Chereads / Terjerat Kawin Kontrak / Chapter 52 - Ijab Kabul - Bagian 1

Chapter 52 - Ijab Kabul - Bagian 1

Walaupun ia tak dapat langsung menemui Ayu, tapi hatinya terasa lega bahwa Ayu sudah tiba selamat sampai ke sini. Maka Rashid duduk di meja yang sudah disediakan untuk acara ijab kabulnya.

Saat itu Rashid mengenakan Kandura putih sama seperti yang dikenakan para pengawalnya, tapi dilapisi jubah putih panjang hingga mencapai semata kaki berbahan jas yang keras, dan berlengan panjang tanpa kancing maupun resleting sehingga terbuka sedikit bagian depannya. Bagian bahu hingga dada berpayet putih dan ujung jasnya juga berpayet putih yang membentuk suatu motif, baik ujung tangan, ujung kaki maupun ujung atas leher hingga ujung bawahnya.

Kepala Rashid mengenakan Gutra campuran warna merah putih yang diikat tali hitam. Gutranya dibentuk gaya seperti kepala kobra yang merupakan ciri khas Qatari (orang Qatar).

Sedangkan Fahd dan para pengawalnya mengenakan Kandura putih, dengan Gutra berwarna putih juga. Fahd yang jarang mengenakan Kandura dan Gutra, tapi demi acara resmi pernikahan sahabatnya maka ia memakainya.

Tak lama kemudian rombongan tamu pria pihak dari Ayu datang ke restoran Fire Grill & Bar yang sudah diseting untuk acara ijab kabul. Para tamu pria yang hadir termasuk rombongan dari Ayu memakai pakaian batik.

Untuk meramaikan tempat acara, maka Rashid mengundang semua orang yang sudah kenal dengannya maupun para pekerja yang ia sewa termasuk staf hotel ini ke pesta pernikahannya sehingga terlihat ramai.

Restoran diseting banyak tempat duduk tanpa meja untuk para tamu yang hadir , kursinya diseting berbaris yang semua menghadap ke arah tempat Rashid yang akan melaksanakan ijab kabul.

Disediakan juga tempat duduk paling depan untuk keluarga teman Ayu yang baru saja datang sehingga mereka dapat melihat secara jelas.

Kecuali mister Josef dan ayah Aminah bernama Irwan. Mister josef sebagai wali Ayu yang mualaf dan pak Irwan sebagai saksi. Sedangkan kakek Xinxin yang sangat sayang Ayu tak dapat menjadi saksi karena perbedaan agama sehingga duduk di tempat tamu undangan yang paling depan.

Syarat menjadi saksi yaitu Islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki dan adil. 6 syarat itulah yang bisa menjadi saksi nikah orang muslim.

Mister Josef, Rashid dan penghulu duduk mengelilingi satu meja berbentuk persegi. Mister Josef duduk di sebrangan meja Rashid, mereka berada di kanan dan kiri bagian depan para tamu. Ayah Aminah sebagai saksi dari pihak Ayu berada di samping mister Josef, dan Fahd sebagai saksi dari pihak Rashid berada di samping Rashid. Sedangkan penghulu menghadap para tamu undangan.

Sedangkan Ayu dan teman - teman wanitanya beserta ibu Aminah dan ibu Kirana serta nenek Xinxin pergi ke gedung pertemuan di atas gedung yang sudah diseting sebagai tempat khusus wanita.

Setingan di atas gedungpun sama seperti di restoran bawah tempat Rashid berada. Para tamu duduk berderetan tanpa meja yang menghadap ke Ayu, sedangkan Ayu duduk membelakangi mereka di kursi yang ada mejanya dengan ukuran meja sama seperti Rashid.

Teman - teman Ayu duduk di kiri kanan Ayu. Semua arah pandangan mereka tertuju ke arah layar tv besar yang menampilkan siaran langsung acara akad nikah Ijab kabul di restoran tempat Rashid berada.

Tangan mereka saling menggenggam di atas meja untuk memberi dukungan kepada Ayu yang sedang tegang menunggu akad nikah selesai, takut Rashid salah ucap melebihi dari 3X ketika mengucapkan Ijab kabul karena Rashid orang asing yang tak begitu mengenal tata cara menikah di sini.

Setelah semua orang duduk rapih, maka dimulailah acara ijab kabul yang bermula dari penghulu dari KUA melakukan pengecekan dokumen data adminstrasi persyaratan sudah lengkap atau belum.

Beberapa menit kemudian, penghulu bertanya siapa saksi - saksinya dan maharnya sudah siap atau belum. Setelah tercek bahwa persyaratan sudah lengkap maka dimulailah acara inti berlangsung.

