikan tangannya.

Sedangkan Ares hanya memberikan tatapan datar saja dan menganggukan kepalanya cuek.

"Kamu susah selesai beres beresnya? kalau sudah ayo kita pulang" ajak Ares sambil memeluk pinggang ramping Kanaya dengan posesif.

Di waktu yang sama John melihat keromanyisan itu membuat dia semakin terbakar api cemburu 'seharusnya aku yang ada di samping Kanaya seandainya aku melamarnya sejak dulu dan jika saja aku punya keberanian melamarnya' rutuk John dalam hati.

"Aku pasti akan merebutnya dari lelaki itu yang tak pantas bersanding dengan putri cantikku Kanaya" John bertekat akan merebutnya.

"Ting..." pintu lift terbuka dan sepasang pengantin baru yang di mabuk asmara sedang berjalan keluar dari lift tersebut dan keluar kantor menuju parkiran di mana mobil mewah Ares terparkir di sana.

Mereka masuk dan mulai melajukan kendaraan tersebut membelah jalanan ibu kota menuju kediaman utama Pratama.

Tiga puluh menit mereka sudah sampai di sana dan masuk kedalam kamar dan mulai membersihkan diri dan setelah rapi mereka turun dan melihat bebedapa anggota keluarga sudah berkumpul di ruang keluarga.

Mereka berbincang hingga makan malam dan setelah itu ber istirahat di kamar masing masing untuk menyongsong hari esok.

Tepat pukul 02.00 dini hari Kanaya membangunkan Ares dia ingin pergi melihat bunga sakura di Jepang.

"Hiks....hiks... Aku lapar dan ingin makan Ramen di bawah pohon sakura seperti hanami" rengek Kanaya pada suaminya.

"Sayang besok saja kita berangkat pagi pukul 06.00 ini bahkan belum subuh" Ares menyanggupi.

Kanaya menggelengkan kepala dia nggak mau dia maunya sekarang sehingga tangisan Kanaya pecah dan membangunkan beberapa anggota keluarga yang lain terutama Mama dan Neneknya.

"Ada apa ini Ares ?! apa kamu menyakiti istrimu kenapa dia sampai menangis seperti ini?" tanya Mamanya.

"Ares nggak ngapa ngapain Naya Ma...?!" Ares berkata dengan santai, kemudian dia bilang " Menantu Mama lagi ngidam pingin makan ramen dibaqah pohon sakura yang bermekaran, di sini mana ada pohon sakura kalau maslah ramen Ares masih bisa memasakkannya sendiri tapi pohon sakuranya dimana adanya?" Arss bertanya.

"Ya udah ajak aja sekarang ke jepang sapa tau sakuranya sudah berbunga sekarang" Tambah Nenek dengan semangat.

"Nanti pagi sajalah kami berangkatnya sekarang pilotnya pasti lagi tidur Nek bahkan ini belum subuh" Ares berkata .

"Kamu itu apa nggak ngerti orang ngidam itu harus di segerakan jika tida nanyi bayinya ileran loh" kata Mama.

"Ya udah kami berangkat sekarang juga ke Jepang tolong jaga perusahaan karena ada meeting yang penting besok pagi" Ares berpesan, dia bergegas membopong Kanaya masuk kedalam mobil setelah berganti pakaian yang cukup tebal.

Ares mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan sampai di bandara dan menuju pesawat pri badi milik keluarga Pratama.

"Kita masuk sekarang dan jangan menangis lagi " Ares menghapus sisa air mata yang mulai mengering.

"Siapa yang akan mengoperasikan pesawatnya sayang?" Kanaya bertanya dengan polosnya.

"Karena pilotnya nggak ada ya aku sendiri yang akan menjadi pilotnya" jawab Ares santai memang Ares bisa menjalanjan pesawat juga helikopter.

"Benar kamu biaa sayang jika kamu pilotnya maka aku akan jadi ko pilotnya" Kanaya sangat antusias dengan perjalananya kali ini.

"Ayo kita keruang kokpit" sambil menggandeng Kanaya masuk ruang kontrol dan mendudukkan Kanaya dan memakaikan had pone di telinganya.

Ares mulai mencari koordinat yang dituju dan mulai menyalakan mesin pesawat tersebut dan mulai take of.

Kanaya menikmati perjalanannya dengan melihat apa saja yang ada di depannya dia tanyakan kegunaan setiap tombol di sana.

"waaaah ini benar benar hebat ngger besok kamu juga harus bisa menjadi pilot seperti Ayah " Kanaya mengelus perutnya dan mengucapkan apa yang ada di pikirannya.

Perjalanan membutuhkan beberapa jam untuk sampai kenegeri Sakura dan itu membuat Kanaya memejamkan mata dàn tertidur.

Sampai saat pesawat telah mendarat di bandara internasional Jepang, Ares tidak membangunkan Kanaya karena dia kasihan terlihat nyenyak tidurnya.

Ahkirnya Ares membawa Kanaya di hotel termewah di Jepang dan dia bertanya kepada resepsionis di mana ada pohon sakura ng berbunga tentu saja dalam bahasa jepang ya!?.

Ares itu adalah sosok yang sempurna, kemudian meminta mereka menyiapkan hanami dengan menu ramen di bawah pohon sakura tersebut.