Chereads / Dendam Dan Cinta / Chapter 16 - Silsilah Keluarga Kim

Chapter 16 - Silsilah Keluarga Kim

"Ayah apa ayah punya anak selain aku?' Opa Kim One memukul kepala Alvi Kim putranya dengan tongkat miliknya. Putranya ini telah bersikap kurang ajar kepada dirinya.

"Aduh!" Alvi Kim mengusap kepalanya yang sakit.

Kalau dipikir-pikir cucunya Gibson lebih cerdas dari ayahnya, Alfi Kim. Gibson tertawa melihat ayahnya dipukul. Seumur hidup dia tidak pernah dipukul Opa Kim One. Tetapi dia sering melihat ayahnya dipukul oleh opa nya.

"Opa... coba Opa pikirkan, siapa kira-kira yang menjadi saingan bisnis opa!" Opa Kim One mengangguk. Dia akan mengkaji kembali, lawan-lawannya, dan bisnis apa kira-kira yang menjadi masalah di perusahaannya.

Malam itu, opa Kim One tidak bisa tidur, semalaman ia memikirkan dan menyusuri kembali, sejarah keluarganya, dan seluruh garis keturunan keluarga Kim. Baik keluarga langsung maupun keluarga kiri dan kanan, dan ke bawah. Dia harus menulis kembali silsilah keluarganya.

Opa Kim One menelaah juga perkataan Gibson. Bisa jadi sasaran musuh sebenarnya adalah dirinya. orang nomor satu di keluarga Kim. Meskipun dia tidak mengira kalau sebenarnya tujuan, musuh adalah dirinya. Menghancurkan dirinya sama saja dengan menghancurkan seluruh keluarga Kim.

Mereka rupanya ingin bermain-main dengan anak dan cucunya.

Opa Kim menganalisis satu demi satu lawan bisnisnya.

Dalam bisnis hasil pertanian yang digeluti keluarganya sejak ratusan tahun silam, mereka tentunya memiliki banyak pesaing maupun musuh dalam bisnis itu.

Selama ini dia tidak menjalankan usaha bisnis keluarga ini dengan cara yang kotor. Opa Kim membenci bisnis yang dijalankan dengan cara kotor apalagi melalui jalur hitam. Banyak perusahaan yang ingin tetap survive di bisnis ini dengan mengandalkan segala cara, termasuk jalan yang kotor dan jalan hitam. Mereka menghalalkan segala cara, supaya bisa bertahan, menjatuhkan lawan, dengan cara merusak ataupun menghancurkan lawan bisnisnya.

Opa Kim One, tidak suka melakukan cara kekerasan apalagi cara yang keji. Keluarga mereka menurunkan usaha ini di negeri ini, dan bertahan dari zaman ke zaman, hingga negeri ini berganti bentuk pemerintahan. Menyesuaikan diri dengan sistem pemerintahan dari waktu ke waktu. Berjuang bersama dengan rakyat Indonesia, mempertahankan negara ini dalam bentuk swasembada pangan. Keluarga Kim tetap bertahan dan menjaga keturunannya dari generasi ke generasi.

"Apa yang didapatkan keluarga Kim saat ini bukanlah datang begitu saja, atau diberikan begitu saja dari langit. Keluarga Kim adalah keluarga pejuang, tidak mudah mereka bertahan di negara ini dengan bisnis yang sama selama ratusan tahun.

Sampai sekarang, keluarga ini menjaga generasi penerus Kim, dengan cara-cara yang bermoral. Tentu saja generasi mereka dulu juga pernah melakukan kesalahan, terutama menjaga garis keturunan yang sah!" kata Opa Kim kepada Alvi Kim.

Malam itu,

Opa Kim menuliskan silsilah keluarga Kim, dia menemukan 3 keluarga tidak sah dalam garis keturunan keluarga Kim. Salah satunya adalah Ibu Ros. Opa Kim One tidak percaya, kalau wanita baik itu, bisa menjadi musuh keluarganya.

Opa Kim One menangis, dia tidak sanggup menerima kenyataan kalau seandainya Ibu Ros terbukti menjadi salah satu orang yang menjadi pion musuhnya dan menghancurkan keluarganya dari dalam.

Garis keluarga yang lain yang tidak kental memiliki darah keluarga kim adalah Jonas Kim.

Jonas Kim, ayah dari Jason Kim, adalah keponakan sepupu nya. kakek Jonas, memiliki dua istri, salah satu istrinya dicurigai melahirkan anak bukan dari keluarga Kim. kakeknya dulu menyebutkan, bahwa saudara sepupunya, istrinya melahirkan bayi laki-laki tetapi wajahnya tidak mirip dengan ayahnya. keluarga mencurigai istri sepupunya itu berselingkuh dengan keturunan bangsa Belanda, yang saat itu menjadi bangsa penjajah di Indonesia. Untuk menjaga kebersihan garis keluarga, ketika dewasa, anak itu dinikahkan dinikahkan dengan sepupunya sendiri. yang melahirkan kakek Jonas Kim.

"Mungkinkah Jonas dan putranya Jason Kim menjadi penghianat dalam keluarga inii?"_

Opa Kim One tertidur di kursinya, dia sangat kelelahan.

Opa Kim, menuliskan satu lagi silsilah keluarganya, yang diperkirakan keturunan mereka ini memang bukan keturunan Kim langsung. Mereka adalah keluarga jauh yang menjadi anak angkat di keluarga Kim. sampai di sini Opa Kim One merasa lelah, dia tidak kuasa menahan kantuknya.

Dini hari, Nesia menemukan Opa terkulai tak berdaya di kursinya. Dia segera menghubungi dokter Marie.

"Kita harus membawa Opa ke hospital, ingat jangan sampai hal ini diketahui keluarga lainnya!"

Nesia mengangguk. Opa Kim One harus ditangani secara serius.

"Opa tidak suka orang lain tahu kalau dirinya sakit!" kata dokter Marie sekali lagi ke Nesia.

"Segara beritahu Gibson dan Oma Kim, aku menelpon Alvi Kim!"

"Baik!" Nesia berlari menemui Oma Kira di kamarnya.

Gibson membawa Opa Kim ke hospital,

sebelum pergi ke rumah sakit, Nesia mengamankan semua catatan Opa.

"Ini pasti rahasia!" Nesia menyimpan catatan itu.

Nesia ingat pesan Opa Kim, "Apapun yang kutulis adalah rahasia. Hanya Gibson dan Alvi Kim yang boleh mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui orang lain, dirimu terkecuali!"

Nesia bingung maksud Opa Kim, tetapi dia tidak bertanya maksudnya. Sekarang Nesia bukan hanya menjadi perawat Opa, dia juga menjadi sekretaris pribadi Opa Kim.

Nesia tidak tahu mengapa Opa Kim sangat percaya padanya.

"Aku tidak akan menghianati Opa, dia sangat baik, mempercayakan kunci brangkas ini padaku!"_

Nesia menyimpan catatan opa Kim ke lemari brankas.

Dokter Marie memasukkan Opa Kim di ruangan perawatan khusus. Mereka kemudian membuat pengaturan dan alasan untuk menjaga Opa dari anggota Kim lainnya.

"Opa berada dalam darurat medis!" kata dokter Marie.

"Kita harus membuat alasan yang masuk akal agar orang luar tidak memanfaatkan situasi ini untuk menimbulkan kekacauan dan keraguan dalam perusahaan!" kata Gibson.