Ijab Kabul diawali dengan membaca bersama - sama basmalah dan istihgfar dengan tujuan agar terbebas dari jin dan setan.

Lalu mister Josef ditanya sudah siap menjadi wali Ayu yang mengijabkan? yang dijawab siap oleh mister Josef. Lalu Rashid memberikan mas kawinnya kepada mister Josef yang mewakili calon mempelai wanita.

Kemudian penghulu membaca doa hingga akhirnya kata - kata sakral itu diucapkan, dimulai Ijab oleh mister Josef dan dijawab Kabulnya oleh Rashid.

Saat Ijab Kabul berlangsung, tangan Rashid berjabat tangan dengan mister Josef di atas meja, tangan mereka tetap dalam keadaan seperti itu sewaktu kata - kata Ijab kabul berlangsung.

Mereka menggunakan bahasa Arab karena Rashid berasal dari Timur Tengah walaupun mengerti dan dapat berbicara bahasa Indonesia.

Diawali mister Josef berkata Ijabnya dalam bahasa Arab yang artinya "Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, puteri angkatku Eneng Ayu Duschenka binti Hendra dengan mahar cincin kawin berlian platina dengan kadar 95% dan seperangkat alat shalat dibayar tunai"

Lalu dijawab Rashid Kabulnya dalam satu tarikan nafas "Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq". Yang artinya aku terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah.

Salah satu tamu bertanya "Sah?"

Dijawab Ayah Aminah dan Fahd serentak "Sah" dan Saksipun menjawab "sah" sehingga semua para undanganpun menjawab "sah".

Penghulu berkata "Alhamdulillah sah".

Rashid yang selama proses ijab kabul berlangsung, sangat gugup hingga tangannya terasa dingin yang disadari oleh mister Josef ketika mereka berjabat tangan ijab kabul. Dalam hati mister Josef bersukur bahwa Ayu menemukan belahan jiwanya karena ia menyadari bahwa Rashid mencintai Ayu sehingga ia lega bisa mempercayakan Rashid yang dapat menjaga anak angkatnya.

Sedangkat Rashid tak menyadari bahwa ia sedang dicermati oleh mister Josef, karena kegugupannya takut salah berucap yang akan berakibat fatal gagal menikahi Ayu.

Setelah terdengar tanggapan kata SAH dari orang - orang di sekelilingnya, barulah ia dapat rileks kembali. Ia mengucapkan kata syukur telah diberi kelancaran dalam berkata Kabul tadi padahal ia dalam keadaan sangat gugup.

Bisnis yang telah dijalaninya selama ini tak pernah membuatnya segugup itu dalam berkomunikasi, baik resmi dalam rapat maupun pertemuan tak resmi yang berkedok pesta dengan semua orang yang sudah dihadapinya.

Setelah itu semua orang berdiri, Rashid bersalaman lagi dengan mister Josef lalu penghulu dan para saksi hingga semua tamu yang hadir.

Setelah itu Rashid dan mister Josef membawa mas kawin lalu menuju ke atas gedung tempat Ayu berada. Diikuti beberapa tamu pria.

Ketika Rashid lancar mengucapkan kabulnya yang disambut kata Sah dari orang sekitarnya sehingga membuat Ayu akhirnya merasa lega. Tak terasa air mata jatuh ke pipinya yang buru - buru disekanya dengan tangannya lalu ia dipeluk oleh teman - temannya dari samping dan belakangnya, mereka mengucapkan selamat yang dibalasnya dengan senyuman dan ucapan terima kasih.

Selanjutnya para tamu yang hadir menghampirinya dan bersalaman sambil mengucapkan selamat kepadanya hingga Rashid tiba di atas gedung tempat Ayu beserta tamu undangan wanita berkumpul.

Rashid menghampiri Ayu. Selama ia berjalan, mata mereka terpaku saling menatap tepat di mata pasangannya tanpa berkedip hingga Rashid berada selangkah di depan Ayu lalu berhenti. Dalam jarak dekat, Ayu malu ditatap intens oleh suaminya hingga kepalanya menunduk sehingga kontak mata mereka terputus.

Seketika Ayu teringat mengenai tata krama adat budayanya, maka diraihnya tangan kanan Rashid dengan kedua tangan Ayu lalu diciumnya punggung telapak tangan Rashid menyentuh bibirnya lalu tangan Rashid dipindahkan menyentuh ke kening Ayu.

"Terima kasih" ucap Ayu saat tangan Rashid berada di keningnya.

Lalu Ayu melepaskan tangan Rashid dengan dikembalikannya tangan Rashid ke tempat semula. Setelah itu, Ayu mengangkat kembali wajahnya disertai senyuman menghiasi wajahnya yang memancarkan aura kecantikannya semakin memukau sehingga tanpa sadar wajah Rashid mendekati wajah Ayu.